Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Cronbach Alpha 0,60 Cronbach, 1991. Hasil uji reliabilitas kuesioner disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Keterangan Motivasi kerja 0,980 Reliabel, Sangat Tinggi Keyakinan diri 0,934 Reliabel, Sangat Tinggi Pengembangan karyawan 0,788 Reliabel, Sangat Tinggi Sumber: Data Primer yang diolah 2014

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam hal ini responden hanya menjawab dengan cara memberi tanda tertentu pada alternatif jawaban yang disediakan. Pada bagian pertama kuesioner, responden mengisi identitas diri yang terdiri dari jenis kelamin, status, umur, pendidikan terakhir, lama bekerja. Selanjutnya responden mengisi pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner. Pernyataan menyangkut variabel keyakinan diri, pengembangan karyawan dan motivasi kerja karyawan. Kuesioner yang telah diisi kemudian di kembalikan kepada peneliti.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Statistik deskripsi memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi Mann, 1995. Cara pengkategorian data tersebut adalah sebagai berikut : a. Ting gi = mean + 1 SD ≤ X b. Sedang = mean – 1SD ≤ X mean + 1SD c. Rendah = X mean – 1SD 2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum pengujian hipotesis yang meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolinieritas. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal, sehingga uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Uji normalitas bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi berganda, yaitu variabel –variabel independen dan dependen harus berdistribusi normal atau mendekati normal Stephens, 1974. Uji statistik sederhana yang sering digunakan untuk menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan uji normalitas dari Kolmogorov- Smirnov Hazewinkel, 2001. Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan lebih besar dari alpha 5, maka menunjukkan distribusi data normal. Pengujian normalitas dalam penilitian ini dengan bantuan program SPSS 20.00 for Windows. b. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan Azwar, 2000. Uji liniearitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Linieritas Via Anova dengan bantuan program SPSS 20.00 for Windows. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikasi kurang dari 0,05. c. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen Frisch dalam Strom, 1998. Model regresi yang baik sebaiknya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Salah satu alat untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan lawannya serta nilai Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak di jelaskan oleh variabel dependen lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 Frisch dalam Strom, 1998. Pengujian multikolinearitas dalam penilitian ini dengan bantuan program SPSS 20.00 for Windows.

I. Uji Hipotesis

Untuk membuktikan hipotesis penelitian maka dilakukan uji statistik sebagai berikut. 1. Analisis Regresi Linier Gujarati 2012 mendefinisikan analisis regresi linier sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut variabel yang diterangkan the explained variable dengan satu variabel yang menerangkan the explanatory. 2. Analisis Regresi Berganda Dalam analisis regresi, dikembangkan sebuah persamaan regresi yaitu suatu formula yang mencari nilai variabel dependen dari nilai variabel independen yang diketahui. Analisis regresi digunakan untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut ada sebuah variabel dependen dan independen. Regresi berganda digunakan jika terdapat satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen Gujarati, 2012. 3. Uji t Untuk menguji menguji tentang pengaruh terhadap variabel independen digunakan uji t Gosset, 1958, yaitu untuk menguji keberartian koefisien regresi linier berganda secara parsial. Pengujian melalui uji t adalah membandingkan t-hitung t hitung dengan t-tabel t tabel pada derajat signifikan 5. Apabila hasil menunjukkan : a t hitung ≥ t tabel atau apabila probabilitas kesalahan kurang dari 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel dependen dapat menerangkan variabel independen dan ada pengaruh yang signifikan diantara kedua variabel yang diuji. b t hitung ≤ t tabel atau apabila probabilitas kesalahan lebih dari 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel dependen tidak dapat menerangkan variabel independen dan tidak ada pengaruh yang signifikan diantara kedua variabel yang diuji. 4. Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen dengan dependen secara simultan Fisher, 1970. Pengujian melalui uji F atau variasinya dengan membandingkan F-hitung Fh dengan tabel F-tabel Ft pada derajat signifikan 5. Apabila hasilnya menunjukkan: a Fh Ft atau apabila probabilitas kesalahan kurang dari 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. b Fh Ft atau apabila probabilitas kesalahan lebih dari 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. 5. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien deterninasi R 2 pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen Steel dan Torrie, 1960. Nilai R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambah kedalam model. Koefisien determinasi R 2 dinyatakan dalam presentase yang nilainya berkisar antara 0 R 2 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keyakinan diri dan pengembangan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Hasil penelitian yang terkumpul diolah dan dianalisis dalam bab ini. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi gambaran umum obyek penelitian, analisis deskriptif, analisis regresi, dan pengujian hipotesis. Analisis ini digunakan sesuai dengan perumusan model dan permasalahan yang ada. Selain analisis tersebut pada bab ini akan menyajikan karakteristik responden, pengkategorian variabel penelitian, pengujian prasyarat analisis, dan pembahasan.

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Salah satu peran direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam mendukung program Pembangunan Nasional adalah memberikan bantuan langsung kepada para peternak dalam memacu peningkatan produksi ternak melalui institusi yang ada. Meningkatnya taraf hidup masyarakat telah mendorong meningkatnya kebutuhan protein hewani susu, daging dan telur. Untuk itu Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan berupaya untuk meningkatkan produksi ternak melalui perbaikan mutu genetik ternak, penambahan populasi serta intensifikasi peternakan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung (BBKPM)

0 10 57

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang)

0 6 163

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEDISIPLINAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAPKINERJA KARYAWAN DI KANTOR Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kedisiplinan Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

0 3 18

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEDISIPLINAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR BALAI Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kedisiplinan Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Bengawa

0 4 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Balai Latihan Kerja (BLK) Pertanian Klampok di Banjarnegara.

0 2 12

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Balai Latihan Kerja (BLK) Pertanian Klampok di Banjarnegara.

0 2 17

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

1 6 14

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAW

2 5 9

PENGARUH KOMUNIKASI, LINGKUNGAN KERJA, PENGEMBANGAN KARYAWAN DAN MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

0 1 12

PENGARUH BALAS JASA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN

0 1 186