RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019
16
pembicaraan dalam sidang langsung dikonversi ke bentuk teks tidak melalui transkrip, sehingga pembicaraan dalam sidang selama 2 dua jam
dapat diselesaikan pada hari yang sama. Sejak tahun 2012, Setjen DPD RI telah melaksanakan proses lelang melalui
mekanisme LPSE. LPSE adalah sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik untuk menjamin transparansi, efisiensi, efektifitas, kualitas
dalam persaingan usaha, memudahkan monitoring dan kontrol bagi panitia serta menghilangkan KKN dan hemat anggaran negara.
5 Penggunaan Bersama Sarana dan Prasarana di Komplek Parlemen
Pemanfaatan sarana dan prasarana di kawasan komplek parlemen diatur dalam Pasal 413 ayat 4 UU Nomor 17 Tahun 2014 sebagaimana diubah
dengan UU Nomor 42 Tahun 2014 bahwa Pimpinan MPR, DPR dan DPD melalui alat kelengkapan melakukan koordinasi dalam rangka pengelolaan
sarana dan prasarana dalam kawasan gedung perkantoran MPR, DPR dan DPD.
b. Permasalahan
Permasalahan yang berpeluang menjadi tantangan sehingga harus diantisipasi dan dihadapi lima tahun ke depan oleh Setjen DPD RI antara lain:
1 Struktur Organisasi dan SDM yang Ada Kurang Sesuai dengan Dinamika Kelembagaan yang Terjadi.
Pembentukan kantor DPD RI di ibu kota Provinsi, perubahan mekanisme penguatan fungsi legislasi dimana DPD RI secara aktif terlibat dalam
pembahasan Prolegnas maupun pembahasan RUU tertentu yang menjadi kewenanangan DPD di DPR, serta peningkatan fungsi keterwakilan daerah
dan fungsi pengawasan oleh Anggota DPD RI di daerah pemilihannya akan membawa konsekuensi pada revitalisasi dukungan kesekretariatan DPD RI
kepada lembaga DPD RI sehingga diperlukan perubahanperkembangan struktur dan organisasi tata kerja Setjen DPD RI yang disesuaikan dengan
penguatan kapasitas artikulasi politik DPD RI. Pengembangan struktur dan adanya penambahan keanggotaan DPD RI
karena pembentukan provinsi baru, Provinsi Kalimantan Utara, dan rencana pembentukan provinsi baru yaitu Tapanuli, Kepulauan Nias, Pulau
Sumbawa, Kapuas Raya, Bolaang Mongondow Raya, Papua Selatan, Papua
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019
17
Tengah, dan Papua Barat Daya mengakibatkan perlunya penambahan sumber daya manusia di lingkungan Setjen DPD RI. Oleh karenanya menjadi
prioritas untuk menyediakan sumber daya manusia yang dapat mendukung kinerja Setjen DPD RI dalam jangka menengah ini.
Saat ini dukungan keahlian perancang perundangan, peneliti, dan auditor di Setjen DPD RI belum mencukupi kebutuhan dari segi kualitas dan kuantitas.
2 Tata Laksana Kerja yang Berubah
Saat ini pedoman yang diperlukan oleh Setjen DPD RI adalah pedoman pelayanan persidangan dan mekanisme kerja dengan DPR sehingga terdapat
mekanisme yang samastandar pelayanan minimum dari Setjen DPD RI dalam memberikan dukungan kepada alat kelengkapan DPD RI.
3 Pemanfaatan Teknologi Informasi yang Minim
Masih kurangnya tenagaSDM yang berkompetensi dalam bidang teknologi informasi, teknologi audio visual, dan desain grafis; dan pemanfaatan
teknologi informasi yang belum optimal digunakan oleh unit kerja yang telah
menerapkan teknologi informasi dalam pekerjaannya. 4 Belum Adanya Sarana dan Prasarana Kerja yang Memadai
Kondisi sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara semakin tidak memadai mengingat semakin meningkatnya aktifitas DPD RI
yang dilakukan oleh 10 sepuluh alat kelengkapan dan pertambahan SDM yang membutuhkan penambahan ruang rapat dan ruang kerja.
Sidang Paripurna DPD RI menggunakan ruang sidang milik Sekretariat Jenderal MPR RI, sehingga pelaksanaan agenda sidang DPD RI harus
menyesuaikan dengan agenda kegiatan MPR. Gedung kantor sementara DPD RI di ibu kota provinsi saat ini masih
menggunakan gedung kantor pinjam pakai dari Pemerintah Provinsi dan dengan cara sewa yang kondisinya kurang memadai dan belum representatif
sebagai gedung kantor lembaga Negara. Pimpinan DPD RI telah melaksanakan koordinasi bersama dengan Pimpinan
MPR, Pimpinan DPR, BURT DPR, dan Sekretariat Jenderal MPR, DPR, dan DPD dalam rangka penataan seluruh kawasan komplek parlemen termasuk
dengan rencana pembangunan gedung baru DPD RI, namun sampai saat ini belum terealisasi.
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019
18
5 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Terkait dengan Lembaga DPD yang Berubah
Perubahan peraturan perundang-undangan terkait dengan lembaga DPD dan birokrasi, keputusan Mahkamah Konstitusi, Keputusan dan peraturan lembaga
negara lainnya seperti Tatib DPR dan MPR serta DPRD dan Peraturan Presiden tentu akan memberi dampak secara langsung kepada Setjen DPD RI baik dalam
format layanan maupun pada struktur kelembagaan sekretariat.
6 Koleksi Pustaka yang Belum Lengkap di Perpustakaan DPD dalam Menunjang Tugas dan Wewenang Lembaga DPD.
Koleksi Pustaka yang lengkap di Perpustakaan DPD merupakan salah satu prasyarat penting dalam menunjang tugas dan wewenang lembaga dan Anggota
DPD. Meskipun saat ini Sekretariat Jenderal terus menambah berbagai koleksi dengan berbagai koleksi yang menunjang tugas dan kinerja DPD namun
perpustakaan DPD dianggap masih perlu untuk menambah berbagai koleksi yang berkualitas dari berbagai disiplin ilmu terutama koleksi berbahasa asing dan akses
jurnal online yang masih belum dapat terealisasi dengan optimal sehingga daya dukungnya dalam proses pengambilan kebijakan kelembagaan selama ini belum
nampak.
7 Belum Optimalnya Kajian
Belum adanya SDM fungsional peneliti di lingkungan Sekretariat Jenderal berakibat pada minimnya dukungan kajian dan penelitian yang secara langsung
memberikan dukungan kepada lembaga DPD atau alat kelengkapan DPD. Format kerja yang selama ini dilakukan melalui skema kerja sama dengan lembaga peneliti
atau perguruan tinggi dirasakan belum dapat memberikan dukungan kajian tersebut karena lembaga peneliti atau perguruan tinggi tidak dapat mengetahui
secara pasti dinamika kebutuhan lembaga DPD setiap saat sehingga kajian yang dilaksanakan seringkali tertinggal proses politik yang terjadi.
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2015-2019
19
2.1. VISI