Belanja Daerah BELANJA TIDAK LANGSUNG

RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab III - 9 Melihat masih kecilnya proporsi PAD terhadap pendapatan daerah yang masih berada di bawah 10, meskipun terlihat proporsinya cenderung meniungkat hingga tahun 2015, oleh sebab itu dibutuhkan berbagai strategi dan usaha ke depan agar PAD dapat meningkat secara proporsional melalui : 1 Intensifikasi pendapatan daerah Intensifikasi merupakan cara yang dilakukan dari dalam untuk meningkatkan jumlah pendapatan asli daerah dengan memperbaiki kualitas pelayanan dan prosedur keuangan yang baik sebagai bentuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Cara intensifikasi ini dimaksudkan dengan meningkatkan kualitas organisasi dengan meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak dan menyusun sitem informasi dan prosedur pengelolaan keuangan melalui pajak daerah. Yang dijabarkan sebagai berikut: a. Melakukan inventarisasi dan pemetaan sumber pendapatan daerah b. Melakukan pendataan subjek dan objek pajak b. Melaksanakan inventarisasi pemutahiran data objek dan subjek pajak dan retribusi. a. Melakukan penegakan Peraturan Daerah Supremasi Hukum b. Pelaksanaan reward and punishment kepada wajib pajak dan adanya pembayaran tepat waktu c. Melakukan monitoring dan evaluasi pendapatan daerah d. Melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi PAD. 2 Extensifikasi, strategi ini dilakukan melalui penambahan jumlah objek pajak yang bertujuan untuk menambah pendapatan asli daerah.

b. Belanja Daerah

Belanja daerah merupakan kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih, belanja daerah terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung yang digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah. Jumlah belanja daerah yang teralisasi hingga tahun 2015 nilainya selalu meningkat, dibandingkan dengan tahun 2010 hanya sebesar Rp 453,18 milyar, di tahun 2015 sudah naik menajdi 800,45 milyar dengan tingkat realisasi keuangan berkisar 93 hingga 94 persen dari belanja yang dianggarkan. Dilihat dari struktur belanja daerah, persentase belanja tidak langsung BTL dari tahun 2010 hingga tahun 2014 masih melebihi 50,, atau berada di kisaran 52 hingga 54 dari total belanja yang ding dilakukan. Atau dengan kata lain belanja program kegiatan lebih kecil dari belanja pendukung yang dilaksanakan oleh daerah pemerintah daerah. Tapi di tahun 2015 proporsi belanja langsung melelihi dari belanja tidak langsung, masing-masing terealisasi sebesar 406,99 milar untuk belanja langsung dan 393 untuk BTL. adanya kecenderungan meningkatnya belanja langsung dibandingkan dengan BTL memberikan semakin baiknya kinerja daerah dalam pengalokasian anggaran sehingga ini mengindikasikan APBD semakin efektif atau mampu dalam mencapai tujuan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan. Salah satu kebijakan yang dilakukan mulai tahun 2015 adalah pelaksanaan anggaran berbasis akrual. RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab III - 10 Tabel 3.3 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010 sd Tahun 2015 Kode Rek. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi 5. BELANJA DAERAH 453.188.540.605 478.352.253.109 544.859.577.070 581.131.015.967 681.316.609.306 800.456.674.229 15,33

5.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG

247.210.332.939 264.949.605.042 293.612.592.158 303.015.014.882 360.849.544.710 393.459.759.449 11,83 5.1.1. Belanja pegawai 211.747.733.756 221.719.545.209 253.510.960.388 273.158.637.933 301.815.811.433 330.596.248.085 11,23 5.1.2. Belanja bunga - - 2.097.503.462 703.743.183 - - 5.1.4. Belanja hibah 19.509.940.000 22.064.665.900 20.948.211.000 4.128.945.126 28.121.032.781 13.899.139.000 5,75 5.1.5. Belanja bantuan sosial 2.815.433.183 3.521.459.808 420.000.000 3.764.305.000 1.559.300.000 - 11,15 5.1.7. Belanja bantuan keuangan kepada provinsikabupatenkota, pemerintahan desa dan partai politik 12.863.226.000 17.196.152.000 16.516.963.308 20.644.815.000 29.345.949.496 48.415.994.946 55,28 5.1.8. Belanja tidak terduga 274.000.000 447.782.125 118.954.000 614.568.640 7.451.000 548.377.418 20,03 5.2. BELANJA LANGSUNG 205.978.207.666 213.402.648.067 251.246.984.912 278.116.001.085 320.467.064.596 406.996.914.780 19,52 5.2.1. Belanja pegawai 22.655.637.850 25.249.272.866 27.427.063.416 31.360.230.631 27.101.036.900 2.537.167.000 17,76 5.2.2. Belanja barang dan jasa 71.126.957.561 75.183.862.443 78.317.826.078 89.631.458.145 109.747.275.954 139.913.157.469 19,34 5.2.3. Belanja modal 112.195.612.255 112.969.512.758 145.502.095.418 157.124.312.309 183.618.751.742 264.546.590.311 27,16 Sumber : LKPD Kabupaten Dharmasraya, berbagai edisi RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab III - 11 Tabel 3.4. Persentase proporsi belanja daerah berdasarkan jenis belanja Kode Rek Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi 5. BELANJA DAERAH 100 100 100 100 100 100 5.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 54,55 55,39 53,89 52,14 52,96 49,15 5.1.1. Belanja pegawai 46,72 46,35 46,53 47,00 44,30 41,30 5.1.2. Belanja bunga - - 0,38 0,12 - - 5.1.4. Belanja hibah 4,31 4,61 3,84 0,71 4,13 1,74 5.1.5. Belanja bantuan sosial 0,62 0,74 0,08 0,65 0,23 - 5.1.7. Belanja bantuan keuangan kepada provinsikabupatenkota, pemerintahan desa dan partai politik 2,84 3,59 3,03 3,55 4,31 6,05 5.1.8. Belanja tidak terduga 0,06 0,09 0,02 0,11 0,00 0,07 5.2. BELANJA LANGSUNG 45,45 44,61 46,11 47,86 47,04 50,85 5.2.1. Belanja pegawai 5,00 5,28 5,03 5,40 3,98 0,32 5.2.2. Belanja barang dan jasa 15,69 15,72 14,37 15,42 16,11 17,48 5.2.3. Belanja modal 24,76 23,62 26,70 27,04 26,95 33,05

c. Pembiayaan daerah dan Silpa tahun berjalan