Pemberian Tindakan dan Observasi

2. Pemberian Tindakan dan Observasi

a. Perencanaan Penyusunan rencana merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan resolusi konflik siswa. Pada tahap ini peneliti merencanakan apa saja yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada di SMP N 2 Berbah berdasarkan hasil pengamatan awal. Setelah peneliti dan guru BK mempunyai persamaan persepsi terhadap permasalahan siswa, maka langkah selanjutnya adalah merencanakan pelaksanaan penelitian. Langkah- langkah yang dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut : 1 Peneliti berkoordinasi dengan guru BK mengenai tindakan konkrit yang akan dilakukan dalam penggunaan teknik play therapy pada siswa. 2 Peneliti menentukan tempat dan waktu pelaksanaan tindakan bersama guru BK dan subyek penelitian. 3 Peneliti menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam teknik play therapy beserta pedoman observasi dan wawancara untuk memudahkan peneliti dalam melaporkan kegiatan yang berlangsung. b. Tindakan Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terencana. Tindakan yang diberikan dalam penelitian ini adalah menggunakan play therapy dengan aktivitas 44 berupa games pada sebuah kelompok siswa yang mengalami masalah. Selama tindakan berlangsung, peneliti melakukan observasi untuk mengamati kesesuaian jalannya tindakan. Proses tindakan yang dilakukan terdiri dari dua siklus, yaitu : 1. Siklus 1 a Tindakan I 1 Peneliti membuka kegiatan dan perkenalan 2 Peneliti memberikan pengantar tentang kegiatan play therapy 3 Peneliti memberi kesempatan subyek menceritakan pengalaman tentang konflik yang pernah dialami. 4 Peneliti memberikan instruksi kegiatan berupa board games atau permainan papan sebagai media pada terapi ini yang bertujuan untuk melatih kemampuan orientasi berupa sikap jujur, sikap adil, dan toleransi, kemampuan emosi berupa pengelolaan rasa marah dan frustasi, kemampuan berpikir kreatif, dan kemampuan berpikir kritis. 5 Peneliti memberikan kesempatan pada siswa menyimpulkan manfaat dari aktivitas yang telah dilakukan. 45 6 Penutupan dilakukan dengan memberikan kesimpulan dan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya. b Tindakan II 1 Peneliti membuka kegiatan dengan membahas kegiatan sebelumnya dan memastikan kesiapan siswa mengikuti kegiatan selanjutnya. 2 Peneliti memberikan instruksi berupa knot it games tujuan aktivitas play therapy ini yaitu untuk melatih kemampuan komunikasi, kemampuan orientasi, kemampuan berfikir kreatif, kemampuan mengelola emosi. 3 Langkah permainannya yaitu, siswa dibagi menjadi dua tim. Anggota tim menyusun diri mereka sendiri dalam sebuah garis lurus, dengan memegang tali panjang. Orang yang ada di ujung hanya memegang ujung tali. Setiap anggota tidak boleh melepaskan tali selama permainan berlangsung. Sesuatu yang dipertandingkan dalam aktivitas ini adalah bagaimana cara atau strategi tim untuk membuat simpul di tengah tali yang mereka pegang tanpa ada yang melepas tali tersebut. 46 4 Peneliti dan siswa melakukan diskusi tentang permainan yang telah dilakukan dan kemampuan mereka dalam resolusi konflik. 5 Penutupan dilakukan dengan memberikan kesimpulan dan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya oleh peneliti dan siswa. c Tindakan III 1 Peneliti membuka kegiatan dengan membahas kegiatan sebelumnya dan memastikan kesiapan siswa mengikuti kegiatan selanjutnya 2 Peneliti memberikan instruksi kegiatan berupa on the run games, tujuan dari aktivitas play therapy ini yaitu untuk melatih kemampuan komunikasi, kemampuan persepsi, kemampuan orientasi yaitu memahami konflik, sikap adil dan jujur, kemampuan berpikir kreatif, dan kemampuan berpikir kritis. 3 Langkah permainannya yaitu, siswa membentuk tim yang terdiri dari 4 anggota. Peneliti memperbanyak kartu clue dan kartu solusi untuk diberikan pada masing- masing tim. kartu clue dibagikan pada masing-masing anggota dan setiap anggota dipastikan tidak ada yang tahu kartu anggota lain sebelum diberikan instruksi. Seorang anggota dari masing-masing tim membacakan kertas instruksi yang telah diberikan. Setelah instruksi 47 dibacakan, tim menyerahkan clue pada peneliti dan permainan dapat dimulai. Peneliti memberikan kartu solusi yang dapat membantu setiap tim memecahkan clue yang telah diberikan. Tim yang dapat memecahkan setiap clue menjadi satu kesatuan, maka ialah pemenangnya. 4 Peneliti dan siswa melakukan diskusi tentang permainan yang telah dilakukan dan kemampuan mereka dalam resolusi konflik. 5 Penutupan dilakukan dengan melakukan diskusi tentang kesan dan manfaat yang didapat dari kegiatan yang telah dilakukan oleh Peneliti dan siswa. 2. Siklus 2 a Tindakan I 1 Peneliti membuka kegiatan dengan membahas kegiatan sebelumnya dan memastikan kesiapan siswa mengikuti kegiatan. 2 Peneliti menjelaskan tujuan kegiatan dan memberikan instruksi kegiatan berupa board games “ular tangga” yang bertujuan untuk melatih kemampuan orientasi berupa sikap jujur, sikap adil, dan toleransi; kemampuan emosi berupa pengelolaan rasa marah dan frustasi; 48 kemampuan berfikir kreatif; dan kemampuan berfikir kritis 3 Peneliti dan siswa melakukan diskusi tentang permainan yang telah dilakukan dan kemampuan mereka dalam resolusi konflik. 4 Penutupan dilakukan dengan memberikan kesimpulan dan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya oleh peneliti dan siswa. b Tindakan II 1 Peneliti membuka kegiatan dengan membahas kegiatan sebelumya dan menanyakan kesiapan siswa 2 Peneliti memberikan instruksi kegiatan berupa human knot games yang melatih kemampuan komunikasi, kemampuan orientasi, kemampuan berfikir kreatif, kemampuan mengelola emosi. 3 Peneliti dan siswa melakukan diskusi tentang permainan yang telah dilakukan dan kemampuan mereka dalam resolusi konflik. 4 Penutupan dilakukan dengan memberikan kesimpulan dan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya oleh peneliti dan siswa. 49 1 Tindakan III a. Peneliti membuka kegiatan dengan membahas kegiatan sebelumya dan menanyakan kesiapan siswa b. Peneliti memberikan instruksi kegiatan berupa rock and roll games yang bertujuan untuk melatih kemampuan memahami konflik, berfikir kreatif, berfikir kritis, kemampuan mengelola emosi, serta kemampuan orientasi. c. peneliti dan siswa melakukan diskusi tentang permainan yang telah dilakukan dan kemampuan mereka dalam resolusi konflik. d. Penutupan dilakukan dengan memberikan kesimpulan kegiatan oleh peneliti dan siswa.

3. Refleksi