Pembelajaran sosial Dasar-dasar Perilaku Individual

1. Pengondisian klasikclassical conditioning

Yaitu pengondisian di mana individu merespons beberapa stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respons baru. Contoh, pada sebuah pabrik, setiap pemimpin puncak dari kantor pusat dijadwalkan berkunjung, manajemen pabrik tersebut akan merapikanmembersihkan kantor, para karyawan akan memperlihatkan perilaku terbaik mereka, berpenampilan formal dan rapi-bahkan pada saat- saat tertentu di mana pembersihan tidak dibarengi dengan kunjungan dari pimpinan puncak. Karyawan telah belajar untuk mengasosiasikan pembersihan dengan kunjungan dari kantor pusat. Pengondisian klasik adalah pasif. Sesuatu terjadi dan kita bereaksi dalam cara tertentu.

2. Pengondisian operantoperant conditioning

Yaitu pengondisian di mana perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah hukuman. PO menyatakan bahwa perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi- konsekuensinya. Individu belajar berperilaku untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau menghindari sesuatu yang mereka tidak inginkan. PO berarti perilaku secara sukarela atau yang dipelajari. Psikolog Skinner mengemukakan bahwa menciptakan konsekuensi yang menyenangkan untuk mengikuti bentuk perilaku tertentu akan meningkatkan frekuensi perilaku tersebut. Ia mendemonstrasikan bahwa individu kemungkinan besar akan melakukan perilaku yang diharapkan jika mereka ditegaskan untuk melakukannya; paling efektif, penghargaan diberikan segera setelah respons yang diharapkan diperoleh; dan perilaku yang tidak diberi penghargaan atau dihukum, kemungkinan kecil untuk diulang. Contoh, aktivitasperilaku positif beberapa siswa di dalam kelas berbicara di depan kelas, hal ini memotivasi siswa untuk mendapat nilai. Perilaku Anda dapat dijelaskan oleh pengondisian operant: Jika sebuah perilaku gagal untuk ditegaskan secara positif, probabilitas bahwa perilaku tersebut akan terulangpun menurun.

3. Pembelajaran sosial

Teori pembelajaran sosialsocial learning theory yaitu pandangan bahwa orang- orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung. Contoh, banyak dari apa yang telah kita pelajari 16 didasarkan atas pengamatan terhadap model-orang tua, guru, rekan sebaya, dll. Pembelajaran sosial, seseorang dapat juga belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada individu lain seperti belajar dari pengalaman langsung. Empat proses untuk menentukan pengaruh sebuah model pada seorang individu: a. Proses perhatian. Individu belajar dari sebuah model hanya ketika mengenali dan mencurahkan perhatian terhadap fitur-fitur pentingnya. Kita cenderung sangat terpengaruh oleh model-model yang menarik, penting bagi kita, mirip dengan kita menurut perkiraan kita. b. Proses penyimpanan. Pengaruh sebuah model akan bergantung pada seberapa baik individu mengingat tindakan model setelah model tersebut tidak lagi tersedia. c. Proses reproduksi motor. Setelah seseorang melihat sebuah perilaku baru dengan mengamati model, pengamatan diubah menjadi tindakan. Individu dapat melakukan aktivitas yang dicontohkan oleh model tersebut. d. Proses penegasan. Individu akan termotivasi untuk menampilkan perilaku yang dicontohkan jika tersedia insentif positif atau penghargaan. Perilaku yang positif akan mendapat lebih banyak perhatian, dipelajari dengan baik, dan sering dilakukan. Pembentukan Ketika kita mencoba membentuk individu dengan membimbing mereka selama pembelajaran yang dilakukan secara bertahap, kita sedang melakukan pembentukan perilakushaping behavior. Pembentukan perilaku menegaskan setiap urutan langkah yang menggerakkan seorang individu lebih dekat kepada respons yang diharapkan. Contoh, manajer akan menaruh perhatian pada bagaimana mereka dapat mengajarkan karyawan untuk berperilaku melalui cara-cara yang paling menguntungkan organisasi. Metode Pembentukan Perilaku Terdapat empat cara metode pembentukan perilaku 1. Penegasan positif. Menindaklanjuti respons dengan sesuatu yang menyenangkan, misalnya, atasan yang memuji seorang karyawan yang telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. 2. Penegasan Negatif. Menindaklanjuti respons dengan penghentian sesuatu yang tidak menyenangkan. 17 3. Hukuman. Sebuah kondisi yang tidak menyenangkan dalam upaya menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan, misalnya memberikan skors dua hari tanpa bayaran kepada seorang karyawan karena datang ke tempat kerja dalam keadaan mabuk. 4. Peniadaan. Perilaku tersebut cenderung punah secara perlahan-lahan, misalnya, dosen ingin mencegah mahasiswa mengajukan pertanyaan di dalam kelas karena alasan tertentu dengan mengabaikan mereka yang mengangkat tangan untuk mengajukan pertanyaan. 18

BAB III Sikap dan Kepuasan Kerja