Faktor lingkungan Ekstraver E versus Introver I Sensitif S versus Intuitif N PemikirThinking T versus PerasaFeeling F MemahamiJudging J versus MenilaiPerceiving P

BAB IV KEPRIBADIAN DAN NILAI Apakah kepribadian itu? Kepribadianpersonality merupakan keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain, sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Faktor-faktor penentu kepribadian 1. Faktor keturunan Keturunan menunjuk pada faktor genetis seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, tingkat energi, psikologis. Faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang: a. Fokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak, sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif, tinggi badan, warna rambut. b. Fokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir, para peneliti menemukan banyak kesamaan, contoh anak kembar yang dipisahkan selama 39 tahun, berbeda kota, ternyata mengendarai mobil dengan warna dan model yang sama, merk rokok yang sama, dll. Menariknya penelitian mengenai anak kembar memberi kesan bahwa lingkungan pengasuhan tidak begitu mempengaruhi perkembangan kepribadian. Dengan perkataan lain kepribadian seorang anak kembar lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan dengan kepribadiannya dengan saudara-saudara kandung lainnya yang dibesarkan secara bersama- sama. c. Meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi, penelitian menunjukkan bahwa anak kembar yang dibesarkan secara terpisah memiliki tingkat kepuasan kerja yang sama, meskipun pekerjaan mereka sama sekali berbeda.

2. Faktor lingkungan

Faktor-faktor lingkungan yang memiliki peran dalam membentuk kepribadian kita adalah lingkungan di mana kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman-teman, kelompok sosial, dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Faktor keturunan membekali kita dengan sifat dan kemampuan bawaan, tetapi potensi penuh kita ditentukan oleh seberapa baik kita menyesuaikan diri dengan lingkungan. 26 Sifat-sifat kepribadianPersonality traits Sifat-sifat kepribadian adalah karakteristik yang sering muncul dan mendeskripsikan perilaku seorang individu. Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Para peneliti telah lama meyakini bahwa sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu pengembangan karier. Contoh, jika karakteristik tertentu berpengaruh lebih baik terhadap pekerjaan tertentu, manajemen dapat menggunakan tes kepribadian untuk menyeleksi kandidat pekerja dan meningkatkan prestasi kerja karyawan. MBTIMyers-Briggs Type Indicator Adalah tes kepribadian yang menggunakan empat karakteristik dan mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 type kepribadian:

1. Ekstraver E versus Introver I

Karakteristik E digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas. I : pendiam dan pemalu.

2. Sensitif S versus Intuitif N

S : praktis, lebih menyukai rutinitas dan urutan, mereka fokus pada detail. N : melihat gambaran umum

3. PemikirThinking T versus PerasaFeeling F

T : menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai masalah F : mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka

4. MemahamiJudging J versus MenilaiPerceiving P

J : menginginkan kendali, lebih suka dunia mereka teratur dan terstruktur P : lebih fleksibel dan spontan. Kekurangan MBTI adalah indikator ini memaksakan seseorang untuk dikategrikan sebagai satu jenis, Anda E atau I, tidak ada yang berada di tengah-tengah, meskipun individu bisa jadi E atau I pada tingkat tertentu. Menilai kepribadian Nilai dan tes kepribadian membantu manajer meramalkan calon terbaik untuk suatu pekerjaan. 27 Terdapat tiga cara untuk mengenal kepribadian: 1. Survei mandiri, diisi oleh individu, kekurangan survei ini adalah individu mungkin berbohong, untuk menciptakan kesan yang baik atau seorang dengan talenta yang bagus bisa saja dalam situasi yang buruk ketika survei dilakukan.

2. Survei peringkat oleh pengamat, survei oleh rekan kerja dengan