Tabel 15 menunjukkan bahwa mean empirik intensi membeli segmen experiencer sebesar 94.89 lebih tinggi dari mean hipotetiknya
yaitu 78 yang menjelaskan bahwa nilai intensi membeli segmen experiencer lebih tinggi dari populasinya. Sedangkan mean empirik intensi
membeli segmen maker sebesar 64.34 lebih rendah dari mean hipotetiknya yakni 78 yang bermakna bahwa nilai intensi membeli segmen maker lebih
rendah dibandingkan populasinya.
2. Kategorisasi Skor Intensi Membeli
Kategorisasi skor intensi membeli dapat diperoleh dengan melalui perhitungan mean skor hipotetik. Skala Intensi Membeli yang digunakan
dalam penelitian terdiri dari 26 aitem dengan lima pilihan jawaban yang bergerak dari skor 1 hingga 5. Melalui skala intensi membeli diisi subjek
maka diperoleh mean hipotetik 78 dan standar deviasi 17.3 yang dibulatkan menjadi 17. Kategorisasi intensi membeli berdasarkan mean
subjek penelitian dituangkan dalam tabel 16 dibawah ini: Tabel. 16 Kategorisasi data berdasarkan Intensi Membeli
Variabel Rentang
nilai Kategori Jumlah Presentase
Intensi Membeli
X 61 Lemah
24 20
61 ≤ X 95 Sedang
57 49
X ≥ 95
Kuat 36
31 Jumlah
117 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki intensi membeli lemah sebanyak 24 orang 20, sedangkan subjek yang
memiliki intensi membeli sedang berjumlah 57 orang 49 dan subjek penelitian yang memiliki intensi membeli kuat sebanyak 36 orang 41.
Berdasarkan kategorisasi intensi membeli pada tabel 16, mean empirik intensi membeli kelompok subjek penelitian segmen experiencer
sebesar 94.89 tergolong pada intensi membeli yang kuat. Sedangkan mean empirik kelompok subjek penelitian segmen maker digolongkan pada
intensi membeli yang sedang.
B. PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan intensi membeli komputer tablet pada mahasiswa berdasarkan segmen VALS
experiencer dan maker. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan hasil uji-t yaitu didapatkan p 0.05 yakni p = 0.000. Penelitian ini juga mendapati
bahwa kelompok subjek penelitian dengan segmen experiencer memiliki intensi membeli yang lebih kuat dibandingkan dengan subjek penelitian
dengan segmen VALS maker yang dibuktikan dari perbedaan mean skor antara kedua segmen gaya hidup mahasiswa sebagai subjek penelitian ini
yakni experiencer = 94.89 sedangkan maker = 64.34. Adapun beberapa alasan yang dapat menjelaskan kaitan intensi membeli berdasarkan segmen
VALS.
Universitas Sumatera Utara