PERKEM BANGAN INFLASI TRIWULANAN

Perkembangan Inf lasi Daerah 37 tertinggi. Harga rerata emas dunia pada triw ulan laporan tercatat sebesar US1,121.69 atau naik 21,62 yoy. Grafik 2.5. Perkembangan Harga Rerata Emas di Pasar Dunia Sumber : Bloomberg

3. PERKEM BANGAN INFLASI TRIWULANAN

Perkembangan inflasi triw ulanan kota-kota di Provinsi Riau pada triw ulan laporan secara umum berada diatas tingkat inflasi nasional dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Dumai sebesar 2,60 qtq dan inflasi kota Pekanbaru tercatat sebesar 1,72 qtq, lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya dan juga periode yang sama tahun sebelumnya. Inflasi qtq pada triw ulan laporan utamanya disebabkan oleh faktor cuaca yang mengakibatkan gagal panen komoditas pertanian terutama cabe merah Grafik 2.6. Perkembangan Inflasi Triw ulanan Kota Pekanbaru, Dumai dan Nasional Sumber : BPS Provinsi Riau, diolah 0,00 200,00 400,00 600,00 800,00 1000,00 1200,00 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Emas USOZ I II III IV I II III IV I II 2008 2009 2010 Nasional 3.40 4.50 2.88 0.54 0.36 -0.15 2.07 0.49 0.99 1.41 Pekanbaru 4.14 2.77 3.17 0.55 0.48 -0.54 1.70 0.30 0.79 1.72 Dumai 3.00 6.39 3.04 1.22 -0.74 -0.77 3.52 -1.14 0.26 2.60 -2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 Perkembangan Inf lasi Daerah 38 Grafik 2.7. Inflasi Kelompok Bahan M akanan Kota Pekanbaru dan Dumai Triw ulan II-2010 qtq Inflasi triw ulanan menurut kelompok di Kota Pekanbaru dan Dumai selengkapnya disajikan pada Tabel 2.2. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahw a inflasi qtq terjadi hampir di seluruh kelompok IHK baik di Kota Pekanbaru maupun Dumai. Sedangkan deflasi hanya terjadi pada pada kelompok kesehatan Kota Pekanbaru yaitu sebesar 0,07 qtq dan transportasi Kota Dumai sebesar 0,93 . Tabel 2.2. Inflasi qtq M enurut Kelompok Barang Jasa di Kota Pekanbaru dan Dumai Triw ulan II-2010 Sumber : BPS Propinsi Riau, diolah Inflasi tertinggi menurut kelompok di dua kota terjadi pada kelompok bahan makanan. Inflasi kelompok bahan makanan di Kota Pekanbaru pada triw ulan laporan tercatat sebesar 4,57 sedangkan inflasi di Kota Dumai mencapai 9,17 . Relatif tingginya inflasi di Kota Dumai dapat dipahami mengingat sebagian besar distribusi bahan makanan berasal dari Kota Pekanbaru. Penyebab terjadinya inflasi kelompok bahan makanan utamanya berasal dari inflasi sub kelompok bumbu-bumbuan yang tercatat meningkat diatas 45 di masing-masing kota secara triw ulanan Grafik. P D P D P D P D P D P D Bahan Makanan 1.22 -3.23 -3.47 -1.98 4.06 6.53 -0.47 -0.43 0.33 -0.16 4.57 9.17 Makanan Jadi 2.33 0.38 0.69 0.55 1.24 1.32 1.16 0.91 1.75 0.65 0.26 0.10 Perumahan 0.01 0.07 0.79 -0.47 0.50 -0.04 0.45 -0.06 1.52 0.75 1.66 0.70 Sandang 3.36 2.92 -1.50 -1.16 1.94 0.61 2.02 1.63 -0.88 0.06 2.26 1.25 Kesehatan 1.70 0.38 2.23 1.32 0.73 0.80 0.08 -0.24 -0.02 0.68 -0.07 0.12 Pendidikan 0.68 2.13 0.23 0.79 2.08 -0.04 0.18 -0.14 0.08 0.51 0.54 0.76 Transportasi -3.86 -1.33 0.07 -1.46 0.48 8.22 -0.60 -6.82 0.50 -0.14 0.02 -0.93 Umum 0.48 -0.74 -0.54 -0.77 1.70 3.52 0.30 -1.14 0.79 0.26 1.72 2.60 I-10 II-10 Kelompok I-09 II-09 