commit to user 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian the post test with controlled group design.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Parasitologi Universitas Setia
Budi, Surakarta pada tanggal 14 Agustus 2010 sd 31 Agustus 2010. C.
Subjek Penelitian
Subjek penelitianhewan uji adalah Ascaris suum Goeze sp yang masih aktif bergerak diperoleh dari usus babi dari tempat penyembelihan
”Radjakaja” Kotamadia Surakarta. D.
Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan teknik incidental sampling dengan menyamakan jenis cacing dan tidak membedakan jenis kelamin cacing.
E. Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas
: Kadar ekstrak daun kemangi
2. Variabel tergantung
: Waktu kematian semua cacing dalam tiap
rendaman setelah
pemberian perlakuan.
3. Variabel luar
a. Dapat dikendalikan : Jenis cacing, besar cacing, konsentrasi larutan uji, suhu percobaan.
commit to user 25
b. Tidak dapat dikendalikan : Umur cacing, Variasi kepekaan cacing terhadap larutan uji, asal dan umur
tanaman kemangi Ocimum americanum L.
F. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel bebas : Kadar Konsentrasi Ekstrak Daun Kemangi Konsentrasi ekstrak daun kemangi adalah konsentrasi yang dibuat
dengan cara melarutkan ekstrak daun kemangi yang didapatkan melalui metode sokletasi dengan pelarut Tween 5 hingga tercapai konsentrasi
yang diinginkan. Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20, 30,
40, dan 50. Pemilihan konsentrasi tersebut mengacu penelitian yang telah dilakukan Kuntari 2008 yang meneliti efek antihelmintik air
rebusan daun ketepeng terhadap cacing tambang anjing secara In vitro. Pada konsentrasi 20 air rebusan daun ketepeng yang dipakai sudah
menimbulkan efek. Sehingga pada penelitian ini konsentrasi dimulai dari 20 . Konsentrasi tertinggi pada penelitian ini yang dipakai adalah 50,
karena pada konsentrasi tersebut hasil ekstrak yang dihasilkan dengan metode sokletasi sangat kental.
Skala pengukuran variabel ini adalah rasio. 2. Variabel tergantung : Waktu Kematian Cacing
Waktu kematian cacing adalah waktu matinya semua cacing dalam tiap rendaman setelah pemberian perlakuan. Cacing dianggap mati
commit to user 26
apabila disentuh dengan pinset anatomis tidak ada respon gerakan. Skala pengukuran variabel ini adalah rasio.
3. Variabel perancu terkendali a Jenis Cacing
Cacing yang digunakan adalah cacing pada usus halus babi Ascaris suum, Goeze.
b Ukuran Cacing Ukuran cacing dikendalikan dengan memilih cacing yang memiliki
panjang 30 cm sampai 35 cm. c Suhu Percobaan
Suhu percobaan dikendalikan dengan inkubator bersuhu 37 C.
4. Variabel perancu tidak terkendali a Umur cacing
Umur cacing merupakan variabel luar yang tidak dapat dikendalikan karena cacing yang didapat adalah cacing yang
berasal dari usus babi yang tidak dapat dipastikan kapan babi tersebut terinfeksi cacing dan kapan telur cacing menetas menjadi
cacing dewasa. b Variasi kepekaan cacing terhadap larutan obat yang diujikan
Variasi kepekaan cacing terhadap obat larutan yang diujikan merupakan variabel luar yang tidak dapat dikendalikan karena
pertumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor.
commit to user 27
c Umur tanaman kemangi Umur tanaman kemangi merupakan variabel luar yang tidak
dapat dikendalikan karena tanaman ini merupakan tanaman liar yang tidak dibudidayakan sehingga tidak diketahui kapan
tumbuhan yang digunakan ditanam. Pada penelitian ini tanaman kemangi yang sedang atau sudah pernah berbunga .
commit to user 28
G. Rancangan Penelitian