Kepadatan Populasi Morfometrik Distribusi Faktor Fisika Kimia Perairan

Selanjutnya penebaran jala dilakukan sebanyak 30 kali pada tiap-tiap stasiun yang dilakukan dalam setiap bulannya. Kemudian hasil tangkapan ikan dibagi berdasarkan kelas ukuran ikan yakni ukuran kecil, sedang, dan besar.

3.5.2 Kepadatan Populasi

Kepadatan populasi ikan bulan-bulan dihitung menggunakan rumus Kreb 1978 sebagai berikut: KP � � � ² = ∑ � � � � � ���� � � � � � � �����

3.5.3 Morfometrik

Morfometrik adalah untuk mengetahui hubungan antara panjang dan tinggi. Analisis morfometrik menggunakan rumus sebagai berikut: P = a + T b Dimana : P = Panjang Ikan; T = Tebal Ikan; a dan b = konstanta 3.5.4 Pola Pertumbuhan Pola petumbuhan adalah menganalisis hubungan panjang dan berat ikan Model Allometric Linear MAL digunakan untuk menghitung konstanta a dan b melalui pengukuran berat dan panjang. Untuk memprediksi berat pada panjang menggunakan rumus persamaan King 1995: W= aL b Dimana : W = Berat total g; L = Panjang ikan mm; a dan b = Konstanta Universitas Sumatera Utara

3.5.5 Distribusi

Untuk mengetahui sebaran pola distribusi ikan berkelompok, acak, ataupun seragam ikan bulan-bulan ditentukan dengan menggunakan Indeks Penyebaran Morisita Khouw, 2009 berdasarkan rumus : Id = n[ ∑X 2 − ∑X ∑X 2 − ∑X ] Keterangan : Id = Indeks Penyebaran Morisita n = Jumlah plot besar sampel ∑X = Jumlah Individu disetiap plot ∑X 2 = Jumlah individu disetiap plot dikuadratkan Dengan kriteria pola sebaran sebagai berikut : • Jika nilai Id = 1, maka distribusi populasi kategori acak • Jika nilai Id 1, maka distribusi populasi kategori bergerombolmengelompok • Jika nilai Id 1, maka distribusi populasi kategori seragam.

3.5.6 Faktor Fisika Kimia Perairan

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan parameter fisika dan kimia perairan akan di analisis secara diskriptif. Kemudian data akan disajikan dalam bentuk matrik, dan dianalisis secara diskriptif untuk mendapatkan hubungan karakteristik fisika dan kimia perairan dengan kepadatan populasi, distribusi dan pola pertumbuhan ikan bulan-bulan serta untuk melihat hubungan korelasi faktor fisika dan kimia terhadap kepadatan ikan bulan-bulan . Selanjutnya data untuk pengamatan parameter kualitas air yang akan diukur disajikan pada Tabel 2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Data Pengamatan Parameter Fisika Kimia Perairan No Parameter Metode 1 Suhu Air In situ 2 Kecerahan Air In situ 3 Kecepatan Arus In situ 4 pH air In situ 5 Salinitas In situ 6 DO Disolved Oxygen In situ 7 BOD Biologycal Oxygen Demand Laboratorium 8 Nitrat NO 3 Laboratorium 9 Posfat PO 4 Laboratorium 3.5.7 Korelasi Kelimpahan Dengan Faktor Fisik Kimia Perairan Untuk Analisis Korelasi Kelimpahan dengan faktor fisika kimia perairan menggunakan metode Pearson menggunakan program komputerisasi SPSS. 17.00. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jumlah Hasil Tangkapan Ikan Bulan-bulan Berdasarkan Kelas Ukuran Panjang Total TL= Total Length digunakan untuk menentukan ikan berdasarkan kelas ukuran. Ikan dibagi dalam 3 kelas ukuran yakni: kecil, sedang, dan besar. Kelas ukuran ikan ditentukan berdasarkan siklus hidup dari ikan bulan-bulan. Ukuran ikan yang tertangkap dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata Individu Hasil Tangkapan Ikan Bulan-bulan Berdasarkan Kelas Ukuran Kelas Ukuran cm Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun3 9 – 24,9 11,33 17,33 12,33 25 – 40,9 3 3 6,33 41 0,33 ∑ Total 14,33 20,66 18,66 Kelas ukuran ikan bulan-bulan yang tertangkap untuk ikan ukuran kecil 9- 24,9 cm dengan nilai rata-rata tertinggi pada stasiun 2 17,33, diikuti stasiun 3 12,33, dan terendah stasiun 1 11,33, ikan kelas ukuran sedang 25-40,9 cm dengan nilai rata-rata tertinggi pada stasiun 3 6,33, sedangkan stasiun 2 dan stasiun 1 nilainya sama 3, dan ikan dengan kelas ukuran besar 41 cm hanya ditemukan pada stasiun 2 saja. Berdasarkan hasil penelitian ini diduga karena daerah stasiun penangkapan merupakan daerah mencari makan feeding ground untuk larva dan ikan-ikan muda sedangkan ikan-ikan dewasa diduga telah melakukan ruaya ke arah laut untuk melakukan pemijahan. Sehingga ikan bulan-bulan yang sudah dewasa dan telah matang gonad sangat sulit dijumpai pada daerah muara sungai. Universitas Sumatera Utara Tzeng et al 1998 menyatakan bahwa larva ikan bulan-bulan setelah menetas akan bergerak dari perairan pantai, sehingga ikan bulan-bulan muda sering ditemukan di sungai, teluk, kawasan mangrove dan bahkan di bagian hulu sungai. Ikan indo pacific tarpon Megalops cypriniodes Broussonet dan tarpon Florida Megalops atlanticus masih merupakan kerabat dekat dan mempunyai siklus hidup yang sama, ikan muda hidup di air tawar dan air payau sedangkan setelah dewasa ikan-ikan ini akan bermigrasi ke arah laut untuk melakukan pemijahan. Didukung data dari Florida Fish and Wildlife Conservation Commission 2011 yang menyatakan ikan Megalops atlanticus dewasa berkumpul di sekitar pantai pada bulan April dan melakukan perjalanan untuk pemijahan menuju lepas pantai.

4.2 Kepadatan Populasi Ikan Bulan-bulan.