Keahlian personal: kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan Keahlian konseptual: kemampuan mental untuk menganalisis dan

Peran Pengambilan Keputusan Kewirausahaan Mencari peluang dalam organisasi dan lingkungannya serta memprakarsai proyek-proyek untuk membuat perubahan Para manajer memulai dan mengawasi proyek-proyek baru yang akan meningkatkan kinerja organisasi Penyelesai Masalah Bertanggung jawab atas tindakan korektif ketika organisasi menghadapi gangguan penting yang tidak terduga Manajer melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan berbagai masalah Pengalokasi Sumber Daya Membuat atau menyetujui keputusan- keputusan organisasi yang signifikan Manajer bertanggung jawab menyediakan SDM, fisik dan moneter Negosiator Bertanggung jawab mewakili organisasi dalam negosiasi-negosiasi besar Manajer mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar- menawar dengan unit-unit lain demi mencapai keuntungan KEAHLIAN MANAJEMEN Cara lain yang dilakukan oleh para manajer adaah dengan melihat keahlian atau kompetensi yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan mereka. Robert Katz mengidentifikasikan tiga keahlian mendasar manajemen, yaitu: 1. Keahlian teknis: kemampuan menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus. Semua pekerjaan menuntut sejumlah keahlian khusus, dan banyak individu mengembangkan keahlian teknis mereka dalam pekerjaan.

2. Keahlian personal: kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan

memotivasi orang lain, baik secara individual maupun dalam kelompok. Banyak individu cakap secara teknis tetapi tidak cakap secara antarpersonal.

3. Keahlian konseptual: kemampuan mental untuk menganalisis dan

mendiagnosis situasi-situasi rumit. Pembuatan keputusan, mengharuskan para manajer untuk mengidentifikasi masalah, mengembangkan solusi alternatif, mengevaluasi solusi alternatif tersebut, dan memilih solusi terbaik. KAJIAN ATAS TUGAS MANAJER Setiap manajer mengenali begitu pentingnya mengelola manusia, manajer perlu mengembangkan keahlian-keahlian personal mereka apabila ingin menjadi efektif dan berhasil. 3 MEMASUKI PERILAKU ORGANISASI Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi. PO mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi: individu, kelompok, dan struktur. PO menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh tentang individu, kelompok, dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja lebih efektif. Secara ringkas PO terkait dengan studi mengenai apa yang dilakukan individu dalam suatu organisasi dan bagaimana perilaku mereka perilaku mereka dengan pekerjaan, ketidakhadiran, perputaran karyawan, produktivitas, kinerja manusia, dan manajemen memengaruhi kinerja perusahaan. MELENGKAPI INTUISI DENGAN STUDI SISTEMATIS Sejak awal-awal kuliah, kita telah mengamati tindakan-tindakan individu lain dan berusaha menginterpretasikan apa yang kita lihat. Anda telah ”membaca” individu sepanjang hidup anda. Anda mengamati apa yang dilakukan individu lain dan berusaha menjelaskan kepada diri Anda sendiri mengapa mereka sibuk dengan perilaku mereka. Sayangnya, pendekatan Anda yang sederhana untuk membaca individu lain acapkali menimbulkan prediksi yang keliru. Namun Anda bisa meningkatkan kemampuan prediktif dengan manambah opini-opini intuitif Anda dengan sebuah pendekatan yang lebih sistematis. Pendekatan sistematis akan menyingkap fakta dan hubungan-hubungan penting serta memberikan suatu dasar untuk membuat prediksi-prediksi yang lebih akurat tentang perilaku. Pada umumnya, perilaku bisa ditebak, dan studi sistematis perilaku merupakan sebuah alat untuk membuat prediksi yang akurat dan pantas. Studi SistematisSystematic study, kita bermaksud melihat pada hubungan- hubungan, berusaha mengaitkan antara sebab dan akibat, dan mendasari kesimpulan kita dengan bukti ilmiah yaitu berdasarkan data yang dikumpulkan. 4 Studi Sistematis menambah intuisiintuition atau perasaan-perasaan instingtif Intuisi, perasaan-perasaan instingtif yang tidak selalu didukung oleh penelitian. ”mengapa saya melakukan apa yang saya lakukan” dan ”apa yang memotivasi individu lain” DISIPLIN ILMU YANG MENDUKUNG PO 1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan terkadang mengubah perilaku manusia dan makhluk lain. Parapsikolog memfokuskan diri mempelajari dan berupaya memahami perilaku individual pengetahuan, persepsi, emosi, pelatihan, stres pekerjaan, keefektifan kepemimpinan, kebutuhan dan kekuatan motivasional, kepuasan kerja, proses pembuatan keputusan, penghargaan kinerja, ukuran sikap, teknik seleksi karyawan, rancangan kerja.

2. Psikologi sosial adalah bidang dalam psikologi yang memadukan konsep