PEMBAHASAN ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki intensi membeli lemah sebanyak 24 orang 20, sedangkan subjek yang memiliki intensi membeli sedang berjumlah 57 orang 49 dan subjek penelitian yang memiliki intensi membeli kuat sebanyak 36 orang 41. Berdasarkan kategorisasi intensi membeli pada tabel 16, mean empirik intensi membeli kelompok subjek penelitian segmen experiencer sebesar 94.89 tergolong pada intensi membeli yang kuat. Sedangkan mean empirik kelompok subjek penelitian segmen maker digolongkan pada intensi membeli yang sedang.

B. PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan intensi membeli komputer tablet pada mahasiswa berdasarkan segmen VALS experiencer dan maker. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan hasil uji-t yaitu didapatkan p 0.05 yakni p = 0.000. Penelitian ini juga mendapati bahwa kelompok subjek penelitian dengan segmen experiencer memiliki intensi membeli yang lebih kuat dibandingkan dengan subjek penelitian dengan segmen VALS maker yang dibuktikan dari perbedaan mean skor antara kedua segmen gaya hidup mahasiswa sebagai subjek penelitian ini yakni experiencer = 94.89 sedangkan maker = 64.34. Adapun beberapa alasan yang dapat menjelaskan kaitan intensi membeli berdasarkan segmen VALS. Universitas Sumatera Utara Pertama, intensi membeli dipengaruhi oleh gaya hidup sebagaimana dengan yang dijelaskan Engel et al, 1995 bahwa salah satu faktor internal yang mempengaruhi pembelian konsumen adalah gaya hidup. Adapun variabel gaya hidup yang digunakan dalam penelitian ini merupakan segmentasi gaya hidup menurut Stanford Research Institute SRI International yaitu VALS value and lifestyle. Dalam penelitian ini segmen gaya hidup VALS yang digunakan adalah segmen experiencer dan maker, yakni kedua segmen tersebut memiliki nilai dan karakteristik berbeda yang turut mempengaruhi intensi membelinya. Kedua, selaras dengan yang dikemukakan Kahle dalam Kunto dan Pasla, 2006 bahwa individu akan melakukan perilaku yang sesuai dengan nilai atau value yang dianutnya demikian juga dengan pola konsumsi individu tersebut. Hal tersebut terkait dengan variabel VALS value and lifestyle yang merupakan segmentasi berdasarkan value atau nilai konsumen. Ketiga, sejalan dengan pernyataan Martinez et al, 2006 yaitu value dan lifestyle yang dimiliki konsumen digunakan sebagai indikator dari perilaku konsumsi dari konsumen tersebut. Dalam penelitian ini dibuktikan bahwa konsumen dengan segmen VALS yang berbeda mempunyai intensi membeli dalam hal ini produk komputer tablet. Keempat, segmen VALS experiencer memiliki intensi membeli komputer tablet yang lebih kuat dibandingkan segmen VALS maker, Universitas Sumatera Utara sejalan dengan ciri karakteristik yang dimiliki segmen experiencer yang disebutkan oleh Stanford Research Institute SRI International dalam Hawkins et al, 2007 yaitu antusias dan menghabiskan banyak uangnya dengan berpakaian, makan makanan fast food, musik, film, video, dan teknologi. Seperti yang diketahui bahwa komputer tablet sebagai objek dari variabel intensi membeli merupakan produk teknologi. Kelima, sedangkan mahasiswa dengan segmen VALS maker memiliki intensi membeli komputer tablet yang lemah dibandingkan segmen VALS experiencer sesuai dengan ciri karakteristik segmentersebut yaitu segmen VALS maker. Ciri dan karakteristik segmen VALS maker diantaranya adalah hidup dalam konteks keluarga yang tradisional, senang menjadi pekerja praktis, gemar mengubah lingkungan, mengekspresikan dirinya dan pengalamannya dengan mengerjakan pekerjaan praktis. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini diuraikan jawaban dari masalah penelitian dan kesimpulan dari hasil penelitian yang didapatkan. Selain itu pada bab ini juga akan diberikan saran-saran yang dapat digunakan untuk penelitian yang berkaitan berikutnya.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian, maka dapat diambil kesimpulan yaitu: a. Terdapat perbedaan intensi membeli komputer tablet antara segmen VALS experiencer dan maker pada mahasiswa. Segmen experiencer memiliki intensi membeli lebih kuat dibandingkan segmen maker. b. Berdasarkan kategorisasi intensi membeli, didapati bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki intensi membeli pada tingkat sedang yaitu 57 orang. c. Berdasarkan kategorisasi segmen VALS, subjek penelitian yang tergolong segmen experiencer sebanyak 47 orang, maker berjumlah 50 orang dan yang tidak tergolongkan sebanyak 20 orang. Universitas Sumatera Utara