Dukungan terhadap Peningkatan Kapasitas Kelembagaan DPD RI

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019 7 dibahas oleh Anggota DPD di alat kelengkapan untuk kemudian diputuskan menjadi keputusan DPD RI dalam Sidang Paripurna DPD RI. Jumlah draf keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap calon anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI pada tahun 2014 sebanyak 1 satu draf keputusan sama dengan jumlah draf keputusan yang dihasilkan pada tahun 2013, 2012 dan 2011. Hal ini dilaksanakan sebagaimana amanat Pasal 23F ayat 1 UUD 1945 bahwa anggota BPK RI dipilih oleh DPR RI dengan memperhatikan pertimbangan DPD RI. Draf keputusan DPD RI tentang materi non RUU pada tahun 2014 sebanyak 8 delapan draf keputusanperaturan, tahun 2013 sebanyak 9 Sembilan draf keputusanperaturan, tahun 2012 sebanyak 9 Sembilan draf keputusan peraturan, tahun 2011 sebanyak 9 Sembilan draf keputusanperaturan, dan tahun 2010 sebanyak 4 empat draf keputusanperaturan. Jumlah kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan DPD RI pada tahun 2014 sebanyak 28 dua puluh delapan kajian, Pada tahun 2013 sebanyak 17 tujuh belas kajian, tahun 2012 sebanyak 16 enam belas kajian, tahun 2011 sebanyak 26 kajian, dan tahun 2010 sebanyak 16 enam belas kajian. Selain itu, Setjen DPD RI juga harus memberikan saran kebijakan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum. Pemberian saran demikian harus tepat dari sisi substansinya. Hal ini harus dimaklumi karena saran kebijakan tersebut akan digunakan Pimpinan dan Anggota DPD RI dalam mengartikulasikan aspirasi masyarakat dan daerah sehingga apabila terjadi kekeliruan akan dapat merugikan DPD RI secara politis atau masyarakat pada umumnya. Suatu saran kebijakan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang hukum dikatakan tepat apabila saran tersebut ditindaklanjuti oleh DPD RI.

c. Dukungan terhadap Peningkatan Kapasitas Kelembagaan DPD RI

Sebagai lembaga legislatif, DPD RI diamanatkan untuk melaksanakan fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran secara terbatas. Dalam menjalankan tugasnya secara konstitusional membawa DPD RI pada konsekuensi untuk mengimbangi dan mengontrol kapasitas DPR dan pemerintah melalui mekanisme check and balances. Untuk itu DPD RI dituntut melakukan penguatan kelembagaan pada aspek kapasitas dan kredibilitas serta aspek substansi. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019 8 Pada aspek kapasitas dan kredibilitas, pelaksanaan tugas DPD RI saat ini harus didukung oleh citra yang positif pada masyarakat dan daerah. Citra positif DPD RI terbentuk antara lain melalui publikasi media massa dan tuntutan LSM, Organisasi Masyarakat, kelompok masyarakat dan yang paling penting masyarakat dan daerah. Untuk menghadapi tantangan DPD RI ke depan dibutuhkan pembentukan citra DPD RI yang positif. Pemberitaan media massa terkait isu DPD menjadi suatu hal yang penting dalam penguatan kelembagaan DPD, karena dapat menjadi salah satu corong untuk mensosialisasikan DPD dan produk-produknya. Oleh karena itu dukungan dari Sekretariat Jenderal DPD diperlukan agar setiap kegiatanproduk DPD RI dapat masuk dalam pemberitaan di media massa. Pada tahun 2014 terdapat 1.436 pemberitaan di media massa, tahun 2013 terdapat 1.224 pemberitaan di media massa, tahun 2012 terdapat 1.002 pemberitaan di media massa, tahun 2011 terdapat 1.173 pemberitaan di media massa, dan tahun 2010 terdapat 2.363 pemberitaan di media massa. Kerja sama DPD RI dengan lembaga tinggikementerian di Indonesia dalam rangka penguatan kelembagaan DPD RI saat ini sedang dimulai dengan menandatangani nota kesepakatan MOU dengan lembaga-lembaga tinggi Negara terkait dengan tugas dan fungsi DPD RI. Selain dengan lembaga negara dan lembaga non departemen, DPD RI juga menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga perguruan tinggi di 33 tiga puluh tiga provinsi. Kerja sama luar negeri meliputi kegiatan kunjungan multilateral dan bilateral. Kegiatan kunjungan multilateral terkait kehadiran DPD RI dalam sidang parlemen internasional meliputi International Parliamentary Union IPU, ASEAN Inter Parliamentary Assembly AIPA, Asia Pacific Parliamentary Forum APPF. Sedangkan kerjasama bilateral terkait kerjasama antara DPD RI dengan lembaga parlemen negara sahabat.

d. Dukungan Efektifitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan