Penelitian Pendahuluan Penelitian Akhir

commit to user 37

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Uji tahap pendahuluan dilakukan dengan mengamati jumlah cacing Ascaris suum Goeze sp yang mati pada perendaman dengan berbagai konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi. Hasil uji tahap 1 disajikan pada tabel 1. Dari hasil penelitan pendahuluan didapatkan hasil pada tabel berikut ini : Tabel 4.1. Lama Kematian Cacing pada Kontrol Negatif dan Kontrol Positif Ulangan Lama Kematian Cacing jam NaCl 0,9 Pirantel Pamoat 5mgml I 90 2 II 96 2 III 102 2 IV 96 2 Rerata 96 2 commit to user 38 Tabel 4.2. Lama Kematian Cacing pada Ekstrak Etanol Daun Kemangi sebagai Penelitian Pendahuluan Konsentrasi Lama Kematian Waktu Cacing Jam 20 12 30 6 40 4 50 2 Hasil uji penelitian pendahuluan, berdasarkan lama waktu kematian cacing, konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi 20 paling lama waktunya yaitu 12 jam. Sedangkan konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi 30 lama waktu kematian cacingnya yaitu 6 jam. Untuk penelitian akhir diambil konsentrasi terendah dengan lama waktu kematian cacing yang tidak terlalu jauh dari lama waktu kematian cacing kontrol positifnya. Sehingga untuk hasil penelitian akhir diambil konsentrasi terendah 30 dan konsentrasi tertinggi 50

2. Penelitian Akhir

Setelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak etanol daun kemangi Ocimum americanum, Linn terhadap mortalitas Ascaris suum Goeze sp In vitro, maka didapatkan hasil pada tabel berikut ini. commit to user 39 Tabel 4.3. Lama Kematian Cacing pada Ekstrak Etanol Daun Kemangi sebagai Penelitian Akhir Ulangan Lama Kematian Cacing jam Ekstrak Kemangi Pirantel Pamoat 30 40 50 5 mgml I 8 6 4 2 II 6 4 2 2 III 6 4 2 2 IV 6 2 2 2 V 6 4 2 2 VI 8 4 2 2 Rerata 6.67 4 2.67 2 . Berdasarkan hasil uji penelitian pada tabel 4.1 dan tabel 4.3, kemudian dibuat grafik yang menggambarkan rerata waktu kematian cacing pada masing-masing kelompok perlakuan. commit to user 40 Gambar 4.1 . Grafik Rerata Waktu Kematian cacing Perbedaan rerata waktu kematian cacing yang menunjukkan efek antihelmintik pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada gambar 4.1 . Efek antihelmintik terhadap Ascaris suum Goeze sp secara In vitro meningkat seiring meningkatnya konsentrasi ekstrak yang terlihat dari semakin cepatnya waktu kematian cacing pada kelompok ekstrak etanol daun kemangi. Waktu kematian kelompok ekstrak etanol daun kemangi pada konsentrasi 50 lebih lama daripada waktu kematian pada kelompok perlakuan pirantel pamoat. Kontrol negatif dengan menggunakan larutan garam fisiologis NaCl 0,9 diperoleh rerata waktu kematian cacing 96 Perlakuan Ekstrak Daun Kemangi commit to user 41 jam. Waktu ini menunjukkan kemampuan hidup cacing di luar tubuh babi dan digunakan sebagai waktu maksimal pengujian larutan ekstrak. Untuk mengetahui besarnya persentase daya antihelmintik, lama waktu kematian cacing ekstrak etanol daun kemangi dibandingkan dengan lama waktu kematian cacing pirantel pamoat. Berdasarkan data yang tercantum pada hasil penelitian tabel 4.3 maka dapat diketahui besar persentase daya antihelmintik ekstrak etanol daun kemangi dibandingkan pirantel pamoat sebagai berikut : Tabel 4.4 Persentase Daya Antihelmintik Ekstrak Etanol Daun Kemangi Dibandingkan Pirantel Pamoat Perlakuan Persentase daya antihelmintik Ekstrak 30 29,985 Ekstrak 40 50 Ekstrak 50 74,9 commit to user 42 Gambar 4.2 . Diagram Presentase Daya Antihelmintik Ekstrak Etanol Daun Kemangi Dibanding Pirantel Pamoat

B. Analisis Data