RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019
44
3.4 KERANGKA KELEMBAGAAN
Beberapa hal yang dapat dicirikan sebagai penataan kelembagaan DPD RI menurut UU MD3, meliputi hal-hal :
a. Pembentukan kantor DPD RI di Provinsi Pasal 252 ayat 4 ; b. Perubahan pola pembahasan legislasi yang menyatakan DPD RI secara aktif
terlibat dalam pembahasan Prolegnas maupun pembahasan RUU di parlemen Pasal 248-249.
c. Peningkatan fungsi keterwakilan daerah dan fungsi pengawasan pelaksanaan Undang-Undang oleh Anggota DPD RI di daerah Pasal 248 ayat 2 dan 249 ayat
2. Perubahan tugas, fungsi dan wewenang DPD RI memberikan dampak pada
peningkatan aktivitas anggota DPD RI. Peningkatan aktivitas ini membawa konsekuensi pada peningkatan kegiatan teknis administratif dan teknis substantif. Dengan demikian
berpengaruh pula pada sistem dukungan yang tidak lain merupakan aktivitas kesekretariatan. Berdasarkan kondisi objektif tersebut, maka terhadap kelembagaan
pendukung Setjen DPD RI perlu dilakukan penataan tugas, fungsi dan revitalisasi organisasi agar Setjen DPD RI dapat melaksanakan aktivitas sistem dukungan secara
optimal baik secara kuantitas maupun kualitas sesuai dengan peran dan wewenangnya. Oleh karenanya, Renstra Setjen DPD RI 2015-2019 memberikan prioritas dalam
penguatan lembaga kesetjenan, pembenahan ketatalaksanaan dan penataan Sumber Daya Manusia SDM dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam rencana strategis pengembangan, Setjen DPD didesain lebih bersifat
operasional dan substansi. Sekretaris Jenderal di pusat dibantu oleh 1 satu inspektorat dan 3 tiga deputi, yaitu deputi Persidangan; deputi Administrasi; dan
deputi Komunikasi dan Kajian. Sedangkan pelaksanaan tugas Sekretaris Jenderal di setiap provinsi di bantu oleh Kepala kantor DPD RI di Provinsi jabatan eselon II.
Revitalisasi organisasi Setjen DPD RI dan tata kelola fungsi-fungsi staff staff functions harus dapat memberikan dukungan secara penuh terhadap fungsi-fungsi lini
line functions. Sehubungan dengan itu, maka harus dilakukan spesialisasi tugas dan fungsi staff dan tidak dibebankan pada satu urusan.
Perubahan organisasi Setjen DPD RI ditata ulang dengan pendekatan sebagai berikut :
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019
45
a. Penataan ulang fungsi dukungan yaitu dukungan keahlian. Pengaturan untuk
fungsi dukungan keahlian yang mengalami perubahan signifikan diatur dengan menata ulang Pusat Kajian menjadi Pusat Pengkajian dan Keahlian.
b. Penataan ulang fungsi-fungsi pengawasan dan keterwakilan daerah yaitu melalui
biro-biro kewilayahan dan hubungan antar lembaga yang mengatur format dukungan dalam rangka fungsi-fungsi keterwakilan. Sesuai dengan peraturan tata
tertib DPD RI, dalam format kerjanya, DPD RI mengatur manajemen kewilayahan menurut wilayah Barat, Tengah dan Timur. Pembagian kewilayahan tersebut
diatur untuk wilayah barat meliputi provinsi se Sumatera, wilayah Tengah meliputi Jawa dan Kalimantan serta wilayah Timur meliputi wilayah Nusa
Tenggara termasuk Bali, Sulawesi, Maluku dan Papua. c.
Penataan ulang dukungan administratif, yang meliputi perencanaan keuangan, kepegawaian dan sarana prasarana. Fungsi services ini menjadi bagian penting
yang harus direfleksikan juga ke daerah sehingga menjadi penting melakukan pemilahan pada manajemen eselon II yang tepat, setiap unit kerja mempunyai
kewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap fungsi-fungsi kerja yang dilaksanakan di daerah.
d. Di samping itu, kebutuhan secara melekat pada organisasi Sekretariat Jenderal itu
sendiri termasuk unit organisasi di daerah nanti ialah fungsi pengawasan, sehingga sangat jelas ada kebutuhan untuk mengembangkan dan mengatur
pengawasan secara tersendiri. Dengan pertimbangan-pertimbangan itu maka pengaturan organisasi Setjen DPD
RI di tingkat pusat membutuhkan pengaturan secara berjenjang dan sistematis sebagai berikut :
a. Posisi puncak Sekretaris Jenderal dengan tingkatan setara eselon Ia.
