Non-debt Tax Shield Inflation Rate

17 itemyang menghasilkan keuntungan pada akhir tahun. Rumus untuk menghitung tangibility adalah sebagai berikut: � = ���� ����� ����� ����� � 100

2.4 Corporate Tax

Tax dan taxrate , khususnya pajak penghasilan badan pasal 23 mempunyai implikasi penting dalam keputusan bisnis dan oleh karena itu literatur mempertimbangkan pajak sebagai satu variabel struktur modal yang determinan. Datta 2008. Menurut Brigham 1994 bunga adalah beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan deductible expense,dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena tarif pajak penghasilan badan pasal 23 yang tinggi. Perusahaan dengan pajak yang tinggi berusaha untuk mengurangi beban pajak yang ditanggungnya dengan memanfaatkan interest tax shield yang berasal dari bunga pinjaman.Corporate tax yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah besarnya corporate tax dengan laba sebelum pajak EBT yang diukur dengan skala rasio. Rumus untuk menghitung corporate tax adalah sebagai berikut: ��� = ��� − ��� ���������� � 100

2.5 Non-debt Tax Shield

Non-debt tax shield adalah keuntungan pajak yang diperoleh perusahaan selain bunga pinjaman yang dibayarkan. Jadi, dalam melakukan efesiensi penghitungan pajak selain dengan membebankan biaya hutang perusahaan dapat memanfaatkan keuntunganperlindungan pajak melalui fasilitas perpajakan yang diberikan oleh pemerintah. Universitas Sumatera Utara 18 Perusahaan dapat memperoleh keuntungan pajak yang lain yang diperoleh selain karena akibat utang atau disebut non debt tax shield. Menurut Mason 1990, menyebutkan bahwa Non debt tax shield bisa karena adanya fasilitas dari pemerintah yang berupa investment tax credit, tax loss caryforward, dan bisa dalam bentuk depresiasi aktiva tetap tangible assets. Keuntungan pajak yang akan didapat oleh perusahaan dari aktiva tetap tersebut adalah berupa biaya depresiasi atas aktiva tetap yang dapat dikurangkan sebagai biaya dalam menghitung laba kena pajak sebagaimana yang diatur dalam Pasal 6 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan Tirsono, 2008. Penggunaan hutang akan menimbulkan kewajiban membayar bunga yang dalam laporan laba rugi biaya bunga tersebut akan mengurangi keuntungan kena pajak. Jadi semakin besar utang perusahaan maka semakin besar beban bunga, dan berarti semakin besar penghematan pembayaran pajak penghasilan. Selain itu, penghematan pembayaran pajak penghasilan juga dapat terjadi karena depresiasi. Semakin besar depresiasi maka semakin besar penghematan pajak penghasilan dan semakin besar cashin flow perusahaan. Dalam penelitian ini, non-debt tax shield diukur dengan membandingkan beban penyusutan dengan total aset. Rumus untuk menghitung non-debt tax shield adalah sebagai berikut: ���� = ���� + ����� ����� ����� � 100

2.6 Inflation Rate

Inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga-harga secara tajam absolute yang berlangsung terus menerus dalam jangka waktu cukup lama Universitas Sumatera Utara 19 Khalwaty, 2000. Seirama dengan kenaikan harga-harga tersebut,nilai rill intrinsic mata uang turun secara tajam. Suku bunga merupakan instrument konvensional untuk untuk mengendalikan atau menekan laju pertumbuhan tingkat inflasi. Suku bunga yang tinggi akan menyedot jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan untuk meningkatkan suku bunga dalam mengendalikan inflasi berdampak pada preferensi perusahaan untuk menggunakan hutang atau modal ekuitas sendiri dalam struktur modalnya. Hal ini disebabkan karena tingkat bunga yang tinggi akan meningkatkan biaya modal cost of capital yang disebabkan karena penggunaan hutang. Rumus untuk menghitung inflation rate adalah sebagai berikut: � = ��� � − ��� �−1 ��� �−1 � 100

2.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Ukuran Perusahaan, Risiko, Nondebt Tax Shield, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 55 136

Pengaruh Beban Pajak dan Non Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

28 125 71

PENGARUH PROFITABILITY, TANGIBILITY, GROWTH OPPORTUNITY, CORPORATE TAX, NON DEBT TAX SHIELD, DAN INFLATION RATE TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

3 24 75

Pengaruh Profitability, Tangibility, Non Debt Tax Shield, Dan Corporate Tax Terhadap Struktur Modal Dengan Firm Size Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015

3 15 104

Pengaruh Debt Tax Shield dan Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal.

0 2 19

Pengaruh Debt Tax Shield dan Non-Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal.

4 11 17

Pengaruh Current Tax dan Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012.

2 5 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN NON-DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 22

PENGARUH PROFITABILITAS, NON-DEBT TAX SHIELD DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

0 0 6

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, VARIABILITAS PENDAPATAN, CORPORATE TAX RATE, DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2015

1 4 13