1. Pengondisian klasikclassical conditioning
Yaitu pengondisian di mana individu merespons beberapa stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respons baru.
Contoh, pada sebuah pabrik, setiap pemimpin puncak dari kantor pusat dijadwalkan berkunjung, manajemen pabrik tersebut akan
merapikanmembersihkan kantor, para karyawan akan memperlihatkan perilaku terbaik mereka, berpenampilan formal dan rapi-bahkan pada saat-
saat tertentu di mana pembersihan tidak dibarengi dengan kunjungan dari pimpinan puncak. Karyawan telah belajar untuk mengasosiasikan
pembersihan dengan kunjungan dari kantor pusat. Pengondisian klasik adalah pasif. Sesuatu terjadi dan kita bereaksi dalam
cara tertentu.
2. Pengondisian operantoperant conditioning
Yaitu pengondisian di mana perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah hukuman.
PO menyatakan bahwa perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi- konsekuensinya. Individu belajar berperilaku untuk mendapatkan sesuatu
yang mereka inginkan atau menghindari sesuatu yang mereka tidak
inginkan. PO berarti perilaku secara sukarela atau yang dipelajari.
Psikolog Skinner mengemukakan bahwa menciptakan konsekuensi yang menyenangkan untuk mengikuti bentuk perilaku tertentu akan meningkatkan
frekuensi perilaku tersebut. Ia mendemonstrasikan bahwa individu kemungkinan
besar akan melakukan perilaku yang diharapkan jika mereka ditegaskan untuk
melakukannya; paling efektif, penghargaan diberikan segera setelah respons
yang diharapkan diperoleh; dan perilaku yang tidak diberi penghargaan atau
dihukum, kemungkinan kecil untuk diulang.
Contoh, aktivitasperilaku positif beberapa siswa di dalam kelas berbicara di depan
kelas, hal ini memotivasi siswa untuk mendapat nilai.
Perilaku Anda dapat dijelaskan oleh pengondisian operant: Jika sebuah perilaku gagal untuk ditegaskan secara positif, probabilitas bahwa perilaku
tersebut akan terulangpun menurun.
3. Pembelajaran sosial