Karakteristik berdasarkan usia Karakteristik berdasarkan jenis kelamin

5.2 Pembahasan

5.2.1. Karakteristik berdasarkan usia

Distribusi frekuensi karakteristik penderita pneumonia pada balita berdasarkan usia di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2014 yaitu pasien terbanyak ialah kelompok usia 0-11 bulan berjumlah 32 orang 55.2 dan pasien paling sedikit ialah kelompok usia 12-23 bulan berjumlah 12 orang 20.7. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Monita 2015 di RSUD DR. M. Djamil Padang pada tahun 2010-2012, didapati kelompok usia terbanyak yaitu usia 2 - 12 bulan 48,3. Berbeda dengan data pada Buletin Jendela Epidemiologi pada tahun 2007 hingga 2009, kelompok usia dengan persentase terbanyak adalah 1-4 tahun 39- 49 daripada kelompok usia dibawah 1 tahun 20-27. Menurut teori, anak kelompok usia kurang dari satu tahun lebih rentan terhadap penyakit pneumonia karena imunitas yang belum sempurna, saluran pernapasan yang cukup sempit serta tingginya prevalensi kolonisasi bakteri patogen di nasofaring.

5.2.2. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin

Distribusi frekuensi karakteristik penderita pneumonia pada balita berdasarkan jenis kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2014 yaitu pasien laki-laki berjumlah 33 orang 56.9 lebih banyak daripada pasien perempuan yang berjumlah 25 orang 43.1. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugihartono 2012 yang menemukan bahwa balita berjenis kelamin laki-laki 57,4 lebih banyak menderita pneumonia daripada perempuan 42,6 . Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Banstola 2013, dimana dari 772 anak dibawah lima tahun yang didiagnosa dengan pneumonia, 463 anak 60 diantaranya adalah laki-laki lebih banyak daripada perempuan yang berjumlah 309 anak 40. Begitu pun dengan penelitian di Brazil oleh Victora 1994 dari 510 bayi dibawah usia dua tahun yang didiagnosa dengan Pneumonia, 311 bayi 60,98 diantaranya berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan yang berjumlah 199 bayi 39,01 . Beberapa penelitian menemukan sejumlah penyakit saluran pernafasan dipengaruhi oleh adanya perbedaan fisik anatomi saluran pernafasan pada anak laki-laki dan perempuan Rizkianti, 2009. Anak laki-laki juga memiliki aktifitas lebih tinggi dibanding kan anak perempuan. Anak laki-laki cenderung lebih ser ing bermain dan berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga mereka akan lebih rentan kuman atau agent infeksi lain yang dapat menyebabkan penyakit. Hasil penelitian Sunyataningkamto, et.al 2004 juga menjelaskan anak laki-laki mempunyai risiko pneumonia sebesar 1,5 kali dibandingkan dengan anak perempuan. Hal ini disebabkan karena diameter saluran pernapasan anak laki-laki lebih kecil dibandingkan dengan anak perempuan.

5.2.3. Karakteristik berdasarkan kelengkapan status imunisasi