Kadar Garam Hasil Data Pengujian dan Pembahasan

ml setiap empat jam sekali enam kali sehari. Pada hari ke-20 dilakukan pengetesan kadar kalsium, dan diperoleh kadar kalsium yang stabil namun kadar karbonat naik menjadi 12,6 dKH. Karena kadar karbonat telah naik terlalu tinggi, maka penambahan bahan aditif dihentikan agar tidak berdampak buruk terhadap biota yang dipelihara. Dari tabel 4.11 dapat dicari nilai simpangan kadar kalsium dan kadar karbonat, yaitu sebesar: = ∑ ̅ = ∑ ̅ = = 13,96 = ∑ ̅ = , = 1,83 Dari perhitungan di atas, dapat dicari perbandingan simpangan yang terjadi terhadap nilai rata – rata data, yaitu sebesar: = ̅ ∗ 100 = ̅ ∗ 100 = , ∗ 100 = 3,52 = ̅ ∗ 100 = , , ∗ 100 = 19,2 Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa tingkat kestabilan kadar kalsium dan kadar karbonat setelah menggunakan alat kontrol adalah sebesar 3,53 dan 19,2. Simpangan kadar karbonat masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan alat tes yang digunakan kurang akurat dalam mengukur kadar karbonat yang ada. Alat tes yang digunakan untuk mengukur kadar karbonat hanya mempunyai ketelitian sebesar 1,4 dKH 12,5 , sedangkan rentang data yang mungkin terukur adalah antara 5,6 – 16,8 dKH kadar karbonat normal pada air laut [4].

4.2.5 Kadar Garam

Pengambilan data kadar garam dilakukan secara terpisah dengan pengambilan data kadar kalsium dan karbonat. Hal ini dilakukan agar pengambilan data kadar garam tidak terganggu dengan adanya penambahan cairan kalkwasser. Cairan kalkwasser yang ditambahkan dapat mempengaruhi perubahan kadar garam di akuarium [2]. Untuk mengetahui nilai kadar garam yang ada pada akuarium, digunakan alat hydrometer. Hydrometer yang digunakan berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat suatu pemberat, dan di atasnya terdapat skala pembacaan nilai kadar garam. Alat ukur yang digunakan mempunyai ketelitian sampai dengan 0,001. Berikut merupakan gambar hydrometer: Gambar 4. 11. Hydrometer Berikut merupakan hasil pengambilan data yang dilakukan: Tabel 4. 12. Tabel Kadar Garam Akuarium Hari ke- Jam Kadar Garam Keterangan 1 12:55 1,023 Tanpa kontroler 12:55 1,023 13:55 1,023 14:55 1,024 15:55 1,024 16:55 1,024 17:55 1,024 18:55 1,024 21:45 1,024 2 12:10 1,025 14:20 1,025 16:18 1,025 18:18 1,025 20:11 1,025 3 11:06 1,025 Mulai mengaktifkan alat control 12:07 1,023 14:09 1,023 17:22 1,024 20:07 1,024 4 10:12 1,024 14:04 1,024 16:33 1,024 18:09 1,024 20:40 1,024 Pengambilan data dimulai dengan pengambilan data kadar garam akuarium tanpa menggunakan kontroler. Air akuarium sengaja dibiarkan menguap, sehingga kadar garam yang ada menjadi meningkat. Kadar garam yang semula terbaca 1,023, berangsur – angsur naik hingga pada hari kedua pukul 20:11 nilai kadar garam yang terbaca bernilai 1,025. Pada hari ketiga, kontroler mulai diaktifkan sehingga kadar garam yang semula bernilai 1,025 kembali turun ke 1,023. Kadar garam akuarium kemudian stabil di level 1,024. Dari data di atas, dapat dicari rata – rata kadar garam selama menggunakan kontroler, dan sebelum menggunakan kontroler, yaitu sebesar: ̅ = ∑ ̅ = ∑ = , = 1,024 ̅ = ∑ = 9,214 9 = 1,02378 Dari rata – rata data di atas, dapat dicari simpangan dan persentase simpangan data yang terjadi terhadap nilai rata – rata data, yaitu sebesar: = ∑ ̅ = ∑ − ̅ − 1 = 11,73. 10 14 = 0,92. 10 = ∑ ̅ = , . = 0,44. 10 = ̅ ∗ 100 = ̅ ∗ 100 = , . , ∗ 100 = 0,089 = ̅ ∗ 100 = , . , ∗ 100 = 0,043 Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa setelah menggunakan alat kontrol, kestabilan kadar garam meningkat hingga 0,046 .

4.2.6 Suhu