19 Khalwaty, 2000. Seirama dengan kenaikan harga-harga tersebut,nilai rill
intrinsic mata uang turun secara tajam. Suku bunga merupakan instrument konvensional untuk untuk mengendalikan atau menekan laju pertumbuhan tingkat
inflasi. Suku bunga yang tinggi akan menyedot jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Kebijakan untuk meningkatkan suku bunga dalam mengendalikan inflasi berdampak pada preferensi perusahaan untuk menggunakan hutang atau modal
ekuitas sendiri dalam struktur modalnya. Hal ini disebabkan karena tingkat bunga yang tinggi akan meningkatkan biaya modal cost of capital yang
disebabkan karena penggunaan hutang. Rumus untuk menghitung inflation rate adalah sebagai berikut:
� = ���
�
− ���
�−1
���
�−1
� 100
2.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian pertama adalah penelitian Prasetiyo 2015. Perbedaan yang terdapat antara penelitian Prasetiyo dengan penelitian ini adalah pada variabel
independennya. Prasetiyo menggunakan variabel struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, dan dividenpayout ratio, sedangkan penelitian ini
menggunakan variabel independenya menggunakan tangibility, corporate tax, non-debt tax shield, dan inflation rate.Perbedaan lainnya terdapat pada populasi
penelitian, Prasetiyo meneliti struktur modal pada perusahaan kelompok LQ 45 di BEI tahun 2011-2013, sedangkan peneliti mengambil populasi penelitian struktur
modal pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2012-2014. Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
20 Prasetiyo 2015 menunjukkan bahwa return on asset berpengaruh signifikan
positif terhadap struktur modal. Penelitian kedua yang digunakan sebagai penelitian terdahulu yaitu penelitian
Dwiyati 2009, perbedaan yang terdapat antara penelitian Dwiyati dengan penelitian ini adalah pada variabel independennya. Dwiyati menggunakan
pertumbuhan asset, pertumbuhan penjualan, manajerial ownership dan arus kas, sedangkan penelitian ini menggunakan variabel independenya menggunakan
tangibility, corporate tax, non-debt tax shield, dan inflation rate.Perbedaan lainnya terdapat pada populasi penelitian, Dwiyati meneliti struktur modaldebt to
equity ratio pada perusahaan manufaktur listing di BEI tahun 2006 sampai 2009, sedangkan peneliti mengambil populasi penelitian struktur modal pada perusahaan
manufaktur di BEI tahun 2012-2014. Hasil penelitian Dwiyati 2009 menunjukkan bahwa return on asset berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
struktur modal DER. Penelitian ketiga adalah penelitian yang digunakan oleh Maslikha 2014,
perbedaan yang terdapat antara penelitian Maslikha dengan penelitian ini adalah pada variabel independennya. Maslikha profitabilitas, pertumbuhan perusahaan
dan ukuran perusahaan, sedangkan penelitian ini menggunakan variabel independenya menggunakan corporate tax, non-debt tax shield, dan inflation
rate. Perbedaan lainnya terdapat pada populasi penelitian, Maslikha meneliti struktur modal Studi pada Perusahaan Subsektor Telekomunikasi yang Terdaftar
di BEI, sedangkan peneliti mengambil populasi penelitian struktur modal pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2012 sampai 2015. Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
21 Maslikha 2014 menunjukkan bahwa tangibility berpengaruh positif terhadap
struktur modal. Penelitian keempat adalah penelitian Purmalasari 2010. Perbedaan yang terdapat
antara penelitian Purmalasari dengan penelitian ini adalah pada variabel independennya. Purmalasari menggunakan variabel profitabilitas, likuiditas dan
growth, sedangkan penelitian ini menggunakan variabel independenya menggunakan return on asset, corporate tax, non-debt tax shield, dan inflation
rate.Perbedaan lainnya terdapat pada populasi penelitian, Purmalasari meneliti struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
tahun 2006 sampai 2008, sedangkan peneliti mengambil populasi penelitian struktur modal pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2012 sampai 2014.
Hasil penelitian Purmalasari 2010 menunjukkan bahwa tangibility tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Penelitian kelima adalah penelitian yang dilakukan oleh Perwitasari 2011. Perwitasari meneliti tentang growth of asset, profitability, institutional ownership,
business risk. sedangkan penelitian ini menggunakan variabel independenya menggunakan return on asset, tangibility, non-debt tax shield, dan inflation
rate.Perbedaan lainnya terdapat pada populasi penelitian, Perwitasari meneliti struktur modal Studi Komparatif Pada non-financial multinational company dan
domestic corporation Yang Listed di BEI Periode 2005 sampai 2009, sedangkan peneliti mengambil populasi penelitian struktur modal pada perusahaan
manufaktur di BEI tahun 2012 sampai 2014. Hasil penelitian Perwitasari 2011
Universitas Sumatera Utara
22 menunjukkan bahwa corporate tax berpengaruh signifikan positif terhadap
struktur modal. Penelitian keenam adalah penelitian yang dilakukan oleh Bonifasius 2009.
