Fase Pengembangan Informasi Spasial ZPPI

55 Pengembangan Dan Penerapan Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan Berdasarkan Data Pengindraan Jauh

5.4 Fase Pengembangan Informasi Spasial ZPPI

5.4.1 Pengembangan Peta Zona Ikan

Pemikiran pengembangan informasi untuk operasi penangkapan ikan ini muncul dengan keterlibatan Bidang Matra Laut – Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh dalam Komnas Kajiskanlaut. Pengembangan dan penerapan informasi penangkapan yang diberi nama peta zona ikan ZI ini dalam pola operasional dilakukan melalui kerjasama informal dan dimotivasi oleh Ir. Indradi dari PT. Geoinfo di bawah bendera kegiatan yang diberi nama “Bintang Laut”. Informasi ZI yang pertama dikembangkan dalam bentuk garis yang menandakan thermal front dan diindikasikan sebagai jalur untuk operasi penangkapan ikan. Peta Zona Ikan untuk pertama kalinya diterapkan di Kampung Dadap, Kabupaten Indramayu pada pertengahan tahun 2000. Contoh Peta ZI yang dikembangkan dan diterapkan, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5.8 berikut. Gambar 5.8. Garis kontur thermal front sebagai indikator jalur yang potensial untuk lokasi-lokasi penangkapan ikan. Evaluasi penerapan Peta Zona Ikan di Indramayu menunjukkan hasil yang positif, dari segi hasil tangkapan dan waktu operasi penangkapan ikan. Lama operasi penangkapan ikan mengalami pemendekan dari biasanya 12-14 hari per trip menjadi 7-8 hari, yang berarti terjadi Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan ZPPI 55 56 Pengembangan Dan Penerapan Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan Berdasarkan Data Pengindraan Jauh penghematan yang sangat berarti dari segi penggunaan bahan bakar solar, ongkos kerja anak buah kapal ABK, dan perbekalan operasi penangkapan ikan. Penerapan Peta Zona Ikan dinilai para nelayan mampu meningkatkan efisiensi operasi penangkapan dan hasil tangkapan, sehingga menarik minat dan mendorong permintaan untuk menerapkan Peta Zona Ikan. Keberhasilan penerapan peta zona ikan ini mendorong usaha peningkatan penelitian dan penerapan pemanfaatan data penginderaan jauh lebih intensif. Sejalan dengan peningkatan penelitian, dilakukan usaha kerjasama uji coba di beberapa daerah.

5.4.2 Pengembangan Informasi Zona Potensi Ikan ZPI

Keberhasilan penerapan Peta Zona Ikan di Indramayu, keterlibatan Bidang Matra Laut dalam Komnas Kajiskanlaut, serta kegiatan penelitian internal, mendorong upaya pemanfaatannya lebih luas dan pengembangan inovasi pemanfaatan informasi yang diekstraksi dari data satelit penginderaan jauh untuk kelautan dan perikanan. Ada dua inovasi yang dikembangkan yaitu, pertama mengganti nama Peta Zona Ikan menjadi Peta Zona Potensi Ikan yang disingkat dengan Peta ZPI, dan yag kedua membuat format informasi yang mengacu pada sistem “Papan Catur” yang merupakan konversi dari informasi berbasis koordinat ke dalam bentuk kombinasi “angka dan huruf alfabet”. Format informasi ZPI ini juga diilhami oleh format data dalam “Lotus” sekarang “Excel” yang menggunakan bentuk “baris dan kolom” dalam “huruf alfabet dan angka” Gambar 5.9. Penggunaan format ini dimaksudkan untuk mempermudah diseminasi informasi dari pengelola informasi kepada para nelayan yang sedang melakukan operasi penangkapan ikan di laut. Gambar 5.9. Contoh bentuk Peta yang mengadopsi format papan catur atau format tabel pada perangkat lunak Lotusexcel. Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan ZPPI 56 57 Pengembangan Dan Penerapan Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan Berdasarkan Data Pengindraan Jauh Upaya perluasan penerapan Peta ZPI yang pertama dilakukan melalui kerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, sedangkan tindak lanjut penerapannya di Kampung Dadap – Indramayu sepenuhnya dilaksanakan oleh Bintang Laut dibawah PT. Geoinfo. Bentuk informasi yang diterapkan di wilayah perairan Kabupaten Situbondo masih sama dengan yang diterapkan di Indramayu, dengan contoh seperti Gambar 5.10. Penerapan Peta ZPI bagi nelayan di Kabupaten Situbondo mengalami beberapa kendala, terutama disebabkan oleh karakter nelayan yang sudah terbiasa melakukan penangkapan one day fishing. Sistem penangkapan one day fishing ini menyulitkan untuk dapat menjangkau ZPI yang agak jauh dari pantai terutama yang berada di luar zona 12 mil laut. Gambar 5.10. Contoh bentuk Peta ZPI yang pertama kali diterapkan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