III-09 IV-09 -20.00 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 Umum Padi. Umbi dan Hasilnya Daging dan Hasilnya Ik an Segar Ik an Diaw et k an Telur. Susu Hasilnya Sayur-sayuran Kacang-k acangan Buah-buahan Bumbu-bumbuan Lemak M inyak Bhn M ak anan Lain Dumai Pek anbaru Sumber : BPS Provinsi Riau, diolah, Perkembangan Inf lasi Daerah 39 Grafik 2.8. Inflasi Kelompok Sandang Kota Pekanbaru dan Dumai Triw ulan II-2010 qtq Selain inflasi kelompok bahan makanan, Inflasi triw ulanan kelompok sandang di Kota Pekanbaru dan Dumai juga tercatat cukup tinggi yaitu masing-masing sebesar 2,26 dan 1,25 . Kondisi ini disebabkan kenaikan yang cukup tinggi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya yang mencapai lebih dari 4 qtq. Hal ini secara tidak langsung dipengaruhi oleh faktor eksternal berupa kenaikan harga emas dunia. Sebagaimana diketahui, harga komoditas tersebut mencapai puncaknya pada triw ulan laporan di pasar dunia dengan harga mencapai US1,121.69 per tray ounce. Inflasi kelompok perumahan di Kota Pekanbaru pada triw ulan laporan juga diketahui mengalami kenaikan yang relatif tinggi 1,66 jika dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya. M enurut sub kelompoknya, hal ini dipicu oleh kenaikan indeks sub kelompok bahan bakar rumah tangga yang secara triw ulanan meningkat sebesar 7,12 qtq. Kondisi tersebut secara tidak langsung dipengaruhi oleh secara kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak tanah yang dilakukan oleh pemerintah pusat sejak aw al tahun 2010. Grafik 2.9. Perkembangan Inflasi Kelompok Perumahan Kota Pekanbaru qtq Sumber : BPS Provinsi Riau, diolah 1.00 - 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 I II III IV I II 2009 2010 Perumahan Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar. penerangan Air Perlengkapan Ruta Penyelenggaraan Ruta 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 Umum Sandang laki-laki Sandang W anita Sandang Anak- anak Br g pr ibadi Sandang lainnya Dumai Pekanbar u Sumber : BPS Provinsi Riau, diolah, Perkembangan Inf lasi Daerah 40 Faktor ekspektasi inflasi yang tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga 6-12 bln berada dalam arah yang relatif sejalan dengan kondisi aktual inflasi triw ulanan terutama sejak triw ulan III-2009. Hal ini mengindikasikan bahw a faktor psikologis konsumen merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap inflasi di Provinsi Riau. Sebagaimana terlihat pada Grafik, kecenderungan pergerakan tingkat inflasi aktual pada triw ulan II-2010 telah diprediksi oleh sebagian masyarakat sejak triw ulan IV-2009. Grafik 2.10. Indeks Ekspektasi Harga dan Inflasi Aktual Sumber : BPS Provinsi Riau, diolah Beberapa komoditas yang secara spesifik memberikan sumbangan cukup tinggi terhadap perubahan harga inflasideflasi di Kota Pekanbaru dalam triw ulan laporan dirangkum pada Tabel 2.3. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahw a komoditas cabe merah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap inflasi triw ulan II-2010 akibat anomali cuaca sehingga menyebabkan gagal panen di sejumlah w ilayah penghasil utama. Kontribusi inflasi komoditas cabe merah pada bulan April 2010 mencapai 0,11 . Sedangkan pada bulan Juni 2010, komoditas tersebut memberikan andil inflasi 0,65 . 