Topografi dan Tanah Penggunaan lahan

Jadi nilai Q untuk Desa Gerantung sebesar 0 hal ini dapat diartikan bahwa Desa Gerantung memiliki tipe curah hujan A yaitu sangat basah, dengan nilai ratio Q antara 0, ≤Q0,143. Jika dalam penelitian ini hanya ada data rata-rata curah hujan selama tiga tahun berturut-turut dan dianggap kurang valid, maka kondisi fisik geografis untuk variabel curah hujan dapat diabaikan dan dilihat dari variabel yang lain. 1. Temperatur Ketinggian suatu tempat akan berpengaruh pada keadaan suhu di tempat tersebut, semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut maka suhunya akan semakin rendah. Untuk menentukan suhu suatu tempat dapat digunakan rumus Braak Ance Gunarsih Kartasapoetra, 2008:10,yaitu: T = 26,3 C – 0,61 ℃.ℎ 100 Dimana: T : Temperatur rata-rata harian C 26,3 C : Rata-Rata Temperatur di atas permukaan laut 0,6 : Angka gradien temperatur tiap naik 100 meter h : Ketinggian rata-rata dalam meter Data yang diperoleh dari Monografi Desa Gerantung diketahui ketinggian daerah ini 25-100 m dpal. Berdasarkan rumus Braak tersebut, maka temperatur rata-rata Desa Gerantung adalah: 1 Rata-rata temperatur pada ketinggian 25 m dpal adalah: T = 26,3 C – 0,6 ℃ x 25 100 = 26,3 C – 0,15 C = 26,15 C 2 Rata-rata temperatur pada ketinggian 100 m dpal adalah: T = 26,3 C – 0,6 ℃ x 100 100 = 26,3 C – 0,6°C = 25,7 C Berdasarkan perhitungan temperatur tersebut, maka Desa Gerantung memiliki temperatur rata-rata antara 25,7 C sampai dengan 26,15 C. Temperatur yang ada di daerah penelitian ini sesuai untuk pertumbuhan sayuran mentimun sekitar 15 C –30 C. Jadi, temperatur tersebut sudah sangat cocok untuk sayuran mentimun.

2. KONDISI DEMOGRAFIS

Salah satu modal penting dalam pembangunan adalah penduduk, karena penduduk merupakan objek sekaligus sebagai subjek dalam pembangunan itu sendiri. Penduduk sebagai subjek berarti penduduk yang ada menjadi pelaku pembangunan yang akan dilaksanakan. Penduduk sebagai objek berarti penduduk merupakan tujuan dari pembangunan itu, yaitu membangun manusia yang ada.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI JAGUNG DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

24 125 70

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI KOPI DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

25 109 82

Tingkat Pendapatan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Pembenih lImn Mas Di Desa Paku Tandang dan Desa Cikoneng, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat

0 14 159

Analisis distribusi pendapatan dan tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayaan gillnet di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat

0 9 127

Tingkat Pendapatan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Budidaya Ikan Jaring Terapung di Desa Bongas dan Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 12 175

Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani di Desa Tiga Juhar Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu Kabupaten Deli Serdang

0 5 70

KONTRIBUSI LAHAN INDUSTRI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG

1 11 111

Perbedaan tingkat kebahagiaan ditinjau dari status pendidikan remaja di daerah pertambangan Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat.

0 1 113

SUMBANGAN PENDAPATAN BURUH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA SENTANGAU JAYA KECAMATAN SELUAS KABUPATEN BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT.

1 2 112

Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani di Desa Tiga Juhar Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu Kabupaten Deli Serdang

0 3 11