RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab I - 6
B. Hubungan dokumen perencanaan dan dokumen penataan ruang
Dalam pelaksanaannya, dokumen perencanaan pembangunan daerah RPJPD, RPJMD, RKPD tidak berjalan sendiri, karena didalam teori
perencanaan, perencanaan dibagi menjadi 2 jenis yaitu perencanaan pembangunan dan perencanaan wilayahkeruangan. Dimana perencanaan
pembangunan berjalan saling bersinergi dengan perencanaan wilayah.
Gambar 1.2. Keterkaitan muatan dokumen RPJPD, RPJMD dan RTRW
Dilihat dari muatannya, dokumen perencanaan lebih berfungsi dalam menentukan fokus target sektoral pembangunan yang dilihat dari bidang
kewenangan yang dilaksanakan oleh daerah, sedangkan rencana tata ruang menentukan lokus lokasi pembangunan yang dilakukan oleh sektor yang
terlihat dari kebijakan dalam menetapkan kawasan berdasarkan pola ruang dan struktur ruang sebagaimana diatur dalam UU 262007 tentang Penataan
ruang. Sehingga dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa fungsi dari dokumen perencanaan dan dokumen tata ruang saling melengkapi, atau
dengan kata lain dokumen perencanaan mengisi keruangan yang telah ditetapkan dalam dokumen penataan ruang yaitu, RTRW, Rencana Detail
Tata Ruang RDTR dan Rencana Tata Ruang Kota RTRK. Dalam penyusunan dokumen RPJMD KabupatenDharmasraya Tahun
2016-2021 seperti yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk memperhatikan Dokumen rencana tata ruang wilayah baik
RTRW Provinsi maupun RTRW Kabupaten. Berdasarkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Dharmasraya Tahun
2011- 2031 yaitu: “mengembangkan Kabupaten Dharmasraya sebagai pusat
pengembangan wilayah bagian tenggara Provinsi Sumatera Barat bertumpu pada potensi
sumber daya alam dan budaya”. Berdasarkan hal tersebut maka
kebijakan dan program penataan ruang wilayah Kabupaten Dharmasraya yang relevan untuk diacu dalam RPJMD yaitu:
a. Pengembangan Kabupaten Dharmasraya sebagai sentra produksi dan pengolahan hasil perkebunan terutama untuk komoditi sawit dan karet
bagian wilayah tenggara Provinsi Sumatera Barat dengan ditunjang dengan sarana pendukung produksi pertanian perkebunan seperti
sarana pembibitan dan sarana produksi pertanian lainnya dan mengembangkan
industri pengolahan
hasil perkebunan
untuk meningkatkan nilai tambah komoditi.
b. Pengembangan Kabupaten Dharmasraya menjadi salah satu kawasan produksi tanaman pangan lahan basah di Provinsi Sumatera Barat
dengan mengembangkan lahan sawah pada daerah pengairan irigasi Batang hari dan intensifikasi lahan sawah pada daerah irigasi lainnya di
RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab I - 7
Kabupaten Dharmasraya. Dimasa depan Masih dimungkinkan ekstensifikasi lahan pertanian tanaman pangan lahan basah di
Kabupaten Dharmasraya seluas hampir mencapai 5000 Ha. Sementara tanaman pangan lahan basah dengan irigasi dikelola kabupaten seluas
3.870 Ha perlu untuk dipertahankan. c. Program pengembangan pengembangan kawasan hortikultura dan
tanaman kehutanan yaitu dengan pengembangan kawasan budidaya komoditas buah-buahan khas daerah dan pengembangan lebih lanjut
industri pengolahan. d. Pengembangan Kabupaten Dharmasraya sebagai salah satu sentra
budidaya perikanan darat di Provinsi Sumatera Barat dengan dilengkapi sarana pendukung budidaya seperti balai pembibitan dan born stock
center. Pengembangan Kawasan Perikanan sentra budidaya perikanan darat di Kec. Pulau Punjung dan Kec. Sitiung didukung peningkatan
sarana pendukung budidaya pembibitan dan pengembangan budidaya perikanan darat diperairan sungai, embung dan kolam yang tersebar
diseluruh kecamatan. e. Pengembangan potensi pertambangan Kabupaten Dharmasraya
dengan tetap mempertahankan kualitas lingkungan dengan rehabilitasi lahan tambang sehabis masa ekspoitasinya menjadi hutan restorasi.
