Diagram Alir Program Utama Diagram Alir Subrutin Suhu Diagram Alir Subrutin Penambahan Bahan Aditif Dose

Gambar 3. 18. Gambar rangkaian minimum system ATmega128 [19]

3.2. Perancangan Perangkat Lunak

3.2.1 Diagram Alir Program Utama

Diagram alir program utama ditunjukkan gambar 3.19. Program dimulai dengan mengambil pengaturan dari memori EEPROM, dan proses inisialisasi IO dan fitur – fitur yang digunakan. Gambar 3. 19.Diagram alir program utama Gambar 3. 19.Lanjutan Diagram alir program utama Setiap siklus program utama dilakukan proses pengambilan data waktu dari RTC, dan pengambilan data suhu akuarium setiap 30 detik sekali. Proses ini dilakukan berulang – ulang, kecuali tombol menu ditekan oleh pengguna untuk mengubah pengaturan yang ada, sehingga program akan terinterupsi dan menuju ke subrutin menu. Pengguna dapat mengubah pengaturan waktu, pencahayaan, suhu, dan penambahan bahan aditif di dalam subrutin menu. Sensor float switch juga digunakan sebagai masukan interupsi program. Apabila float switch mendeteksi perubahan level air, maka program akan terinterupsi menuju subrutin penambahan bahan aditif. Masukan ini kemudian dapat digunakan sebagai tanda untuk mengaktifkan dosing pump, ataupun mematikan pompa yang ada di akuarium apabila diperlukan.

3.2.2 Diagram Alir Subrutin Suhu

Gambar 3. 20. Diagram alir subrutin suhu Diagram alir subrutin suhu ditunjukkan oleh gambar 3.20. Dengan mengirimkan data 0x44, maka sensor akan mulai melakukan konversi suhu, dan mengirimkan nilai suhu yang terbaca ke mikrokontroler setelah waktu konversi selesai. Chiller akan menyala apabila suhu akuarium lebih tinggi 0,125 derajat Celsius dari nilai suhu yang diatur pengguna. Chiller akan terus menyala sampai suhu akuarium menjadi lebih rendah 0,125 derajat Celsius dari nilai suhu yang diatur pengguna. Apabila nilai suhu akuarium yang terbaca lebih tinggi atau lebih rendah satu derajat Celsius dari nilai suhu akuarium yang diatur pengguna, maka buzzer akan menyala.

3.2.3 Diagram Alir Subrutin Penambahan Bahan Aditif Dose

Gambar 3. 21. Diagram alir subrutin penambahan bahan aditif Diagram alir subrutin penambahan bahan aditif ditunjukkan oleh gambar 3.21. Terdapat dua mode pada subrutin penambahan bahan aditif, yaitu mode timer dan mode float switch. Pada mode timer, pompa penambah bahan aditif akan aktif apabila waktu menunjukkan nilai yang sama dengan waktu dosing yang telah diatur oleh pengguna. Pompa akan terus menyala sampai banyaknya volum cairan yang diberikan sesuai dengan volum cairan yang diatur pengguna. Khusus pada mode float switch, terdapat dua mode yang dapat diatur oleh pengguna, yaitu normal dan mode pengurasan. Pada metode normal, maka ketika float switch berubah kondisinya, dari hubung buka menjadi hubung singkat pompa dosing akan menyala sampai volume cairan yang diberikan sama dengan volume yang diatur oleh pengguna. Mode pengurasan bukan digunakan sebagai kepentingan penambahan bahan aditif, namun sebagai pengaman pompa filter, misalnya saat dilakukan pergantian air. Ketika level air di ruang filter akuarium berkurang sangat banyak, maka pompa yang berada pada ruang ini tidak lagi mampu menarik air. Kondisi ini dapat merusak pompa apabila pompa tidak segera dimatikan. Variabel count adalah variabel yang digunakan untuk menghitung jumlah putaran pompa penambah bahan aditif. Setiap satu kali putaran, count akan bertambah nilainya yang menandakan cairan sebanyak 10ml telah ditambahkan ke dalam akuarium.

3.2.4 Diagram Alir Subrutin Pencahayaan Light