b. Posisi Koordinasi Core Fuction Legislasi Persidangan yang dibutuhkan ialah
setara Deputi dengan eselon Ib. Kedeputian ini akan membawahi 3 tiga biro yaitu Biro Persidangan I, Biro Persidangan II dan Biro Pimpinan.
c. Posisi Core Function komunikasi dan kajian yang dipimpin oleh Deputi yang
setara dengan eselon Ib, yaitu deputi komunikasi dan kajian, terdiri atas Pusat Pengkajian dan Keahlian, Pusat Pengelolaan Asmas, Biro Humas dan
Media Visual, serta Biro Data dan Sistem Informasi.
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019
46
d. Posisi fungsi sistem pendukung atau service staff, yang dipimpin oleh seorang
Deputi setara eselon Ib, yaitu deputi administrasi akan mencakup aspek- aspek perencanaan, keanggotaan dan kepegawaian, keuangan, serta sarana
dan prasarana. e.
Posisi fungsi pengawasan yang sudah harus semakin intensif didorong dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi melalui agenda-agenda penciptaan
aparatur yang bersih dan berwibawa. Koordinasi pengawasan ini dengan pertimbangan keluasan jangkauan wilayah pengawasan untuk seluruh
Indonesia, maka dibutuhkan koordinasi ini oleh unit kerja dengan jabatan setara eselon IIb.
Dengan skenario itu maka dapat digambarkan perubahan struktur organisasi Setjen DPD RI dari format yang ada sekarang menjadi berubah dengan proyeksi
Struktur Organisasi ke depan, meliputi 1 satu eselon Ia, 3 tiga eselon Ib, dan 12 dua belas eselon IIb, yaitu :
1. Sekretaris Jenderal; 2. Deputi Persidangan;
3. Deputi Administrasi; 4. Deputi Komunikasi dan Kajian
5. Inspektorat; 6. Biro Persidangan I;
7. Biro Persidangan II; 8. Biro Sekretariat Pimpinan;
9. Biro Keanggotaan dan Kepegawaian; 10. Biro Perencanaan
11. Biro Keuangan; 12. Biro Umum;
13. Pusat Kajian dan Keahlian; 14. Pusat Pengelolaan Aspirasi Masyarakat
15. Biro Humas dan Media Visual; 16. Biro Data dan Sistem Informasi.
Selanjutnya diproyeksikan kebutuhan struktur organisasi Kantor DPD RI di provinsi yang meliputi 1 satu jabatan eselon IIb dan 5 lima Jabatan eselon IIIb:
1. Kepala Kantor DPD RI di Provinsi IIb; 2. Bagian Pelayanan Teknik dan Persidangan;
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019
47
3. Bagian Komunikasi Publik, Data, dan Infromasi; 4. Bagian Umum;
5. Bagian Perencanaan dan Keuangan; 6. Bagian Tata Usaha.
Berdasarkan usulan organisasi baru, Sekretariat Jenderal di tingkat pusat serta rencana penempatan pegawai pada Kantor DPD Daerah di Provinsi, diproyeksikan
perubahan komposisi Pejabat Eselon sebagaimana tertera pada tabel berikut ini: Tabel 3.1. Tabel Perbandingan Jumlah Pejabat sebelum dan setelah Usulan.
NAMA ORGANISASI
UNIT KERJA SEKARANG
Eselon USULAN
Eselon I
II III
IV I
II III
IV SETJEN DPD RI PUSAT
2 10
35 80
5 14
41 108
KANTOR DPD RI PROVINSI -
- -
- -
33 165
330
JUMLAH 2
10 35
80 5
47 206
438
Jumlah perubahan eselon pada Kantor DPD di Ibukota Negara karena pengembangan struktur organisasi sebagai berikut :
Eselon I dari 2 menjadi 4 Eselon II dari 10 menjadi 12
Eselon III dari 35 menjadi 41 Eselon IV dari 80 menjadi 108
Jumlah penambahan eselon pada Kantor DPD di Ibukota Provinsi karena pengembangan struktur organisasi sebagai berikut :
Eselon II sebanyak 33 Eselon III sebanyak 165
Eselon IV sebanyak 330
Diharapkan bahwa pengembangan organisasi Setjen DPD RI dan pembentukan kantor DPD daerah sebagaimana dimaksud kiranya dapat memperbaiki kapasitas
Setjen DPD RI dalam menyelenggarakan dukungan administratif dan keahlian kepada DPD RI.
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019
48
4.1. TARGET KINERJA