Pola Pertumbuhan Ikan Bulan-bulan

4.4 Pola Pertumbuhan Ikan Bulan-bulan

Pola pertumbuhan ikan bulan-bulan disajikan dalam bentuk persamaan regresi . Data dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Analisis Pola Pertumbuhan Ikan Bulan-bulan a Stasiun 1; b Stasiun 2; c Stasiun 3 100 200 300 400 500 600 700 10 20 30 40 50 B e rat g Panjang cm a y = 0.027 L 2.212 R 2 = 0.900 100 200 300 400 500 600 700 10 20 30 40 50 B e rat g Panjang cm b y = 0.037 L 1.345 R 2 = 0.886 100 200 300 400 500 600 700 10 20 30 40 50 B e rat g Panjang cm c y = 0.597 L 0.992 R 2 = 0.884 Universitas Sumatera Utara Hasil analisis pola pertumbuhan ikan bulan-bulan pada Stasiun 1 y = 0.027 L 2.212 dan R 2 = 0.900, Stasiun 2 y = 0.037 L 1.345 dan R 2 = 0.886, Stasiun 3 y = 0.598 L 0.992 dan R 2 = 0.884. Berdasarkan hasil analisis pola pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan bulan-bulan yang bersifat allometrik negatif artinya pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan berat. Diduga karena daerah muara sungai merupakan tempat mencari makan ikan bulan-bulan dimana ketersedian sumber makanan pada daerah stasiun pengamatan berbeda, sehingga pertambahan panjang dan pertambahan berat juga menjadi berbeda pula. Bayliff 1966 hubungan panjang-berat ikan dan distribusi panjangnya perlu diketahui, terutama untuk mengkonversi statistik hasil tangkapan, menduga besarnya populasi dan laju – laju mortalitasnya. Menurut Richter 2007 tujuan pengukuran panjang dan berat ikan adalah untuk mengetahui variasi berat dan panjang tertentu dari ikan secara individu maupun biomassa sebagai suatu petunjuk tentang kegemukan, kesehatan, produktifitas dan kondisi fisiologis termasuk perkembangan gonad. Menurut Huet 1971 pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari daya tahan terhadap serangan penyakit dan genetik. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan di habitat hidupnya serta faktor makanan Everhart and Youngs 1981 menyatakan bahwa analisa hubungan panjang dan berat juga dapat mengestimasi faktor kondisi atau sering disebut dengan indeks kemontokan index of plumpness, yang merupakan salah satu hal penting dari pertumbuhan untuk membandingkan kondisi atau keadaan kesehatan relatif populasi ikan atau individu tertentu.Menurut Effendie 1997 jika nilai b = 3 maka pertambahan panjang ikan seimbang dengan pertambahan bobotnya atau disebut dengan pertumbuhan isometrik. Apabila nilai b lebih besar atau lebih kecil dari 3 dikatakan allometrik. Kalau nilai b kurang dari 3 mengindikasikan kondisi ikan yang kurus, dimana pertambahan panjangnya lebih cepat daripada pertambahan beratnya. Universitas Sumatera Utara

4.5 Distribusi Ikan Bulan-bulan