Karakteristik Responden Pengetahuan Responden

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari umur, pendidikan, dan sumber informasi. Tabel-tabel di bawah ini akan menjelaskan hasil penelitian tentang karakteristik responden tersebut. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Umur tahun Responden di Kota Medan Tahun 2010 No. Kelompok Umur tahun Jumlah 1. 15-19 tahun 23 16,7 2. 20-24 tahun 40 29 3. 25-29 tahun 22 15,9 4. 30-34 tahun 32 23,2 5. 35 tahun 21 15,2 Jumlah 138 100,0 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berumur 20-24 tahun yaitu sebanyak 40 responden 29, sedangkan jumlah responden yang paling sedikit terlihat pada kelompok umur 35 tahun berjumlah 21 responden 15,2 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden di Kota Medan Tahun 2010 No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Tidak sekolah 3 2,2 2. SD 21 15,2 3. SMP 46 33,3 4. SMU 62 44,9 5. Perguruan Tinggi 6 4.3 Jumlah 138 100,0 Dari tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan sebagian besar responden merupakan tingkat pendidikan lanjutan dimana sekitar 62 responden Universitas Sumatera Utara merupakan tamatan SMU 44,9,sedangkan jumlah responden yang paling sedikit yaitu dengan tingkat pendidikan tidak sekolah berjumlah 3 responden 2,2. Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Pemakaian Kondom Dalam Upaya Pencegahan Penularan Infeksi Menular Seksual IMS Yang Diterima Responden di Kota Medan Tahun 2010 No. Sumber Informasi Jumlah 1. Tenaga kesehatan 52 37,7 2. TV, radio 10 7,2 3. Buku-buku dan Majalah 45 32,6 4. Teman 22 15,9 5. Film, VCD dan Internet 9 6,5 Jumlah 138 100,0 Berdasarkan tabel 4.4. di atas diketahui bahwa responden paling banyak menerima sumber informasi tentang Infeksi Menular Seksual IMS adalah dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 52 responden 37,7 dan paling sedikit mendapat sumber informasi adalah dari Film, VCD dan Internet sebanyak 9 responden 6,5.