Bonifasius meneliti tentang profitability dan growth opportunity sebagai variabel independennya. Variabel dependen dan metode penelitian tersebut sama dengan
variabel dependen dalam penelitian ini. Sedangkan peneliti menambahkan returnon asset sebagai variabel independen dalam penelitian ini, Perbedaan
lainnya terdapat pada populasi penelitian, Bonifasius meneliti struktur modal Penelitian Pada Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI tahun 2006 sampai
2009, sedangkan peneliti mengambil populasi penelitian struktur modal pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2012 sampai 2014. Hasil penelitian
Bonifasius 2009menunjukkan bahwa corporate tax berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.
Penelitian ketujuh adalah penelitian yang dilakukan oleh Fezananda 2015.Fezananda meneliti tentang ukuran perusahaan, profitabilitas,
pertumbuhan perusahaan sebagai variabel independennya sedangkan penelitian ini menggunakan variabel independenya menggunakan return onasset, tangibility,
corporate tax, non-debt tax shield Perbedaan lainnya terdapat pada populasi penelitian, Fezananda meneliti struktur modal indutri manufaktur di bursa efek
Indonesia Tahun 2010 sampai 2012. sedangkan peneliti mengambil populasi penelitian struktur modal pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2012 sampai
2014. Hasil penelitian Fezananda 2015 menunjukkan bahwa inflation rate tidak
Universitas Sumatera Utara
23 berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI 2010 sampai 2012. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal telah
dilakukan oleh beberapa peneliti. Peneliti memilih beberapa penelitian terdahulu untuk menjadi rujukan penelitian ini. Terdapat 7 penelitian yang peneliti gunakan
sebagai penelitian terdahulu.
Tabel 2.1 Tinjauan penelitian terdahulu
No Nama
peneliti Tahun
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1
Dwiyati 2009
Variabel Dependen : struktur modal
Independen : ROA,pertumbuhan
asset, pertumbuhan penjualan,
managerial ownership dan arus
kas operasi. variabel Return onAsset berpengaruh
negatif signifikan terhadap struktur modal, pertumbuhan aset berpengaruh positif
signifikan terhadap struktur modal, pertumbuhan penjualan positif tidak
Signifikan terhadap DER.
2
Bonifasius 2009
Variabel Dependen: Struktur modal
Independen : Profitability,
tangibility, growth opportunity,
corporate tax rate, non-debt tax shield
dan inflation rate. profitability
berpengaruh signifikan
negatif terhadap struktur modal, tangibility tidak berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal, Growth Opportunity
berpengaruh signifikan nrgatif terhadap struktur modal,
Corporation tax rate tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, non
debt taxshield berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal, inflation
rate tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
3
Purmalasari 2010
Variabel Dependen : Struktur Modal
Independen : Profitability,
Likuiditas dan Growth .
Menunjukkan hanya variabel profitability dan likuiditas yang berpengaruhi secara
signifikan terhadap struktur modal, sedangkan variabel tangibility dan growth
tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
4 Perwitasari
2011
Variabel Dependen : Struktur Modal
Variabel growth of asset terbukti
berpengaruh positif signifikan dan variabel
profitability ROA dan
Universitas Sumatera Utara
24
Independen : Growth of Asset,
Profitability, Institutional
Ownership Buseness Risk dan Corporate
Tax. institutional ownership berpengaruh
negatif signifikan. Variabel business risk dan corporate tax rate berpengaruh positif
dan tidak signifikan. Pada domestic corporation variabel independen growth
of asset dan
corporate tax rate berpengaruh positif signifikan dan
variabel profitability ROA berpengaruh negatif signifikan. Sedangkan, variabel
institutional ownership terbukti berpengaruh negatif tidak signifikansi dan
variabel business risk berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal.
5
Maslikha 2014
Variabel Dependen: Struktur modal
Independen : Profitabilitas,
tangibility, pertumbuhan
perusahaan. Profitabilitas berpengaruh negatif dan
tangibility berpengaruh positif terhadap struktur modal, sedangkan pertumbuhan
perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
6
Prasetiyo 2015
Variabel Dependen : struktur modal
Independen : ROA, struktur
aktiva, pertumbuhan perusahaan,ukuran
perusahaan dan dividen payout ratio.
Variabel bebas Return on Assets, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, dan Dividend Payout Ratio secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Return on assets dan ukuran Perusahaan
berpengaruh signifikan berhubungan positif terhadap Struktur Modal. variabel
struktur aktiva, Pertumbuhan Perusahaan dan dividend payout ratio berpengaruh
signifikan berhubungan negatif terhadap struktur modal.
7
Fezananda 2015
Variabel Dependen: Struktur modal
Independen : size, tangibility,
profitability, liquidity, growth,
non-debt tax shield, age, dan
investment. variabel profitabilitas, likuiditas, dan
growth pertumbuhan perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
size ukuran perusahaan,
tangibilitas, non debt tax shield dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal
Sumber : Berbagai jurnal
2.8 Kerangka Konseptual