Akuarium Subsistem Pengontrol Waktu Subsistem Pengontrol Intensitas Cahaya

54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Implementasi Alat

Alat yang dibuat terdiri dari beberapa subsistem diantaranya subsistem pengontrol waktu, subsistem pengontrol intensitas cahaya, subsistem pengontrol pemberian bahan aditif, dan subsistem pengontrol suhu. Gambar alat yang dibuat ditunjukkan oleh gambar di bawah ini: Gambar 4. 1. Alat Kontrol Tampak Depan Atas dan Tampak Belakang Bawah Setiap subsistem mempunyai komponen – komponen penunjang yang berbeda – beda. Dari hasil percobaan setiap subsistem yang ada, alat sudah dapat bekerja sesuai yang diharapkan.

4.1.1 Akuarium

Akuarium yang dibuat berukuran 40 cm x 35 cm x 40 cm p x l x t. Di bagian belakang terdapat tiga sekat yang digunakan sebagai tempat alat filtrasi. Pada sekat filter terakhir, terdapat dua pompa yang digunakan untuk mengalirkan air kembali ke ruang display akuarium dan ke chiller. Sensor float switch juga berada pada sekat ini. Berikut gambar akuarium yang dibuat dari beberapa sisi:

4.1.2 Subsistem Pengontrol Waktu

Subsistem pengontrol waktu berfungsi untuk menjaga agar waktu alat kontrol sesuai dengan waktu yang sesungguhnya. Hal ini berhubungan dengan pengendalian yang bersifat real-time. Pada subsistem ini terdiri dari IC DS1307 dan sebuah baterai yang digunakan sebagai sumber energi IC saat sumber listrik utama tidak tersedia. Rangkaian yang dibuat mengacu pada gambar 3.12. Berikut gambar rangkaian subsistem pengontrol waktu: Gambar 4. 4. Rangkaian Subsistem Pengontrol Waktu Pengujian dilakukan dengan mematikan semua sistem kontrol beberapa kali selama 10 detik. Setelah 10 detik, kontroler dinyalakan kembali, dan waktu yang ditunjukkan oleh kontroler telah bertambah 10 detik. Dari pengujian ini didapat kesimpulan bahwa sistem pengontrol waktu sudah dapat bekerja dan mempertahankan waktu kontroler. Gambar 4. 2. Akuarium TampakDepan Gambar 4. 3. Akuarium Tampak Samping

4.1.3 Subsistem Pengontrol Intensitas Cahaya

Subsistem ini berfungsi untuk mengontrol intensitas cahaya yang dihasilkan lampu high power LED. Subsistem ini terdiri dari sebuah rangkaian driver high power LED yang menggunakan MOSFET. Rangkaian driver MOSFET yang dibuat mengacu pada gambar 3.8. Terdapat enam rangkaian driver MOSFET yang digunakan untuk mengontrol enam kanal LED. Berikut merupakan gambar rangkaian driver MOSFET yang dibuat: Gambar 4. 5. Gambar Rangkaian Driver LED Berikut merupakan hasil pengujian driver high power LED: Tabel 4. 1. Data Hasil Pengujian Driver High Power LED Tegangan pada pin masukan driver volt Tegangan pada pin keluaran driver CH1 volt Tegangan pada pin keluaran driver CH2 volt Tegangan pada pin keluaran driver CH3 volt Tegangan pada pin keluaran driver CH4 volt Tegangan pada pin keluaran driver CH5 volt Tegangan pada pin keluaran driver CH6 volt 5,03 0,41 0,41 0,38 0,53 0,53 0,54 6,46 4,99 7,04 5,21 5,42 5,42 Dari data tabel di atas, dapat dilihat bahwa saat kondisi logika tinggi pada pin masukan driver, maka tegangan keluaran driver berada di bawah 0,55 volt, yang menandakan kaki drain dan source MOSFET berada pada kondisi hubung singkat, sehingga LED dapat menyala. Sedangkan pada saat logika rendah pada pin masukan driver, maka tegangan keluaran driver berada di atas 4,5 volt, yang menandakan kaki drain dan source MOSFET berada pada kondisi hubung buka, sehingga LED tidak dapat menyala.

4.1.4 Subsistem Pengontrol Penambahan Bahan Aditif