Modal lingkungan yaitu berkaitan dengan kualitas lingkungan untuk Modal sarana prasarana wilayah yaitu berkaitan dengan prasarana dan

RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab IV - 4

d. Modal budaya yang bersifat intangible berupa nilai budaya yang menjadi

norma kehidupan bersamadan bersifat tangibel berupa peninggalan sejarah fisik dan tradisi budaya. Keberlanjutan budaya, manifestasi fisiknya dan adaptasinya sesuaiperkembangan zaman menjadi dasar nilai dan identitas untuk membangun daerah.

e. Modal lingkungan yaitu berkaitan dengan kualitas lingkungan untuk

mendukung kehidupan. Terjaganya kualitas air sungai, kelestarian hutan, dankualitas lahan akan menjamin keberlanjutan pembangunan dalam jangka panjang.

f. Modal sarana prasarana wilayah yaitu berkaitan dengan prasarana dan

sarana fisik pendukung kegiatan ekonomi seperti irigasi, pasar, jalan dan berbagai prasarana dan sarana; prasarana permukiman seperti ketersediaan utilitas seperti air bersih, pembuangan limbah, sampah; dan sarana pelayanan sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan sarana interaksi sosial menjadi dasar untuk mendorong pengembangan kegiatan ekonomi dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam jangka panjang. g. Untuk memelihara, memupuk dan mengembangkan berbagai modal daerah tersebut dibutuhkan tata kelola pembangunan yang andal menyangkut berbagai aspek seperti kelengkapan sediaan data dan informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan dengan dukungan sistem informasi, keandalan proses dan prosedur perencanaan, dukungan peraturan yang lengkap didukung lembaga pelaksana yang efektif, dan koordinasi pembangunan yang baik. Hal ini untuk menjamin terselenggaranya berbagai kegiatan pembangunan dalam mencapaitujuan pembangunan yang diharapkan. RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab IV - 5 Gambar 4.1: Kerangka Pembangunan Daerah Berdasarkan Pendekatan Pemeliharaan, Pemupukan, dan Pengembangan Modal Daerah Assets-Based Development Permasalahan pembangunan dapat dilihat sebagai: 1 kesenjangan antara kondisi perkembangan yang telah terjadi selama ini dengan kondisi seharusnya, dan 2 kesenjangan antara kondisi yang terjadi selama ini dengan gambaran kondisi dimasa depan. Permasalahan pembangunan dengan demikian bersifat retrospektif dan prospektif.Dalam dimensi retrospektif, masalah pembangunan adalah masalah masa sekarang yang perlu diatasi. Dalam dimensi prospektif masalah pembangunan muncul dari penerawangan conjecture terhadap berbagai peluang atau kemungkinan kejadian di masa depan yang bisa diraih dan perlu diantisipasi. Dengan demikian permasalahan pembangunan dapat dilihat sebagai permasalahan yang dihadapi dimasa sekarang serta potensi, kebutuhan, dan peluang pembangunan dimasa depan. Permasalahan masa sekarang adalah berbagai kekurangan yang perlu diatasi. Potensi adalah berbagai sumberdaya yang bisa didayagunakan dengan optimal. Kebutuhan adalah berbagai hal yang perlu dipenuhi sebagai konsekuensi mengatasi masalah atau mengembangkan potensi. Peluang adalah situasi eksternal yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi atau mengatasi masalah. Kabupaten Dharmasraya sebagai kabupaten yang belum lama berkembang sebagai hasil pemekaran wilayah memiliki potensi sumber daya alam yang besar dengan latar belakang identitas sejarah dan budaya beragam. Tetapi dalam pembangunannya masih perlu didukung oleh pengembangan sumberdaya alam yang optimal bernilai tambah tinggi, sumberdaya manusia yang berkualitas, sumber daya infrastruktur fisik yang memadai, dan penyelenggaraan pemerintahan dengan dukungan perangkat