89
3.4. Jenis-jenis gerabah yang di produksi di Galogandang Foto 27
Jenis-jenis Gerabah di Galogandang
Universitas Sumatera Utara
90
Jenis-jenis gerabah yang diproduksi di Galogandang sangat banyak, bahkan menurut informan penulis beliau pernah membuat gerabah dengan berbagai jenis
yaitu sebanyak 20 jenis. Tetapi gambar yang diatas merupakan sebagian contoh dari gerabah. Waktu penulis melakukan penelitian disana tidak semua jenis
gerabah tersebut dilihat, karena biasanya jika adanya pemesan dari orang barulah pengrajin membuat gerabah tersebut dan jika tidak, maka pengrajin tidak
membuatnya. Maksudnya disini pesanan khusus dari seseorang untuk membuat berbagai macam bentuk gerabah.
Zaman dahulu
1. Pariuk Balango
2. Tagendang ameh tambika
3. Kuali
4. Menggu tempat kuah sate
5. Dulang api
6. Pariuk barasan
7. Gucci
8. Ceret
9. Gelas
Zaman sekarang dalam waktu sepuluh tahun ini
1 Tempat serabi
2 Carano
3 Asbak
4 Ka
Universitas Sumatera Utara
91
Tabel 3.1 Daftar Harga Rata-rata Gerabah di Galogandang
Jenis Ukuran
Harga Pelanggan
Bukan Pelanggan
Periuk Belango Besar
Rp 50.000 Rp 100.000
Sedang Rp 10.000
Rp 40.000 Kecil
Rp 7.500 Rp 10.000
Tutup Sedang
Rp 10.000 Rp 15.000
Kecil Rp 5.000
Rp 7.500 Tempat Serabi
- Rp 10.000
Rp 20.000 Tagendang Ameh
Tambika -
- Rp 30.000
Pambaka Kumayan
Dulang Api -
Rp 10.000 Rp 20.000
Guci Besar
- Rp 100.000
Sedang -
Rp 75.000 Kecil
- Rp 50.000
Carano -
- Rp 100.000
Asbak -
- Rp 25.000
Kacio -
- Rp 30.000
Menggu Tempat Kuah Sate
- Rp 100.000
Rp 150.000
Gantungan Bunga
- -
Rp 10.000
Kesimpulan dari tabel diatas, jenis gerabah yang paling Mahal yaitu Menggu Tempat Kuah Sate, dan harga gerabah yang paling murah adalah tutup.
Harga ditentukan oleh pengrajin itu sendiri, setiap pengrajin di Galogandang menetapkan harga gerabah berbeda-beda. Terlihat dari harga penjualan kepada
pelanggan dengan yang bukan pelang
Universitas Sumatera Utara
92
BAB IV STRATEGI PEMASARAN GERABAH DI GALOGANDANG
Penulis mendatangi daerah Jorong Galogandang yang kemudian mendatangi salah seorang pengrajin gerabah. Penulis mendatangi rumah ibu Yurnalis, pada
saat itu ibu Yurnalis sedang melakukan pembuatan gerabah. Wawancara kali ini penulis bertanya mengenai srategi pemasaran gerabah yang dilakukan oleh ibu
Yurnalis dan pengrajin lainnya. Pada saat melakukan wawancara dengan penulis ibu Yurnalis tidak meninggalkan pekerjaannya, tetapi menjawab sambil bekerja.
Adapun hasil wawancara pengrajin dengan ibu Yurnalis tentang strategi pemasaran gerabah sebagai berikut:
4.1. Nilai Seni dalam Pengembangan Design Gerabah
Nilai seni adalah kualitas yang terdapat dalam karya seni, baik kualitas yang bersifat kasat mata, maupun yang tidak kasat mata. Nilai yang dimiliki oleh karya
seni merupakan manifestasi dari nilai-nilai yang dihayati oleh seniman atau seniwati dalam lingkungan sosial budaya masyarakat, kemudian di ekspresikan
dalam wujud karya seni dan dikomunikasikan kepada penikmatnya atau publik seni. Nilai seni yang tinggi berkaitan dengan pengembangan design gerabah,
untuk mendapatkan barang tersebut bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Masyarakat Galogandang mengolah tanah liat menjadi sebuah produk yang
memiliki nilai seni serta nilai guna untuk digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga sebagai tempat memasak. Sentuhan dari setiap gerabah yang dihasilkan
menciptakan kreatifitas yang memiliki nilai seni.
Universitas Sumatera Utara