5.4.3 Pengembangan Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan ZPPI

Penggunaan istilah Peta Zona Potensi Ikan mendapat kritik dari salah seorang anggota Komnas Kajiskanlaut, karena “potensi ikan” mempunyai arti luas dikalikan densitas ikan, sedangkan informasi spasial Zona Potensi Ikan hanya menunjukkan lokasi yang diduga sebagai tempat berkumpulnya ikan yang dalam istilah perikanan tangkap dikenal dengan istilah fish scooling gerombolan ikan. Memperhatikan kritik tersebut, azas-azas kartografi yang harus diterapkan pada peta, dan untuk menciptakan sesuatu yang baru, maka penulis berinisiatif mengganti istilah “Peta Zona Potensi Ikan” dengan istilah yang baru yaitu Informasi Spasial “Zona Potensi Penangkapan Ikan” Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan ZPPI 57 58 Pengembangan Dan Penerapan Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan Berdasarkan Data Pengindraan Jauh yang selanjutnya dalam istilah sehari-hari disebut informasi spasial ZPPI atau hanya disebut ZPPI. Disamping pergantian nama ZPI menjadi informasi ZPPI, juga dilakukan satu inovasi penggantian bentuk zona penangkapan yang semula berbentuk “garis thermal front” menjadi tanda berbentuk gambar “ikan”. Perubahan ini pada awalnya dimotivasi oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Narendra 1993, yang menggambarkan korelasi antara jarak dari pusat zona penangkapan ikan dengan hasil tangkapan. Berdasarkan hasil uji coba penggunaan data suhu permukaan laut yang diperoleh dari data NOAA-AVHRR dalam penentuan zona yang potensial untuk penangkapan ikan yang dilakukan oleh Narendra 1993, dibuat grafik antara jarak dari titik dengan daerah yang diduga sebagai lokasi berkumpulnya ikan dengan hasil tangkapan tersebut nampak bahwa pada posisi yang ditunjuk mendapatkan hasil yang paling tinggi. Pada uji coba dilakukan klasifikasi antara jarak setiap 5 km dalam bentuk lingkaran dari titik yang ditunjuk, sehingga pendugaan dibuat dalam bentuk lingkaran dengan jari-jari 5 km, dan dikembangkan dengan jari-jari 10 km, 15 km dan 20 km. Hasil penelitian yang dilakukan di Samudera Hindia menunjukkan bahwa, hasil tangkapan tertinggi berada tepat pada titik tengah lingkaran dengan tangkapan lebih dari 600 kg. Hasil tangkapan kedua berada dalam radius 5 km dengan tangkapan 250 kg – 300 kg. Uji coba penangkapan dalam radius 10 km menghasilkan 150 kg – 250 kg, dan dalam radius terluar yaitu 15 km menghasilkan tangkapan sekitar 25 kg. Hubungan antara jarak antara titik zona potensi penangkapan dengan hasil tangkapan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5.11 berikut. Gambar 5.11. Hubungan antara jarak titik zona potensi penangkapan dengan hasil tangkapan terhadap titik tersebut dalam bentuk lingkaran dengan diamieter 10 km. Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan ZPPI 58 59 Pengembangan Dan Penerapan Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan Berdasarkan Data Pengindraan Jauh Informasi spasial ZPPI yang telah dikembangkan di LAPAN beberapa tahun lalu merupakan tindak lanjut atau muara dari penelitian suhu permukaan laut menggunakan data NOAA-AVHRR yang telah dikembangkan sejak tahun 1984 Hasyim, 1986. Setelah melalui penelitian panjang tentang pemanfaatan data NOAA-AVHRR untuk mendapat data suhu permukaan laut sesuai dengan karakteristik perairan laut Indonesia, selanjutnya dikembangkan informasi spasial ZPPI sejak tahun 1999. Pengembangan informasi spasial ZPPI dilatar belakangi oleh beberapa hal sebagai berikut. 1 Komitmen LAPAN dalam membantu menyediakan informasi spasial sumberdaya alam pesisir dan laut terkait dengan program pengembangan ekonomi masyarakat. 2 Terbatasnya kemampuan nelayan dalam memahami kondisi oseanografi yang berkaitan dengan daerah fishing ground sehingga hasil tangkapannya menjadi tidak pasti. 3 Terbatasnya data dan informasi mengenai kondisi oseanografi yang berkaitan erat dengan daerah potensi penangkapan ikan; 4 Penelitian LAPAN dalam memanfaatkan teknologi penginderaan jauh satelit guna memantau fisik perairan sudah dilakukan sejak tahun 1986. 5 Diharapkan adanya informasi zona potensi penangkapan ikan dari penginderaan jauh satelit dapat dipergunakan untuk mendukung pengamatan dan pengelolaan perikanan tangkap. Urgensi dari pengembangan dan penerapan informasi ZPPI antara lain adalah sebagai berikut. 1 Pemberdayaan masyarakat nelayan melalui pelatihan dan penyediaan informasi ZPPI untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan. 2 Adanya informasi spasial ZPPI diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional dan efektivitas dengan memperbanyak masa operasi penangkapan. 3 Mendukung usaha peningkatan produksi ikan daerah yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah Pusbangja, 2003. Pengembangan informasi spasial ZPPI dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi yang terdiri dari 3 tahap kegiatan sebagai berikut. 1 Penyuluhan dan pelatihan: meningkatkan pengetahuan para nelayan tentang teknologi inderaja untuk kelautan dan perikanan, sistem navigasi laut, pembacaan peta laut dan penggunaan alat bantu penangkapan ikan. 2 Aplikasi uji coba informasi spasial ZPPI menunjukkan dan membuktikan kepada nelayan bahwa pada ZPPI terdapat gerombolan ikan. 3 Evaluasi dan implementasi dilakukan untuk mengetahui respon para nelayan, lembaga swadaya masyarakat, staf dinas terkait tentang aplikasi ZPPI dan rencana tindak lanjutnya. Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan ZPPI 59 60 Pengembangan Dan Penerapan Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan Berdasarkan Data Pengindraan Jauh

