Tabel 3. Mean, Standard Deviation SD, AVE, Correlations dan Cronbach Alpha
Mean SD
AVE 1
2 3
4 5
6 7
8 1
. Masa kerja 13.42
9.33 -
2 . Jenis kelamin
1.40 0.49
- 0.356
3 . Status Pernikahan
1.08 0.27
- 0.056
0.357
4 . Pendidikan
4.25 1.28
- 0.405 0.425 0.222
5 .Umur
40.80 8.89
- 0.459 0.510 0.136
0.452
6 . Keyakinan diri
4,07 0,59
0.908 0.195
0.475 0.421 0.494
0.364 0,980
7 . Pengembangan
4,02 0,59
0.782 0.275 0.519 0.450
0.373 0.431
0.426 0,934
8. Motivasi kerja
3,83 0,27
0.856 0.472 0.648 0.561
0.572 0.564
0.592 0.628 0,788
p0.01; p0.05. Angka yang bercetak tebal adalah Cronbach Alpha
Keterangan: 1. Masa kerja; 2. Jenis kelamin; 3. Status Pernikahan; 4. Pendidikan; 5. Umur; 6. Keyakinan diri; 7. Pengembangan; 8. Motivasi kerja.
Sumber: Data diolah tahun 2014
b. Divergent validity Divergent validity diukur berdasarkan correlation matrix dan
discriminant validity. Discriminant validity meliputi nilai korelasi dan reliabilitas di antara dua konstruk yang digunakan untuk menaksir
konstruk mana yang saling tumpah tindih. Nilai discriminant validity harus kurang dari 0.85 Campell dan Fiske, 1959. Dari tabel 4, nilai
discriminant validity 0.85 0.497, 0.618, 0.714 sesuai dengan Campell dan Fiske 1981. Dapat disimpulkan angka tersebut konsisten
dengan analisis convergent validity, sehingga merupakan persyaratan validitas yang baik. Nilai diskriminan ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4. Average Variance Extracted, Square Correlation dan Dicsriminant Validity
AVE Keyakinan diri
Pengembangan karyawan
Motivasi kerja
karyawan
Keyakinan diri 0.908
0.908 0.182
0.350 Pengembangan
0.782 0.497
0.782
0.394 Motivasi kerja
0.856 0.618
0.714
0.856
Sumber: Data diolah tahun 2014 Nilai AVE ditunjukkan pada angka bercetak tebal
Discriminant validity ditunjukkan pada sisi kiri nilai AVE 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama
Cronbach, 1991. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan
untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Reliabilitas memusatkan perhatian pada masalah konsistensi sedang yang kedua lebih
memperhatikan masalah ketepatan. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bilamana dicobakan secara berulang-ulang pada kelompok
yang sama akan menghasilkan data yang sama akan menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak terdapat perubahan psikologis terhadap
responden. Reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa indikator- indikator mempunyai konsistensi yang tinggi dalam mengukur variabel
latennya. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha. Dalam ilmu statistik Cronbach Alpha adalah sebuah koefisien dari
konsistensi internal. Ini biasanya digunakan untuk menguji reliabilitas. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach
Alpha 0,60 Cronbach, 1991. Pengujian reliabilitas dalam penilitian ini dengan bantuan program SPSS 20.00 for Windows.
Adapun kategorisasi angka skala reliabilitas yaitu: 1. Antara 0,800-1,000 = Sangat Tinggi
2. Antara 0,600-0,799 = Tinggi 3. Antara 0,400-0,599 = Sedang
4. Antara 0,200-0,399 = Rendah 5. Antara 0,000-0,199 = Sangat Rendah
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha
α. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai
Cronbach Alpha 0,60 Cronbach, 1991. Hasil uji reliabilitas kuesioner disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha
Keterangan
Motivasi kerja 0,980
Reliabel, Sangat Tinggi Keyakinan diri
0,934 Reliabel, Sangat Tinggi
Pengembangan karyawan
0,788 Reliabel, Sangat Tinggi
Sumber: Data Primer yang diolah 2014
G. Teknik Pengumpulan Data