Ringkasan Eksekutif
1
I. GAM BARAN UM UM
Pemulihan
ekonomi global masih terus berlanjut meskipun diw arnai tekanan di pasar keuangan global dan kekhaw atiran terhadap sustainabilitas pemulihan
ekonomi Eropa. Hal tersebut juga diikuti oleh perekonomian domestik yang terus menunjukkan kinerja yang terus membaik dan disertai dengan tetap
terjaganya stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan. Selain itu, stabilitas sistem perbankan nasional masih tetap terjaga yang disertai dengan mulai
meningkatnya pertumbuhan kredit nasional. Namun demikian, kinerja perekonomian Riau belum tumbuh sebagaimana perkiraan sebelumnya.
RIN GKASAN
EKSEKUTIF
Kinerja perekonomian
domestik terus membaik, namun
perekonomian Riau belum t umbuh sesuai
perkiraan sebelumnya
Ringkasan Eksekutif
2
II. ASSESM EN M AKROEKONOM I REGIONAL
•
Kinerja perekonomian Riau pada triw ulan II-2010 secara umum belum tumbuh sebagaimana yang diharapkan. Secara tahunan
yoy, pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau sebesar 2,14 , mengalami
perlambatan dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,79 . Kondisi ini utamanya disebabkan kontraksi yang terjadi
pada sektor pertambangan yaitu sebesar 1,98 yoy dari triw ulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,08 .
•
M eskipun demikian, dengan mengeluarkan unsur migas, pertumbuhan ekonomi Riau tercatat masih mengalami peningkatan yaitu mencapai
6,68 yoy lebih tinggi dibandingkan dengan triw ulan I-2010 maupun periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 5,93 yoy
dan 6,43 yoy. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya pertumbuhan industri pengolahan, selain turut didukung oleh terjaganya
permintaan domestik yang utamanya ditopang oleh konsumsi rumah tangga.
•
Dari sisi penggunaan, komponen konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi yang cukup berarti dan tercatat mengalami pertumbuhan yang
relatif stabil pada triw ulan laporan yaitu sebesar 8,88 , meningkat dibandingkan dengan triw ulan I-2010 yang mencapai 8,29 . Sementara
itu, pertumbuhan konsumsi pemerintah masih relatif baik yaitu tercatat sebesar 6,77 , lebih tinggi dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya
yaitu sebesar 5,96 . Pertumbuhan konsumsi pemerintah ini diperkirakan terkait dengan belanja pemerintah terhadap beberapa pembangunan
infrastruktur dalam rangka PON 2012 yang akan diadakan di Provinsi Riau.
•
Dalam triw ulan laporan, ekspor non migas mengalami pertumbuhan terendah diantara komponen lainnya yaitu sebesar 2,01 yoy. Hal ini
disebabkan oleh penurunan volume ekspor komoditas minyak olahan yang utamanya didominasi oleh CPO ke w ilayah Asia dan Eropa yang merupakan
mitra dagang utama Provinsi Riau. Kondisi ini diperkirakan terjadi karena adanya faktor penundaan penjualan terkait dengan menurunnya harga
Pertumbuhan triw ulan II-2010
melambat yang didorong oleh
kontraksi pada sektor pertambangan
Dengan mengeluarkan unsur
migas pertumbuhan ekonomi Riau
mengalami peningkatan
Komponen rumah tangga memberikan
kontribusi yang cukup berarti
Ringkasan Eksekutif
3
CPO dunia pada triw ulan laporan. Selain itu diindikasikan juga turut dipengaruhi oleh adanya kebijakan registrasi penggunaan bahan kimia
serta aturan penggunaan biodisel atau Uni Eropa Directive, dimana biodiesel yang bersumber dari minyak saw it atau CPO tidak dikategorikan
sebagai produk biodiesel yang bisa mengisi pasar Eropa dengan alasan tertentu.
•
Secara sektoral, kinerja sektor pertanian Provinsi Riau secara umum masih memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap perekonomian Riau.
Sektor ini mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya yaitu mencapai 3,21 dari 2,99 pada triw ulan
sebelumnya.
•
Di sisi lain, sektor pertambangan juga memiliki pangsa yang cukup berarti, namun demikian pertumbuhan sektor ini belum menunjukkan
kecenderungan membaik dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Pada triw ulan laporan pertumbuhan sektor ini mengalami
kontraksi sebesar 1,98 , menurun dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 0,08 . Kondisi ini disebabkan
oleh kinerja sektor migas yang kurang produktif karena faktor alamiah terkait dengan semakin banyaknya sumur-sumur tua., sehingga volume
lifting minyak bumi di Provinsi Riau cenderung mengalami penurunan.
III. ASSESM EN INFLASI