Buzzer Syringe Pump DASAR TEORI

Lilitan pada relay pada prinsipnya adalah sebuah komponen induktor, sehingga diperlukan sebuah rangkaian sebagai pengaman kondisi transient. Sebuah dioda yang dihubungkan secara paralel dengan lilitan relay dapat digunakan sebagai pengaman rangkaian relay. Dioda pengaman ini disebut dioda freewheeling. Gambar 2.23 menunjukkan rangkaian pengaman kondisi transient pada relay. Gambar 2. 23. Rangkaian pengaman lilitan relay [13] Arus yang melewati dioda freewheeling dibatasi oleh nilai hambatan dalam lilitan relay, yaitu sebesar: , = 2.14

2.15. Buzzer

Buzzer adalah perangkat elektronika yang mampu menghasilkan bunyi satu nada karena adanya gaya elektromagnetik. Saat diberi tegangan, arus akan mengalir ke bagian gulungan buzzer, sehingga menarik bagian penggetarnya. Disaat yang bersamaan, arus yang menuju ke gulungan terputus, sehingga gulungan kehilangan gaya elektromagnetisnya, dan penggetar kembali ke keadaan semula. Kondisi ini terjadi terus menerus, sehingga menghasilkan suatu bunyi. Buzzer biasa digunakan sebagai penanda terjadinya kondisi tertentu, misalnya kondisi sistem yang eror, sehingga operator dapat dengan segera menangani masalah yang terjadi pada sistem. Gambar 2. 24. Buzzer [10] Coil Relay Dioda Freewheeling Control Relay

2.16. Syringe Pump

Syringe pump adalah pompa yang bekerja dengan prinsip vakum. Pompa ini biasa digunakan pada bidang kedokteran sebagai pompa obat – obatan dalam bentuk cairan yang diberikan secara terus menerus menurut dosis tertentu. Pompa ini digunakan karena mampu memompa cairan dengan dosis yang akurat. Pada selang masukan dan keluaran pompa ini terdapat sebuah check valve sehingga cairan di dalamnya hanya dapat mengalir ke satu arah saja. Berikut gambar dari syring pump: Gambar 2. 25. Syringe pump [17] Cairan yang dipompa mengalir melalui selang dari tempat penampungan cairan, menuju tempat tujuan cairan. Saat pompa menarik, cairan akan tertarik menuju alat suntik yang ada. Saat pompa mendorong, cairan akan terdorong menuju tempat tujuan cairan. Gambar 2. 26. Skema syringe pump 32

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

Perancangan sistem kontrol akuarium laut ini dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu: 1. Perancangan hardware yang terdiri dari mikrokontroler dan perangkat pendukung, sensor suhu DS18B20, IC RTC DS1307, keypad, float switch, high power LED, dan modul LCD. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem yang akan dibuat. 2. Perancangan software yang terdiri dari program utama, dan subrutin – subrutinnya seperti subrutin sensor suhu, IC RTC, dan modul LCD. Gambar 3. 1 Blok diagram sistem yang akan dibuat Berikut merupakan keterangan cara kerja sistem yang ditunjukkan gambar 3.1: 1. Sensor suhu DS18B20 akan mendeteksi suhu akuarium, dan mengirimkan data suhu kepada sistem. Data tersebut kemudian akan diolah oleh mikrokontroler untuk mengaktifkan atau mematikan relay chiller dan buzzer. 2. Sensor float switch digunakan untuk mendeteksi ketinggian air pada ruang filter terakhir akuarium. 3. Keypad matrik 4x4 digunakan untuk memberikan masukan berupa pengaturan dari pengguna. Pengaturan ini memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi dan mode – mode pengendalian yang dilakukan sistem. 4. IC RTC DS1307 digunakan sebagai penjaga waktu mikrokontroler, sehingga semua kontrol pencahayaan dan penambahan bahan aditif dapat dilakukan secara real-time.