manajemen dan teknologi informasi yang andal. Modal sosial Modal sarana prasarana Modal sumber daya alam Modal budaya Modal lingkungan Tata kelola pembangunan Modal manusia RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab IV - 6 Permasalahan Kabupaten Dharmasraya dikaitkan dengan indikator pembangunan daerah yang terdapat pada Bab 2 dan kondisi yang ada saat ini antara lain : 1. Relatif rendahnya rata-rata lama sekolah dibandingkan dengan angka rata-rata lama sekolah Provinsi Sumatera Barat kaitkan dengan IPM 2. Bidang pendidikan : angka melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi masih rendah. Hal ini dapat dilihat data APK dan APM untuk setiap jenjang pendidikan 3. Masih rendahnya rasio ketersediaan sekolah 4. Masih tingginya jumlah kematian bayi 5. Masih terjadinya Kejadian luar biasa KLB penyakit menular 6. Belum adanya rumah sakit yang representatif 7. Belum terkelolanya khasanah budaya Dharmasraya 8. Masih terdapatnya balita gizi buruk. Tahun 2015 jumlah balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 14 orang. 9. Tidak adanya pembinaan atlit usia dini 10. Distribusi tenaga pengajar tidak merata 11. Masih rendahnya proporsi jalan kondisi mantap 12. Belum optimalnya sistem pengelolaan sampah 13. Masih banyak rumah yang tidak layak huni 14. Masih rendahnya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman akibat masih minimnya sanitasi lingkungan 15. Masih tingginya tingkat pencemaran lingkungan 16. Belum tuntasnya tapal batas 17. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengurusan akta kelahiran dan kematian 18. Masih terdapatnya kasus KDRT 19. Masih rendahnya penyelesaian kasus perempuan dan anak 20. Masih rendahnya kesadaran PUS menjadi akseptor KB 21. Belum tuntasnya penanganan PMKS oleh pemerintah 22. Masih terjadinya alih fungsi lahan 23. Belum tertatanya fungsi pasar secara optimal 24. Masih rendahnya proporsi PAD dalam pendapatan daerah 25. Belum berkembangnya sektor pariwisata Permasalahan, potensi, kebutuhan, dan peluang pembangunan daerah Kabupaten Dharmasraya dalam kerangka isu pemeliharaan, pemupukan dan pengembangan modal daerah yaitu: a. Peningkatan kesejahteraan penduduk dalam aspek pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan keluarga sejahtera sebagai usaha pemupukan dan pengembangan modal manusia. b. Pengembangan pertanian, pertambangan, peternakan dan perikanan dengan optimal serta bernilai tambah besar di Kabupaten Dharmasraya sebagai wujud pengembangan modal alam. RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab IV - 7 c. Pemberdayaan nagari dan kelompok masyarakat sebagai usaha pemupukan dan pengembangan modal sosial dan modal ekonomi. d. Reorientasiperan adat dalam perkembangan sosial ekonomimerupakan isu dalam modal budaya sertapelestarianpeninggalan budayabekas Kerajaan Dharmasraya. e. Terjaganya kualitas lingkungan Kabupaten Dharmasraya sebagai bagian Sub DAS Batanghari hulu dan tengah dengan pengendalian kualitas air sungai, pelestarian hutan, atau pertanian yang berkelanjutan sesuai dengan karakteristik lahansebagaiwujud pemeliharaan modal lingkungan. f. Ketersediaan berbagai prasarana sanitasi lingkungan, prasarana sumberdaya air, energi, telekomunikasi dan transportasi serta sarana pelayanan pendidikan, kesehatan, perdagangan, rekreasi dan olah raga merupakan bentuk dari pengembanganmodal sarana prasarana wilayah. g. Untuk mendukung pengembangan berbagai modal daerah tersebut dibutuhkanpeningkatan kualitas perencanaan pembangunan yang didukung oleh sistem informasi pengelolaan pembangunan sebagai upaya dalam peningkatan tata kelola pembangunan yang andal.

4.2. ISU STRATEGIS