Karakteristik berdasarkan berat badan lahir Karakteristik berdasarkan keluhan utama

5.2.5. Karakteristik berdasarkan berat badan lahir

Distribusi frekuensi karakteristik penderita pneumonia pada balita berdasarkan berat badan lahir di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2014 yaitu pasien dengan berat badan lahir dibawah 2500 gram berat badan lahir rendah berjumlah 7 orang 12.1 lebih sedikit daripada pasien dengan berat badan lahir sama dengan atau lebih dari 2500 gram berjumlah 51 orang 87.9 . Dari beberapa jurnal yang didapat, walau tidak sesuai dengan teori, hasil ini sesuai dengan penelitian di Puskesmas Miroto Semarang 2013 dimana pasien dengan riwayat berat badan lahir rendah berjumlah 8 orang 10 lebih sedikit daripada pasien dengan riwayat berat badan lahir normal berjumlah 72 orang 90. Begitu juga dengan hasil penelitian di Puskesmas Kedungmundu Semarang 2013, lebih sedikit daripada pasien dengan riwayat berat badan lahir normal berjumlah 36 orang 75. Dari hasil penelitian Hartati 2011, didapatkan balita yang mempunyai berat badan lahir 2500 gram lebih banyak 119 balita 86,2 dibanding balita yang mempunyai berat badan lahir ≤ 2500 gram yaitu 19 balita 13,8. Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir anak balita dengan kejadian pneumonia. Bayi dengan berat badan lahir rendah BBLR mempunyai risiko kematian yang lebih besar dibandingkan denga berat badan lahir normal, terutama pada bulan-bulan pertama kelahiran karena pembentukan zat anti kekebalan kurang sempurna sehingga lebih mudah terkena penyakit infeksi, terutama pneumonia dan penyakit saluran pernapasan lainnya.

5.2.6. Karakteristik berdasarkan keluhan utama

Distribusi frekuensi karakteristik penderita pneumonia pada balita berdasarkan keluhan utama di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2014 yaitu pasien yang datang dengan keluhan utama batuk berjumlah 22 orang 37.9 lebih sedikit daripada pasien yang datang dengan keluhan utama sesak nafas berjumlah 36 orang 62.1. Hasil ini sesuai dengan penelitian di RSUP. DR.M. Djamil Padang, dimana 179 pasien 97,8 datang dengan sesak nafas sebagai keluhan utama. Dari hasil penelitian Basnet 2006, juga didapati bahwa keluhan utama sesak nafas lebih banyak daripada keluhan lain seperti batuk dan demam. Begitu juga dengan penelitian Al-Dabbagh 2004 yang mengukur validitas dari beberapa manifestasi klinis pada penderita pneumonia dibawah lima tahun, dibanding dengan beberapa keluhan lain, sesak nafas mempunyai sensitifitas dan nilai prediksi positif yang lebih tinggi. Pada umumnya, gejala pada gangguan saluran nafas bagian bawah adalah batuk dan sesak nafas, terutama bila infeksi biasanya disertai oleh demam. Untuk pneumonia sendiri, adanya sesak nafas karena terjadi penumpukan sel-sel polimorfonuklear, dan fibrin di dalam alveoli. Hal tersebut terjadi pada stadium hepatisasi merah stadium awal.

5.2.7. Karakteristik berdasarkan keadaan sewaktu pulang