e. Resolving Resolving merupakan tahap pemecahan. Dalam tahap ini anak
memperoleh pengertian bahwa dia mempunyai masalah dan bereksperimen dengan berbagai pemecahan.Karena tidak semua
masalah dapat dipecahkan, anak dapat mengembangkan keterampilan penting untuk menghadapi masalah.
4. Karakteristik Terapis dalam Play Therapy
Menurut Alice Zellawati 2011, Terapis untuk terapi bermain perlu mengembangkan beberapa karakteristik di bawah ini :
a. Berminat peduli relasi hangat dengan anak. b. Penerimaan terhadap anak.
c. Mampu menciptakan rasa aman. d. Sensitif dan memberikan kesempatan ekspresi pada perasaan anak.
e. Percaya kapasitas anak untuk berkembang. f. Percaya kemampuan anak untuk kontrol perilaku.
g. Paham terapi bermain proses yang bertahap. h. Mampu memberikan batasan yang tepat.
5. Games dalam Play Therapy
Dalam memilih media atau aktivitas dalam play therapy, harus mengingat bahwa setiap anak memiliki perbedaan baik secara individu
maupun masalah dan perilaku yang akan diatasi. Berdasarkan tabel kesesuaian antara media dan aktivitas bagi
beragam kelompok usia dalam Geldard Geldard 2008, media atau aktivitas yang sangat sesuai untuk usia remaja awal 11-13 tahun yaitu
berupa tanah liat, gambar, permainan games, perjalanan imajinatif,
35
miniatur hewan, lukisan, bak pasir, patung, dan kertas kerja. Dalam setting kelompok salah satu aktivitas yang sesuai untuk meningkatkan
kemampuan penyelesaian masalah atau resolusi konflik yaitu permainan games.
Tabel 1. Kesesuaian Antara Media dan Aktivitas bagi Beragam Kelompok Usia
Usia Media
Pra sekolah 2-5 tahun
Sekolah Dasar 6-10 tahun
Remaja Awal 11-13 tahun
Remaja Akhir 14-17 tahun
Buku cerita Tanah liat
Konstruksi Gambar
Melukis dengan jari Permainan games
Perjalanan imajinatif Permainan imajinatif
Hewan miniatur Lukisan kolase
Bonekamainan Bak pasir
Simbolpatung Kertas kerja
Keterangan :
Sangat sesuai Sesuai
Kurang sesuai
Peneliti dalam hal ini menggunakan aktivitas berupa games dalam setting kelompok untuk meningkatkan kemampuan resolusi konflik siswa.
Games dan aktivitasnya menciptakan lingkungan yang aman bagi anggota tim untuk pengalaman nyata konflik lengkap dengan emosi, asumsi, dan
tantangan komunikasi. Games sering meniru karakteristik situasi kehidupan nyata, terutama di dalam kompetisi dan kerjasama, permainan
36
dapat mengungkapkan cara khas konflik yang disampaikan dalam sebuah tim Scannel, 2010: 2.
Penggunaan games merupakan cara yang baik untuk menantang dan mengembangkan kekuatan ego anak-anak. Dalam games, anak-anak harus
menghadapi berbagai kemungkinan seperti kekalahan, kecurangan, kegagalan, keadilan, ketidakadilan, dan tertinggal. Penggunaan games
melatih anak merespons tugas yang mencakup komunikasi, interaksi sosial, dan penyelesaian masalah Geldard Geldard, 2008: 391.
Games dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penyelesaian masalah atau dalam hal ini resolusi konflik antar pribadi. Banyak jenis
games yang dapat digunakan dalam play therapy untuk meningkatkan kemampuan resolusi konflik, seperti board games, Comunnication games,
dan berbagai games yang terdapat dalam buku Mary Scannel yang berjudul the big book of conflict resolution games untuk meningkatkan
kemampuan resolusi konflik.
D. Penerapan Play Therapy dalam Meningkatkan Kemampuan Resolusi