Analisis Deskriptif Hasil Analisis Data Penelitian

commit to user Tabel 4.8 Hasil Uji Korelasi dengan Analisis Contingency Coefficient Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .659 .011 N of Valid Cases 59 Dari hasil uji hipotesis tersebut diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikasi p-value sebesar 0,011. Dengan demikian p-value 0,05 sehingga hasilnya signifikan. Nilai koefisien kontingensi antara penerapan pola asuh otoriter orang tua dengan distres sebesar 0,659. Menurut Prayitno 2008 kriteria hubungan antar variabel adalah bahwa semakin mendekati nilai 1 maka hubungan yang terjadi semakin erat dan jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah. Dalam hal ini hubungan yang terjadi antara variabel penerapan pola asuh otoriter orang tua dengan distres adalah erat. b. Uji Signifikansi dengan X 2 Dari tabel didapatkan nilai X 2 hitung sebesar 45,187. Nilai dikatakan signifikan jika X 2 hitung X 2 tabel. Dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dan df = 26, maka X 2 tabel menunjukkan nilai 38,885. Dengan demikian X 2 hitung X 2 tabel 45,187 38,885 dan p-value 0,011 0,05, maka hasilnya signifikan.

3. Analisis Deskriptif

Dari hasil data penyekoran penerapan pola asuh otoriter orang tua dan distres diperoleh hasil statistik deskriptif mengenai data penelitian. Berikut ini commit to user akan disajikan deskripsi data penelitian dan subjek penelitian sebagai gambaran umum hasil penelitian. Tabel 4.9 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Distres 59 5.00 40.00 22.0678 8.61407 PPAO 59 49.00 131.00 60.9831 15.14356 Valid N listwise 59 Berdasarkan tabel statistik di atas, kemudian dilakukan kategorisasi terhadap skor skala hasil penelitian. Kategorisasi ini kemudian dinyatakan sebagai acuan atau norma dalam pengelompokkan skor subjek yang dikenai skala. Kategorisasi yang digunakan adalah kategorisasi jenjang berdasarkan model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan subjek ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2003. Kontinum jenjang ini akan dibagi menjadi 3 kategori diagnosis yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Norma kategorisasi yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 4.10 Norma Kategori Skor Subjek Kategorisasi Norma Rendah ȋȝí1,0ı Sedang ȝ í1,0ı”ȋȝı Tinggi ȝı”ȋ Keterangan : X : raw score skala commit to user Ȃ : mean atau nilai rata-rata ı : standar deviasi a. Skala Penerapan Pola Asuh Otoriter Orang Tua Skala penerapan pola asuh otoriter orang tua dikategorisasikan untuk mengetahui kategori nilai yang diperoleh subjek dalam penelitian. Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 49 X 0 = 0 dan skor maksimal yang diperoleh subjek adalah 49 X 3 = 147, sehingga jarak sebarannya adalah 147 – 0 = 147 setiap satuan deviasi standarnya bernilai 147 : 6,0 = 24,5 § 24 dan rerata hipotetiknya adalah 49 X 1,5 = 73,5 § 73. Apabila subjek digolongkan dalam 3 kategori, maka didapat kategorisasi serta distribusi skor subjek seperti pada tabel berikut: Tabel 4.11 Kriteria Kategori Skala Penerapan Pola Asuh Otoriter Orang Tua dan Distribusi Skor Subjek Variabel Kategorisasi Komposisi Rerata empirik Kategori Skor Jumlah Presentase Penerapan Pola Asuh Otoriter Orang Tua Rendah X 49 84 58,74 - Sedang 49 ” X 98 56 39,16 60,98 Tinggi 98 ” X 3 2,1 - Pada tabel kategorisasi penerapan pola asuh otoriter orang tua diatas, dapat dilihat bahwa rerata empirik subjek sebesar 61 termasuk dalam kategori sedang, sehingga dapat disimpulkan secara umum subjek mendapatkan penerapan pola asuh otoriter dari orang tua dengan tingkat sedang. commit to user b. Kuesioner Distres Skala penerapan pola asuh otoriter orang tua dikategorisasikan untuk mengetahui kategori nilai yang diperoleh subjek dalam penelitian. Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 47 X 0 = 0 dan skor maksimal yang diperoleh subjek adalah 47 X 1 = 47, sehingga jarak sebarannya adalah 47 – 0 = 47 setiap satuan deviasi standarnya bernilai 47 : 6,0 = 7,83 § 8 dan rerata hipotetiknya adalah 47 X 0,5 = 23,5 § 23. Apabila subjek digolongkan dalam 3 kategori, maka didapat kategorisasi serta distribusi skor subjek seperti pada tabel berikut: Tabel 4.12 Kriteria Kategori Kuesioner Distres dan Distribusi Skor Subjek Variabel Kategorisasi Komposisi Rerata empirik Kategori Skor Jumlah Presentase Distres Rendah X 15 15 25,42 - Sedang 15 ” X 31 35 59,32 22,07 Tinggi 31 ” X 9 15,26 - Pada tabel kategorisasi distres diatas, dapat dilihat bahwa rerata empirik subjek sebesar 22,07 termasuk dalam kategori sedang, sehingga dapat disimpulkan secara umum subjek mengalami kondisi distres dengan tingkat sedang. commit to user

D. Pembahasan