4.3. Pengetahuan Responden

Pengetahuan merupakan ukuran hasil dari tahu setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek dengan menggunakan panca inderanya terutama mata dan telinga. Pengetahuan merupakan faktor penting terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh pengetahuan responden tentang IMS, yang secara rinci disajikan pada tabel-tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden Tentang Infeksi Menular Seksual IMS di Kota Medan Tahun 2010 No. Pengetahuan IMS Jumlah 1. IMS adalah penyakit menular 26 18,8 2. IMS sama dengan PMS 4 2,9 3. IMS adalah Infeksi menular seksual 40 29 4. IMS adalah penyakit yg penularannya terutama pd waktu mengadakan hubungan seksual 66 47,8 5. Tidak tahu 2 1,4 Jumlah 138 100,0 Dari tabel 4.5. di atas dapat dilihat bahwa dari 138 responden ternyata 66 responden 47,8 yang mengetahui bahwa IMS adalah penyakit yang penularannya terutama pada waktu mengadakan hubungan seksual dan yang tidak tahu tentang IMS adalah 2 responden 1,4. Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden Tentang Cara Pencegahan Penularan Terjadinya IMS di Kota Medan Tahun 2010 No. Cara Pencegahan Penularan Terjadinya IMS Jumlah 1. Jangan melakukan seks diluar nikah 19 13,8 2. Memakai kondom pd hubungan seksual beresiko 107 77,5 3. Setia pada pasangan nikah 6 4,3 4. Berdekatan dengan pasangan yang terkena IMS 6 4,3 Jumlah 138 100,0 Dari tabel 4.6. di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memilih memakai kondom pada hubungan seksual beresiko sebesar 107 responden 77,5 sebagai cara pencegahan penularan terjadinya IMS dan masing-masing 6 responden 4,3 responden memilih setia pada pasangan nikah dan berdekatan dengan pasangan yang terkena IMS cara pencegahan penularan terjadinya IMS. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden Tentang Penyebab IMS di Kota Medan Tahun 2010 No. Penyebab IMS Jumlah 1. Jamur 25 18,1 2. Virus 41 29,7 3. Bakterikuman 70 50,7 4. Lingkungan yang kotor 2 1,4 Jumlah 138 100,0 Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa dari 70 responden yang memilih bakterikuman adalah penyebab IMS, ternyata hanya 2 responden yang memilih penyebab IMS adalah lingkungan yang kotor. Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden Tentang Tanda-tanda Seseorang Terkena IMS di Kota Medan Tahun 2010 No. Tanda-tanda Seseorang Terkena IMS Jumlah 1. Keluar cairan yg tidak normal berlebihan, encer, berbau dari saluran kemaluan 103 74,6 2. Ada luka atau borok disekitar alat kemaluan 8 5,8 3. Luka berupa kumpulan bintil-bintil kecil yg berkelompok dan terasa nyeri 8 5,8 4. Gatal-gatal atau tidak nyaman pada kemaluan 5 3,6 5. Perdarahan yg tidak normal pada kemaluan 7 5,1 6. Tidak tahu 3 2,2 7. Lain-lain 4 2,9 Jumlah 138 100,0 Dari tabel 4.8. di atas diketahui bahwa sebanyak 103 responden 74,6 menyatakan tanda-tanda seseorang terkena IMS adalah keluar cairan yang tidak normal berlebihan, encer, berbau dari saluran kemaluan dan 3 responden 2,2 menjawab tidak tahu. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden Tentang Macam-macam IMS di Kota Medan Tahun 2010 No. Macam-macam IMS Jumlah 1. Sifilis 67 48,6 2. Gonore 5 3,6 3. Herpes 21 15,2 4. Kandidiasis 2 1,4 5. HIVAIDS 26 18,8 6. Tidak tahu 8 5,8 7. Lain-lain 9 6,5 Jumlah 138 100,0 Dari tabel 4.9. di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sifilis adalah macam-macam IMS sebanyak 67 responden 48,6 sedangkan menjawab kandidiasis hanya 2 responden 1,4. Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden Tentang Kondom di Kota Medan Tahun 2010 No. Pengetahuan Kondom Jumlah 1. Alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama 117 84,8 2. Kontrasepsi 2 1,4 3. Karet Pengaman 3 2,2 4. A dan B benar 16 11,6 Jumlah 138 100,0 Dari tabel 4.10. di atas bahwa sebagian besar responden yang mengetahui bahwa kondom adalah alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama yaitu berjumlah 117 responden 84,8 dan hanya 2 responden 1,4 menjawab sebagai kontrasepsi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden Tentang Jenis Kondom di Kota Medan Tahun 2010 No. Jenis Kondom Jumlah 1. Kondom karet 68 49,3 2. Kondom untuk pria dan kondom wanita 68 49,3 3. Kondom linen 2 1,4 Jumlah 138 100,0 Dari tabel 4.11. di atas diketahui bahwa masing-masing 68 responden 49,3 mengetahui jenis kondom adalah kondom karet dan kondom untuk pria dan kondom wanita, dan hanya 2 responden 1,4 menjawab kondom linen. Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden Tentang Cara Menggunakan Kondom di Kota Medan Tahun 2010 No. Cara Menggunakan Kondom Jumlah 1. Kondom dipakai utk menutupi penis yg tegang sebelum melakukan hubungan seksual 35 25,4 2. Pegang bagian atas kondom,pencet ujung kondom antara 2 jari tangan untuk mengeluarkan udara didalamnya 83 60,1 3. Dengan pelan-pelan buka gulungan kondom ke bawah sampai pangkal penis dan tinggalkan sedikit rongga di ujungnya sebagai tempat semen 20 14,5 Jumlah 138 100,0 Dari tabel 4.12. di atas bahwa sebagian besar responden yang mengetahui bahwa cara menggunakan kondom adalah yaitu pegang bagian atas kondom, pencet ujung kondom antara 2 jari tangan untuk mengeluarkan udara didalamnya berjumlah 83 responden 60,1 dan 20 responden 14,5 menjawab dengan pelan-pelan buka gulungan kondom ke bawah sampai pangkal penis dan tinggalkan sedikit rongga di ujungnya sebagai tempat semen. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil perhitungan dari pengetahuan responden tentang pemakaian kondom dalam upaya pencegahan penularan IMS, maka dilakukan penilaian yang terdiri dari 2 kategori yaitu kategori tinggi bila pengetahuan responden ≥ 50 dan rendah 50. Hasil penelitian menjelaskan responden umumnya memiliki pengetahuan tentang IMS dalam kategori rendah sebanyak 75 responden 54,3 dan dalam kategori tinggi ada 63 responden 45,7. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden Dengan Pemakaian Kondom Dalam Upaya Pencegahan IMS di Kota Medan Tahun 2010 No. Tingkat Pengetahuan Jumlah 1. Tinggi 63 45,7 2. Rendah 75 54,3 Jumlah 138 100,0 4.4. Sikap Responden Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas namun merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh sikap responden terhadap pemakaian kondom dalam upaya pencegahan IMS, secara rinci dijelaskan dalam tabel 4.14. di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Responden Dengan Pemakaian Kondom Dalam Upaya Pencegahan IMS di Kota Medan Tahun 2010 Sikap Pertanyaan f 1. Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dapat menularkan IMS. a. Tidak setuju b. Ragu-ragu c. Setuju d. Sangat setuju e. Tidak menjawab 9 5 57 56 11 6,5 3,6 41,3 40,6 8,0 Jumlah 138 100,0 2. Menggunakan kondom dalam berhubungan seksual dapat mencegah penularan IMS. a. Sangat tidak setuju b. Ragu-ragu c. Setuju d. Sangat setuju e. Tidak menjawab 2 2 66 59 9 1,4 1,4 47,8 42,8 6,5 Jumlah 138 100,0 3. Waria yg beresiko tinggi untuk tertular HIVAIDS seperti pekerja seks sangat penting memeriksakan kesehatannya ke petugas kesehatan untuk mengetahui apakah terinfeksi virus HIV. a. Tidak setuju b. Ragu-ragu c. Setuju d. Sangat setuju e. Tidak menjawab 1 4 31 88 14 0,7 2,9 22,5 63,8 10,1 Jumlah 138 100,0 4. Setiap berhubungan seksual oral, anal vaginal sebaiknya menggunakan kondom. a. Ragu-ragu b. Setuju c. Sangat setuju a. Tidak menjawab 2 65 57 14 1,4 47,1 41,3 10,1 Jumlah 138 100,0 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 5. Penggunaan kondom dlm berhubungan seksual tdk penting, yg utama menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit. a. Sangat tidak setuju 46 33.3 b. Tidak setuju 53 38.4 c. Ragu-ragu 4 2.9 d. Setuju 11 8.0 e. Sangat setuju 5 3.6 f. Tidak menjawab 19 13.8 Jumlah 138 100,0 6. Sebaiknya segera memeriksakan ke petugas kesehatan jika terdapat keluhan seperti gatal, nyeri panas saat kencing. a. Tidak setuju 12 8.7 b. Ragu-ragu 13 9.4 c. Setuju 62 44.9 d. Sangat setuju 36 26.1 e. Tidak menjawab 15 10.9 Jumlah 138 100,0 7. Melalui program gerakan sehat masyarakat GSM dapat ditingkatkan kesadaran masyarakat terutama waria akan pentingnya pencegahan penularan IMS. a. Tidak setuju 2 1.4 b. Ragu-ragu 3 2.2 c. Setuju 41 29.7 d. Sangat setuju 77 55.8 e. Tidak menjawab 15 10.9 Jumlah 138 100,0 8. Menggunakan kondom adalah tindakan yang kurang efektif, hanya buang-buang uang a. Sangat tidak setuju 44 31.9 b. Tidak setuju 57 41.3 c. Ragu-ragu 15 10.9 d. Setuju 5 3.6 e. Sangat setuju 4 2.9 f. Tidak menjawab 13 9.4 Jumlah 138 100,0 9. Pemakaian kondom saat berhubungan seksual dapat mengurangi kenikmatan sehingga banyak yang tidak menggunakannya. a. Sangat tidak setuju 23 16.7 b. Tidak setuju 63 45.7 c. Ragu-ragu 8 5.8 Universitas Sumatera Utara d. Setuju 25 18.1 e. Sangat setuju 6 4.3 Lanjutan Tabel f. Tidak menjawab 13 9.4 Jumlah 138 100,0 10. Selain waria itu sendiri, pelanggan waria juga sebaiknya menggunakan saat melakukan hubungan seksual. a. Sangat tidak setuju 2 1.4 b. Tidak setuju 13 9.4 c. Ragu-ragu 38 27.5 d. Setuju 51 37.0 e. Sangat setuju 19 13.8 f. Tidak menjawab 15 10.9 Jumlah 138 100,0 Dari tabel 4.14. di atas dapat dilihat sikap responden terhadap pemakaian kondom dalam upaya pencegahan IMS yang terdiri dari 10 pertanyaan. Pada pertanyaan no. 1 responden yang menyatakan sikap setuju bahwa berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dapat menularkan penyakit IMS sebanyak 57 responden 41,3 dan menyatakan sikap ragu-ragu hanya 5 responden 3,6. Untuk pertanyaan no. 2 responden yang menyatakan sikap setuju terhadap penggunaan kondom dalam berhubungan seksual dapat mencegah penularan IMS sebanyak 66 responden 47,8 dan masing-masing 2 responden 1.4 menyatakan sikap sangat tidak setuju dan ragu-ragu. Sebanyak 88 responden 63,8 menyatakan sikap sangat setuju bahwa waria beresiko tinggi untuk tertular HIVAIDS dan hanya 1 responden 0,7 yang menyatakan tidak setuju akan hal tersebut. Hal ini merupakan bagian dari pertanyaan no. 3. Pada pertanyaan no. 4 diketahui bahwa hanya 2 responden 1,4 yang Universitas Sumatera Utara menyatakan ragu-ragu bahwa setiap berhubungan seksual oral, anal dan vaginal sebaiknya menggunakan kondom dan sebanyak 65 responden 47,1 menyatakan sikap setuju. Berdasarkan hasil penelitian pada pertanyaan no. 5, sekitar 53 responden 38,4 menyatakan sikap tidak setuju tentang penggunaan kondom dalam berhubungan seksual tidak penting dan hanya 4 responden 2,9 yang menyatakan ragu-ragu. Sebanyak 62 responden 44,9 menyatakan sikap setuju bahwa melakukan pemeriksaan ke petugas kesehatan jika terdapat keluhan dan sikap tidak setuju diberikan oleh 12 responden 8,7, yang merupakan pertanyaan no. 6. Pada pertanyaan no. 7 diketahui bahwa sebanyak 77 responden 55,8 yang menyatakan sangat setuju dengan adanya program GSM akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan penularan IMS dan hanya 2 responden 1,4 yang menyatakan tidak setuju. Untuk pertanyaan no. 8 diketahui ada 57 responden 41,3 menyatakan sikap tidak setuju dan 4 responden 2,9 sangat setuju bahwa menggunakan kondom adalah tindakan kurang efektif, hanya buang- buang uang. Berdasarkan hasil penelitian pada pertanyaan no. 9, sekitar 63 responden 45,7 menyatakan sikap tidak setuju tentang pemakaian kondom saat berhubungan seksual dapat mengurangi kenikmatan dan hanya 6 responden 4,3 yang menyatakan sangat setuju. Sebanyak 51 responden 37 menyatakan sikap setuju bahwa selain waria, pelanggan juga menggunakan saat melakukan hubungan seksual dan sikap sangat tidak setuju diberikan oleh 2 responden 1,4. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil perhitungan dari sikap responden dengan pemakaian kondom dalam upaya pencegahan penularan IMS, maka dilakukan penilaian yang terdiri dari 2 kategori yaitu kategori baik bila sikap responden ≥ 50 dan kurang baik 50. Hasil penelitian menjelaskan responden umumnya memiliki sikap dalam kategori baik sebanyak 73 responden 52,9 dan dalam kategori kurang baik ada 65 responden 47,1. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.15. Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Responden Dengan Pemakaian Kondom Dalam Upaya Pencegahan IMS di Kota Medan Tahun 2010 No. S I K A P Jumlah 1. Baik 73 52,9 2. Kurang baik 65 47,1 Jumlah 138 100,0

4.5. Tindakan Responden

Dokumen yang terkait

Studi Kualitatif Pencegahan Penyakit Infeksi Menular pada Komunitas Waria di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

2 95 95

Hubungan Pelayanan Klinik Infeksi Menular Seksual dengan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan IMS pada Wanita Usia Subur Beresiko di Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2013

3 89 138

Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Infeksi Menular Seksual Di SMA Negeri 7 Medan

10 83 63

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks Komersial Dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Tahun 2012

4 47 154

Pengetahuan Pasangan Suami Istri Tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) Di Lingkungan IV Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Tahun 2008

0 35 42

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DAN PERILAKU KESEHATAN DENGAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Mengenai Infeksi menular Seksual (IMS) Dan Perilaku Kesehatan Dengan Timbulnya Infeksi menular Seksual Pada Komunitas Gay Gessa

0 3 13

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 18

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 9

PERILAKU PEMAKAIAN KONDOM DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

0 0 12