Skala Intensi Membeli Skala VALS

1. Skala Intensi Membeli

Skala intensi membeli yang digunakan dalam penelitian disusun berdasarkan aspek-aspek intensi yang dikemukakan Ajzen 2005: a. Sikap terhadap perilaku membeli b. Norma subjektif terhadap perilaku membeli c. Kontrol atas perilaku membeli Metode yang digunakan dalam penyusunan skala ini menggunakan lima kriteria jawaban. Jawaban subjek bergerak dari nilai satu sampai dengan lima, yaitu sangat sesuai SS, sesuai S, netral N, tidak sesuai TS, sangat tidak sesuai STS. Skala disusun dalam dua jenis aitem, yaitu yang mendukung pernyataan atau favorable dan aitem yang tidak mendukung pernyataan atau unfavorable. a. Pernyataan yang mendukung atau favorable adalah ketika jawaban subjek searah dengan variabel yang hendak diukur atau diteliti, diberikan nilai 5, 4, 3, 2, 1. Pernyataan yang sangat sesuai SS diberi nilai atau skor 5, sesuai S nilainya 4, netral N nilainya 3, tidak sesuai TS nilainya 2, dan sangat tidak sesuai STS nilainya 1. b. Pernyataan yang tidak mendukung atau unfavorable adalah ketika jawaban subjek tidak searah dengan variabel yang hendak diukur atau diteliti, diberikan nilai 1, 2, 3, 4, 5. Pernyataan yang sangat sesuai SS Universitas Sumatera Utara diberi nilai atau skor 1, sesuai S nilainya 2, netral N nilainya 3, tidak sesuai TS nilainya 4, dan sangat tidak sesuai STS nilainya 5. Tabel.1 Distribusi Aitem-Aitem Skala Intensi Membeli Sebelum Uji Coba No. Aspek Intensi Membeli Favorable Unfavorable Jumlah Aitem Bobot 1 Sikap terhadap perilaku membeli 6,8,12,21,25,30 3,14,19,27 10 33,3 2 Norma subjektif atas perilaku membeli 1,13,24,5,7,28,9 16,20,22 10 33,3 3 Kontrol perilaku membeli 2,10,11,23,26,29 4,15,17,18 10 33,3 Total 30 100

2. Skala VALS

Skala value and lifestyle VALS dalam penelitian ini disusun berdasarkan ciri dan karakteristik dari segmen maker dan experiencer oleh Stanford Research Institute SRI dalam Hawkins et al, 2007 International: 1. Maker mengekspresikan diri dengan mengubah lingkungannya, misalnya mendesain kawasan rumah. Maker adalah orang yang konservatif dan hidup diantara konteks keluarga yang tradisional. Maker mengekspresikan dirinya dan pengalamannya dengan berkarya. Maker memanfaatkan energi untuk pekerjaan praktis. Universitas Sumatera Utara 2. Experiencer berusaha membuat dampak dari pakaian dan cara bicara. Mereka mencari keberagaman, menyukai hal baru, dan resiko. Energi mereka dituangkan dalam rekreasi luar ruangan, dan aktivitas sosial. Experiencer adalah konsumen yang antusias dan menghabiskan banyak uangnya dengan berpakaian, makan makanan fast food, musik, film, video, dan teknologi. Metode yang digunakan dalam penyusunan skala ini menggunakan teknik format stimulus yakni berupa suatu kondisi yang dihadapkan kepada subjek. Jawaban dari format stimulus tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk pilihan menyerupai tes obyektif secara umum Suryabrata, 2002. Format stimulus yang digunakan terdiri pernyataan pengantar dan pilihan jawaban, dimana dalam Skala VALS ini pernyataan pengantar berupa suatu kondisi akan diikuti dengan dua pilihan jawaban yang didasarkan pada karakteristik segmen VALS yaitu experiencer dan maker. Pilihan-pilihan jawaban tersebut berupa kondisi, yang menunjukkan dua segmen VALS pada mahasiswa yakni experiencer dan maker. Satu pilihan jawaban mewakili satu segmen VALS. Setiap pilihan jawaban aitem akan memiliki skor satu. Teknik skor demikian dilakukan pada semua aitem kemudian dijumlahkan berdasarkan segmen VALS yang dimiliki subjek. Universitas Sumatera Utara Tabel.2 Distribusi Aitem-Aitem Skala VALS Sebelum Uji Coba Komponen Objek Sikap No. Aitem Jumlah Aitem Bobot Experiencer Maker Mengubah tampilan diri Mengubah tampilan lingkungan 1,6,16,17,22,26 6 20 Hal baru Tradisional 2,5,8,11,13,24 6 20 Modern Konservatif 7,12,15,18,27,28 6 20 Pemanfaatan sumber daya pada produk pakaian, pangan, dan tekhnologi Pemanfaatan sumber daya untuk pekerjaan praktiskarya 7,12,15,18,27,28 6 20 Aktivitas sosial Aktivitas individualis 3,4,10,14,23,29 6 20 Total 30 100

E. VALIDITAS DAN REALIBILITAS ALAT UKUR