5 10 15 20 25 30 35 40 45 -1 -0.5 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 III IV I III III IV I II III IV I II 2008 2009 2010 q tq Inflasi kiri Indeks Ekspektasi Harga 6-12 bln Perkembangan Inf lasi Daerah 41 Tabel 2.3. Lima 5 Komoditas yang M emberikan Sumbangan Tertinggi Terhadap Perubahan IHK di Kota Pekanbaru Dalam Triw ulan II-2010 Sumber : BPS Propinsi Riau, diolah Komoditas lain yang juga tercatat memiliki andil cukup besar terhadap inflasi triw ulan laporan adalah beras dan emas perhiasan. Andil komoditas emas mengalami kontribusi terbesar pada bulan M ei 2010 yaitu sebesar 0,08 , sedangkan pada bulan Juni tercatat sebesar 0,06 . Sementara, andil beras terhadap inflasi triw ulan laporan Kota Pekanbaru relatif besar meskipun pada bulan April dan M ei 2010 mengalami deflasi. Kondisi ini utamanya dipicu oleh penurunan produktivitas gabah pada sejumlah w ilayah penghasil akibat serangan hama. Disamping itu, hal ini juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh relatif terbatasnya penyaluran raskin kepada Rumah Tangga Sasaran RTS sampai dengan triw ulan laporan. Realisasi penyaluran raskin di Provinsi Riau sampai dengan bulan Juli 2010 mencapai 49,24 dengan realisasi terbesar di Kabupaten Indragiri Hilir yaitu sebesar 56,61 . Sedangkan untuk kota Pekanbaru dan Dumai, realisasi Raskin masing-masing telah mencapai 51,52 1,52 ton dan 45,88 620,18 Kg. Tabel 2.4. Distribusi Raskin di Provinsi Riau Sumber : BULOG Divre Riau, diolah Komoditas Kontribusi Komoditas Kontribusi Komoditas Kontribusi 1 Cabe M erah 0.11 Emas Perhiasan 0.08 Cabe M erah 0.65 2 Sew a Rumah 0.06 Baw ang Putih 0.05 Bahan Bakar Rumah Tan 0.32 3 Kontrak Rumah 0.04 Jeruk 0.05 Baw ang M erah 0.09 4 Ayam Goreng 0.03 Ikan Serai 0.04 Beras 0.08 5 Saw i Hijau 0.03 Ikan M ujair 0.03 Emas Perhiasan 0.06 1 Beras 0.17 Batu Bata 0.04 Serai 0.08 2 Bayam 0.02 Bayam 0.02 Pertamax 0.02 3 Gula Pasir 0.01 Gula Pasir 0.02 Gula Pasir 0.02 4 M inyak Goreng 0.01 Ikan Baung 0.01 Pepaya 0.02 5 Ikan Baung 0.01 Beras 0.01 Salak 0.02 No. Perubahan Harga April M ei Juni INFLASI DEFLASI Realisasi s.d. 1 Bulan Kg 12 bulan Kg Juli 2010 Kg Bln Berjalan Thn 2010 Kota Pekanbaru 260,835 2,956,130 1,523,041 97.32 51.52 Kab. Pelalaw an 142,890 1,619,420 457,340 53.34 28.24 Kota Dumai 119,265 1,351,670 620,178 86.67 45.88 Kab. Rokan Hilir 379,740 4,303,720 2,294,970 100.73 53.33 Kab. Bengkalis 335,985 3,807,830 1,747,122 86.67 45.88 Kab. M eranti 199,050 2,255,900 850,122 71.18 37.68 Kab. Siak 196,950 2,232,100 954,369 80.76 42.76 Kab. Indragiri Hilir 769,980 8,726,440 4,939,725 106.92 56.61 Kab. Indragiri Hulu 449,055 5,089,290 2,656,290 98.59 52.19 Kab. Kuantan Singingi 227,415 2,577,370 1,265,970 92.78 49.12 Kab. Kampar 458,535 5,196,730 2,279,370 82.85 43.86 Kab. Rokan Hulu 266,550 3,020,900 1,653,315 103.38 54.73 Jumlah 3,806,250 43,137,500 21,241,812 93.01 49.24 Pagu Raskin 2010 terhadap KabKota Perkembangan Inf lasi Daerah 42 Halaman Ini Sengaja Dikosongkan Perkembangan Perbankan Daerah 42

1. KONDISI UM UM