f. Pengembangan Kabupaten Dharmasraya sebagai pusat pelayanan perdagangan dan jasa wilayah bagian tenggara Provinsi Sumatera
Barat dengan mengembangkan pusat-pusat perdagangan. g. Pemeliharaan warisan budaya kabupaten sebagai bekas kerajaan
Dharmasraya dan mengembangkan potensi sebagai aset wisata. h. Pengembangan kawasan dan objek wisata dengan pengembangan
wisata budaya di kawasan Siguntur, Padang Laweh dan Koto Besar dan pengembangan objek wisata alam dalam pola klaster
i. Pemeliharaan ekosistem wilayah Kabupaten Dharmasraya sebagai bagian kawasan DAS Batang Hari.
j. Pengembangan sistem
infrastruktur yang
mampu mendukung
pengembangan wilayah melalui peningkatan pelayanan sistem transportasi
dengan mengembangkan
jaringan jalan
untuk memudahkan akses permukiman menuju pusat-pusat kegiatan wilayah
kabupatendan interaksi dengan wilayah tetangga; mengembangkan transportasi air Sungai Batanghari terutama untuk mendukung kegiatan
wisata; menyediakan jaringan air bersih pada kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan; menyediakan pelayanan persampahan kawasan
perkotaan; menyediakan jaringan energi listrik pada seluruh kawasan permukiman; dan
k. Pengembangan struktur ruang perkotaan, dengan Pengembangan Kawasan Pulau Punjung sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Promosi
PKWp Provinsi Sumatera Barat; Pengembangan Kawasan Sungai Rumbai sebagai Pusat Kegiatan Lokal PKL dalam lingkup pelayanan
RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab I - 8
Kabupaten Dharmasraya sekaligus berfungsi sebagai kawasan strategis gerbang timur Provinsi Sumatera Barat; Pengembangan Pusat
Pelayanan Kecamatan PPK Kawasan Koto Baru dan Kawasan Sitiung dan Kawasan Padang Laweh. Pengembangan Pusat Pelayanan
Lingkungan PPL yang merupakan pusat pelayanan kecamatan yang meliputi: kawasan Sungai Limau di Kec. Asam Jujuhan; Kawasan Silago
di Kec. IX Koto; Kawasan Pinang Makmur di Kec. Timpeh; Kawasan Koto Salak di Kec. Koto Salak; Kawasan Tiumang di Kec. Tiumang; dan
Kawasan Koto Besar di Kec. Koto Besar. Keterkaitan antara kebijakan dan program RTRW Kabupaten Dharmasraya 2011-2031
dengan sasaran,strategi dan arah kebijakan RPJMD Kabupaten Dharmasraya 2016- 2021 dapat dilihat secara ringkas dalam tabel berikut ini.
Tabel 1.1 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016-2021 dengan RTRW Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2031
RTRW KABUPATEN DHARMASRAYA 2011-2031 RPJMD KABUPATEN DHARMASRAYA
2005-2025
Pengembangan Kabupaten Dharmasraya sebagai sentra produksi dan pengolahan hasil perkebunan
Meningkatnya intensifikasi budidaya pertanian
Mengaktifkan pengadaan bibit padi dan saprodi ditingkat petani; Pengadaan bibit
sawit dan karet bermutu. Pengembangan Kabupaten Dharmasraya menjadi
salah satu kawasan produksi tanaman pangan lahan basah di Provinsi Sumatera Barat
Meningkatnya ketersediaan pangan, keamanan pangan, keterjangkauan
pangan, dan pemanfaatan pangan dengan meningkatkan produksi padi sawah dan
produk pangan lainnya; Menambah luas lahan sawah D.I. Batanghari; Meningkatkan
pengairan D.I. kabupaten yang tersebar pada kecamatan di Kabupaten
Dharmasraya; dan revitalisasi sawah Program pengembangan pengembangan kawasan
hortikultura dan tanaman kehutanan yaitu dengan pengembangan kawasan budidaya komoditas
buah-buahan khas daerah Meningkatnya diversifikasi budidaya
pertanian. Di tingkat petani, meragamkan jenis tanaman kebun dengan
mengembangkan keragaman budidaya komoditi potensial perkebunan seperti
salak, jeruk, kakao dan kopi untuk mendukung ketahanan ekonomi daerah.
