sekunder diperoleh dari data-data yang dimiliki oleh GSM yang mendukung penelitian ini.
3.6 Defenisi Operasional
Dari kerangka konsep penelitian, maka defenisi operasional dari variable- variabel penelitian ini adalah :
1. Pengetahuan waria adalah segala sesuatu yang diketahui oleh waria yang
menjadi anggota kelompok dampingan program GSM tentang tindakan pemakaian kondom dalam upaya pencegahan penularan infeksi menular
seksual IMS yang meliputi manfaat penggunaan kondom, penyakit infeksi menular seksual dan penularannya.
2. Sikap waria adalah tanggapan terhadap masalah yang berkaitan dengan
pemakaian kondom, penyakit IMS dan upaya pencegahannya. 3.
Tindakan waria adalah tanggapan respon waria dalam suatu perbuatan nyata menggunakan kondom atau tidak menggunakan kondom sewaktu melakukan
hubungan seksual.
3.7 Aspek Pengukuran 1.Pengetahuan
Variabel pengetahuan diukur dengan menggunakan metode skoring dan diberikan pembobotan pada hasil jawaban responden. Untuk nilai setiap jawaban :
1. Jawaban benar nilainya 1, dan
Universitas Sumatera Utara
2. Jawaban yang salah nilainya 0. Untuk pertanyaan no 1, 2, 7, 8, 9, 11, 17, 19, 20 nilainya 1
Untuk Pertanyaan no 16 nilainya 2 Untuk pertanyaan no 4, 10 nilainya 3
Untuk pertanyaan no 3, 12, 13, 14, 15, 18, nilainya 4 Untuk pertanyaan no 5, 6 nilainya 5
Berdasarkan total skor jawaban , pengetahuan dikategorikan sebagai berikut : 1.
Tinggi, jika total skor jawaban responden ≥ 50 25 – 51
2. Rendah, jika total skor jawaban responden 50 0 – 25
Azwar, 2007.
2.Sikap
Variabel sikap diukur dengan menggunakan metode skoring dan diberikan pembobotan pada hasil jawaban responden. Untuk jawaban tidak setuju nilainya 1,
dan jawaban setuju nilainya 2. Berdasarkan total skor jawaban, sikap dikategorikan sebagai berikut :
1. Baik, jika total skor jawaban responden
≥ 50 19 – 37 2.
Kurang baik, jika total skor jawaban responden 50 0 – 18 Azwar, 2007.
Universitas Sumatera Utara
3.Tindakan
Variabel tindakan pemakaian kondom berupa pertanyaan tertutup dengan 2 pilihan jawaban yaitu :
1. Pakai, apabila responden memakai kondom yang diberikan dalam seminggu
tiap kali berhubungan. 2.
Tidak pakai, apabila responden tidak ada memakai kondom yang diberikan dalam seminggu tiap kali berhubungan GSM, 2010.
Tindakan di atas dilihat lagi dengan penggunaan kondom oleh pelanggan waria tersebut dalam 1 minggu. Kemungkinan yang terjadi bisa berupa pelanggan
saja yang menggunakan untuk seks oral dan waria yang dianal, waria saja yang menggunakan kondom untuk waria yang menganal dan kedua-duanya memakai saat
melakukan seks oral ataupun anal yang secara bergantian.
3.8 Teknik Analisis Data
Data dikumpulkan melalui tahapan editing, coding dan tabulating. Kemudian data dianalisis dengan cara bertahap yaitu:
1. Analisis Univariat Analisis ini untuk mendeskripsikan masing-masing variabel bebas dan variabel
terikat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. 2. Analisis Bivariat
Analisis dimaksudkan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Statistik uji yang digunakan adalah Chi Square dengan
Universitas Sumatera Utara
tingkat kepercayaan 95 α =5. Keputusan uji ; Tolak Ho, jika P
≤ α atau
χ
2 H
≥
χ
2 C
, sebaliknya terima Ho.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kota Medan merupakan ibukota pemerintahan Provinsi Sumatera Utara yang memiliki letak strategis dimana kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai Babura
dengan luas areal 26.510 hektar yang secara administratif terbagi atas 21 kecamatan mencakup 151 kelurahan.
Waria sebagai responden dalam penelitian ini memiliki area lokalisasi hotspot yang tersebar di 21 Kecamatan Kota Medan dan merupakan jumlah waria
yang paling besar untuk Sumatera Utara. Daerah tersebut antara lain Brayan, Tembung, Angsana, Bawah Tol Bandar kalippa, Sutomo, kapten jumhanaAsia,
ParadisoTirtanadi, Makam Pahlawan, Alfalah, Iskandar Muda, GatsuMakro, Kuburan gajah mada, Raden Saleh, Selayang Kim, Krakatau, Belawan, Marelan.
Waria di lokasi ini biasanya menjajakan diri secara terang-terangan untuk mendapatkan pelanggan yang mau menggunakan jasa layanan seks yang mereka
tawarkan. Mereka biasanya berkumpul di suatu tempat mulai dari pukul sepuluh malam. Setelah itu, berselang kira-kira dalam satu jam mereka mencari pelanggan
masing-masing, sampai pada sekitar pukul tiga dini hari mereka akan kembali di tempat semula.
Universitas Sumatera Utara