Properti sabotaseperusakanmenyabot, mencuri dari
organisasi, berbohong mengenai jam kerja.
Politikus memperlihatkan sikap favoritisme, menggosip dan
menyebarkan desas-desus, menyalahkan rekan kerja.
Agresi pribadi melakukan pelecehan seksual, melontarkan kata-
kata kasar, mencuri dari rekan kerja.
3. Status
Adalah posisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok oleh orang lain. Status adalah faktor penting dlam memahami
perilaku manusia karena hal ini adalah sebuah motivator signifikan dan memiliki konsekuensi- konsekuensi perilaku besar ketika individu-individu menerima
perbedaan antara apa yang mereka percaya sebagai status dan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Apakah yang menentukan status?
Status cenderung di dapat dari salah satu dari tiga sumber: a. pengaruh kekuasaan seseorang atas orang lain manajer dianggap
berstatus tinggi ketika ia dapat mengalokasikan sumber-sumber daya seperti penugasan yang disukai, jadwal-jadwal yang diinginkan, dan
kenaikan bayarangaji. b. kemampuan seseorang untuk berkontribusi terhadap tujuan sebuah
kelompok pemain sepak bola yang berprestasi memiliki status lebih tinggi dibandingkan dengan pemain rata-rata.
c. karakteristik pribadi seorang individu yang dihargai secara positif kecantikan, kecerdasan, uang atau kepribadian yang ramah.
4. Ukuran
Apakah ukuran dari sebuah kelompok memengaruhi perilaku kelompok secara keseluruhan? Jawabannya ya. Bukti yang mengidentifikasikan bahwa kelompok
yang lebih kecil lebih cepat dalam menyelesaikan tugas daripada kelompok yang lebih besar, dan bahwa
individu-individu berkinerja lebih baik dalam kelompok yang lebih kecil.
Tetapi jika kelompok tersebut terlibat dalam pemecahan masalah, kelompok besar secara konsisten mendapat nilai yang lebih baik dibandingkan yang lebih
kecil. Kelompok besar, memungkinkan untuk mendapatkan anggota dengan
latar belakang yang beragam. Kemalasan sosialsocial loafing adalah sebuah kecenderungan para individu untuk
mengeluarkan usaha yang lebih sedikit 49
ketika bekerja secara kolektif daripada ketika bekerja secara individual.Apakah yang menyebabkan efek kemalasan sosial? Mungkin dikarenakan adanya
keyakinan bahwa orang lain dalam kelompok tidak memikul bagian mereka secara adil. Jika melihat orang lain malas, Anda akan membuatnya seimbang
dengan mengurangi usaha Anda.
5. Kekohesifancohesiveness