Pengembangan Kabupaten Dharmasraya sebagai salah satu sentra budidaya perikanan darat di
Provinsi Sumatera Barat •
Meningkatkan produksi perikanan dengan meningkatkan produksi perikanan;
mengembangkan dan membangun prasarana sarana pendukung kawasan
minapolitan Pengembangan potensi pertambangan Kabupaten
Dharmasraya dengan tetap mempertahankan Mengolah bahan hasil tambang di
Kabupaten Dharmasraya untuk memberi
RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab I - 9
RTRW KABUPATEN DHARMASRAYA 2011-2031 RPJMD KABUPATEN DHARMASRAYA
2005-2025
kualitas lingkungan dengan rehabilitasi lahan tambang sehabis masa ekspoitasinya menjadi
hutan restorasi. nilai tambah
Pengembangan Kabupaten Dharmasraya sebagai pusat pelayanan perdagangan dan jasa wilayah
bagian tenggara Provinsi Sumatera Barat dengan mengembangkan pusat-pusat perdagangan.
Revitalisasi kawasan pasar Sungai Rumbai, Koto Baru, Pulau Punjung;
Revitalisasi los kios pasar nagari Pemeliharaan warisan budaya kabupaten sebagai
bekas kerajaan Dharmasraya dan mengembangkan potensi sebagai aset wisata.
Adanya pelestarian warisan budaya Dharmasraya;
Terkelolanya khazanah dan warisan budaya Dharmasraya
Pengembangan kawasan dan objek wisata dengan pengembangan wisata budaya di kawasan
Siguntur, Padang Laweh dan Koto Besar dan pengembangan objek wisata alam dalam pola
klaster Tersedianya Ruang Terbuka Hijau RTH
sebagai tempat rekreasi dan interaksi penduduk; Berkembangnya kawasan dan
objek wisata utama kabupaten Pemeliharaan
ekosistem wilayah
Kabupaten Dharmasraya sebagai bagian kawasan DAS
Batang Hari. Terwujudnya pemanfaatan perhutanan
sosial; Tersedianya pedoman pemanfaatan dan pengendalian ruang kabupaten;
Berkurangnya lahan kritis; Berkurangnya dampak pencemaran sungai Batang Hari
Pengembangan sistem infrastruktur yang mampu mendukung
pengembangan wilayah
melalui peningkatan pelayanan sistem transportasi dengan
mengembangkan jaringan
jalan untuk
memudahkan akses permukiman menuju pusat- pusat kegiatan wilayah kabupaten; interaksi
dengan wilayah
tetangga; mengembangkan
transportasi air Sungai Batanghari terutama untuk mendukung kegiatan wisata; menyediakan jaringan
air bersih pada kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan; menyediakan pelayanan persampahan
kawasan perkotaan; menyediakan jaringan energi listrik pada seluruh kawasan permukiman
Lancarnya akses antar permukiman dan terbebasnya penduduk dari keterisoliran;
Akses yang lancar membawa hasil bumi ke pasar; Peningkatan dan perluasan wilayah
pelayanan Penyediaan air minum perpipaan; Optimalisasi dan peningkatan
pelayanan persampahan; Peningkatansanitasi rumah dan perbaikan
lingkungan
Pengembangan struktur ruang perkotaan, dengan Pengembangan Kawasan Pulau Punjung sebagai
Pusat Kegiatan Wilayah Promosi PKWp Provinsi Sumatera Barat; Pengembangan Kawasan Sungai
Rumbai sebagai Pusat Kegiatan Lokal PKL; Pengembangan Pusat Pelayanan Kecamatan
PPK Kawasan Koto Baru dan Kawasan Sitiung dan Kawasan Padang Laweh. Pengembangan
Pusat Pelayanan Lingkungan PPL Revitalisasi kawasan pasar Sungai
Rumbai, Koto Baru, Pulau Punjung; Revitalisasi los kios pasar nagari
Melanjutkan pembangunan rumah sakit daerah dan sarana lain puskesmas, pustu
yang memadai bagi seluruh penduduk pada pusat-pusat kegiatan.
RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 – 2021 Bab I - 10
Disamping itu dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya ini juga memperhatikan dokumen RPJMD Kabupaten tetangga yaitu : RPJMD
Kabupaten Sijunjung, RPJMD Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok, RPJMD Kabupaten Bungo, RPJMD Kabupaten Tebo, dan RPJMD Kabupaten
Kuantan Singingi. Hal ini berkatan erat dengan program yang menangani daerah yang berbatasan langsung
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN