Pengertian Resolusi Konflik Pendekatan Resolusi Konflik dalam Pendidikan

c. Ketidakseimbangan Kendali atau Kekuatan Control or Power Imbalance Faktor lain yang mempengaruhi konflik adalah tingkat dimana individu merasa diri mereka kehilangan kendali atas suatu situasi, dan dengan demikian menyebabkan suatu ketidakseimbangan kekuatan. d. Kepentingan Hasil Outcome Importance Kepentingan hasil yaitu tingkat dimana individu merasa bahwa dirinya kehilangan kontrol atas masalah-masalah yang penting dalam menentukan apakah konflik akan muncul.

4. Pengertian Resolusi Konflik

Resolusi konflik menurut Mindes 2006 : 24, merupakan kemampuan untuk menyelesaikan perbedaan dengan yang lainnya serta merupakan aspek penting dalam pembangunan sosial moral yang memerlukan keterampilan dan penilaian untuk bernegosiasi, kompromi serta mengembangkan rasa keadilan. Sedangkan Fisher, et al 2001: 7 menjelaskan bahwa resolusi konflik adalah usaha menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang berseteru. Dari pemaparan pengertian resolusi konflik menurut para ahli di atas, dapat diketahui bahwa resolusi konflik merupakan kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi untuk membangun 24 hubungan antar pribadi maupun kelompok secara lebih baik dan bertahan lebih lama. Ketika konflik salah penanganan, maka akan memperburuk suatu hubungan. Tapi ketika ditangani dengan cara yang hormat dan positif, konflik menyediakan kesempatan untuk pertumbuhan dan akhirnya memperkuat ikatan antar individu. Dengan belajar keterampilan dalam resolsi konflik, akan dapat menjaga pertumbuhan hubungan antar pribadi yang kuat.

5. Pendekatan Resolusi Konflik dalam Pendidikan

Jones dan Dan 2001: 5 menjelaskan beberapa jenis pendekatan yang umum digunakan pada program pendidikan resolusi konflik di sekolah, yaitu: a. Pendekatan Kader the Cadre Approach Pendekatan kader merupakan suatu pendekatan yang hanya melatih keterampilan resolusi konflik terhadap sekelompok siswa. Pendekatan ini tidak dilakukan secara luas, tetapi difokuskan pada siswa di kelas tertentu. Para siswa terpilih kemudian menjadi mediator pihak ketiga bila ada sesama temannya yang berkonflik. Pendekatan ini tidak memerlukan waktu dan biaya yang banyak, karena hanya fokus pada sejumlah kecil siswa. Namun pendekatan ini juga memiliki kelemahan, yaitu tidak semua siswa mendapatkan pembelajaran resolusi konflik yang berimbas pada ketidaktahuan dan tidak memiliki keterampilan resolusi konflik. 25 b. Pendekatan Komprehensif Comprehensive Approach Pendekatan ini memiliki target yang lebih luas dan bisa diintegrasikan kepada kurikulum, visi-misi, kebijakan dan prosedur sekolah. c. Pendekatan Masyarakat Community Linked Program Pendekatan ini berusaha menerapkan pembelajaran resolusi konflik kepada masyarakat secara umum. Dalam pelaksanaannya diterapkan di berbagai lini kehidupan masyarakat seperti kehidupan berorganisasi, sosial, ekonomi, pemerintahan, dan sebagainya. Pendekatan ini diklaim paling efektif, karena dalam pelaksanaannya bersifat massal, namun juga memiliki kelemahan terutama bila diterapkan pada masyarakat yang belum menyadari peran penting dari resolusi konflik. Berdasarkan beberapa penjelasan pendekatan menurut ahli di atas, maka peneliti menggunakan pendekatan kader. Pendekatan ini peneliti pilih karena subyek dalam peneilitian ini hanya beberapa siswa yang menerima tindakan, subyek diambil dari kelas VII B SMP N 2 Berbah.

6. Kemampuan-Kemampuan dalam Resolusi Konflik