5.4.4 Pengembangan Informasi Spasial ZPPI Secara Unit Spasial

Mengacu pada penelitian Narendra 1993, wilayah penelitian untuk informasi spasial ZPPI dibuat dalam bentuk bujur sangkar atau unit spasial yang sisinya mempunyai panjang sebesar 5’ atau 10’. Penetapan ukuran unit spasial juga mengacu pada hasil kegiatan uji coba di beberapa daerah yang pernah dilakukan LAPAN serta pemikiran agar informasi ZPPI dapat digunakan dengan mudah oleh nelayan. Pembagian area yang diterapkan menggunakan unit spasial yang disesuaikan dengan sistem area pada peta dasar yang digunakan sebagai referensi serta luas area penyediaan informasi ZPPI misalnya ukuran unit spasial adalah 10’ x 10’ 18,52 km x 18,52 km. Bentuk informasi ZPPI dalam unit spasial ini pertama kali digunakan dalam penelitian untuk disertasi penulis, dengan daerah penelitian perairan Selat Madura, Jawa Timur. Ukuran unit spasial dapat disesuaikan dengan luas perairan yang menjadi target yang biasanya disebut dengan project area. Ukuran unit spasial dapat dibuat dalam ukuran 5’ x 5’, 10’ x 10’, 15’ x 15’, atau dalam ukuran yang global misalnya 2 o x 2 o sesuai dengan kebutuhan pemanfaatannya Gambar 5.12. Contorh format informasi unit spasial dalam ukuran 10’ x 10’ yang dilengkapi dengan WPP Gambar 5.12 Contoh format informasi ZPPI dengan ukuran unit spasial 10’ x 10’ yang dilengkapi dengan WPP. Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan ZPPI 60 61 Pengembangan Dan Penerapan Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan Berdasarkan Data Pengindraan Jauh

BAB 6 IDENTIFIKASI ZONA POTENSI