KONDISI UMUM Rencana Strategis 2015 – 2019 – PPID DPD RI

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019 1

1.1. KONDISI UMUM

Tantangan era reformasi dan globalisasi yang berlangsung pada saat ini adalah perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat dan dinamis. Setiap individu dan organisasi dituntut untuk mampu beradaptasi menghadapi kondisi ini, termasuk DPD RI. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan Undang –Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD serta putusan Mahkamah Konstitusi putusan nomor 92PUU-X2012 dan putusan Mahkamah Konstitusi putusan nomor 79PUU – XII2014 mengamanatkan beberapa hal yang sifatnya fundamental kepada DPD RI seperti kemandirian anggaran DPD, penegasan fungsi legislasi DPD dan fungsi pengawasan DPD. Sementara untuk dukungan kesekretariatan secara prinsip pembentukan sekretariat kantor DPD di Ibukota Provinsi membutuhkan pranata dan perangkat baru yang harus dipersiapkan dengan baik. Rencana Strategis Setjen DPD RI 2015 – 2019 mengamantkan pemnguatan DPD di segala lini, oleh karena itu jajaran Setjen DPD RI harus diposisikan sebagai bagian dari tahapan pengembangan dan penguatan DPD RI. Tantangan tantangan tersebut menjadi perhatian khusus Setjen DPD RI dalam rangka meningkatkan dukungan kepada DPD RI. Oleh karena itu Renstra Setjen DPD RI 2015-2019 diposisikan sebagai bagian dari dukungan pengembangan dan penguatan DPD RI. Dokumen Renstra Setjen DPD RI 2015-2019 ini merupakan wujud penyempurnaan dokumen Renstra dan upaya perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Dokumen Renstra Setjen DPD RI 2015 – 2019 ini merupakan wujud penyempurnaan dokumen renstra dan upaya perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan perencanaan strategis, perhatian organisasi yang sebelumnya berparadigma pada kegiatan administratif staffing dan berorientasi pada output output oriented, sekarang lebih menitikberatkan pada hasil outcome oriented. Setjen DPD RI sebagai kesekretariatan lembaga negara wajib menerapkan manajemen strategis dengan menetapkan perencanaan strategis yang disusun secara BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019 2 periodik dan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang ada. Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Seiring dengan itu, sebagaimana amanat ketentuan Pasal 413 ayat 1 UU MD3: Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas MPR, DPR, dan DPD dibentuk sekretariat jenderal yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden; dan dalam ketentuan Pasal 219 Tata Tertib DPD RI, diatur tugas Setjen DPD RI; sebagai institusi yang merupakan sistem pendukung Parlemen Parliament Supporting System. Dalam posisi tersebut Setjen DPD RI harus mampu berjalan seiring dan mengikuti setiap derap langkah serta ritme kegiatan DPD RI. Sehingga segala tuntutan maupun permasalahan yang dihadapi oleh DPD RI, merupakan tugas Setjen DPD RI untuk menindaklanjuti serta memberikan dukungannya secara optimal demi terpenuhinya seluruh tuntutan yang ada. Sesuai dengan ketentuan Pasal 225 ayat 1 Tata Tertib DPD dukungan teknis administratif yang selama ini telah diberikan oleh Setjen DPD RI meliputi: a. Penyelenggaraan administrasi dan keprotokolan lembaga dan hal-hal yang berkaitan dengan dukungan kelembagaan, keanggotaan dan seluruh kegiatan DPD; b. Perencanaan program dan anggaran untuk kegiatan DPD; c. Pelaksanaan pengelolaan anggaran DPD; d. Penyiapan seluruh dukungan dalam rangka kegiatan sidang dan rapat-rapat; e. Pelaksanaan tata kelola kearsipan dan risalah; f. Pemberian dukungan keahlian, referensi, dan jaringan kerja; g. Pengelolaan dan pemberikan informasi sesuai kebutuhan masyarakat berkenaan dengan informasi kegiatan DPD seperti hasil-hasil keputusan DPD, penerimaan kunjungan anak sekolah, dan masyarakat yang ingin mengetahui tentang DPD dan lain-lain yang relevan dalam ruang lingkup tugas Sekretariat Jenderal; h. Penyiapan dukungan pelaksanaan tugas berupa fasilitas gedung, ruang rapat, dan peralatan yang dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Fasilitas Parlemen; i. Penyiapan dukungan teknologi informasi; j. Penyiapan jaringan kerja; k. Penyiapan materi atau bahan bagi pimpinan dalam rangka koordinasi pimpinan DPR, DPD dan MPR tentang gedung dan fasilitas fisik; dan l. Tugas lain-lain menurut kebutuhan pimpinan dan lembaga sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan dukungan keahlian sebagaimana ketentuan Pasal 225 ayat 2 yang dilaksanakan oleh Setjen DPD RI meliputi: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019 3 a. Penampungan hasil diskusi, curah pendapat, atau penjelasan idegagasan mengenai perlunya disusun rancangan undang-undang; b. Pengkajian dan penelusuran informasi yang diperlukan melalui diskusi, seminar, aspirasi masyarakat, lokakarya, dan bentuk-bentuk pertemuan lainnya; c. Penyusunan draft naskahdokumen akademik; d. Perancangan draf rancangan undang-undang sesuai dengan ide atau gagasan dari pemrakarsa; e. Pemberian dukungan keahlian kepada Alat Kelengkapan pada saat sidang-sidang atau rapat-rapat pembahasan di DPD dan DPR; f. Pemberian dukungan teknis kepada Komite danatau Panitia Perancang Undang- Undang pada saat sidang atau rapat di daerah; dan g. Pelaksanaan tugas keahlian lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas dan wewenang DPD. Dalam pelaksanaan dukungan teknis administratif dan keahlian tersebut di atas oleh Setjen DPD RI, secara sistematis kondisi umum capaian kinerja Sekretariat Jenderal dapat kita kelompokkan ke dalam 5 lima bidang yaitu a akuntabilitas kinerja dan keuangan; b dukungan teknis dan substansimateri persidangan DPD RI; c dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI; d dukungan efektifitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihan; e layanan data dan informasi. Gambaran capaian kinerja terhadap kelima bidang tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan