perdagangan yang pada akhirnya akan mengakibatkan dampak yang negatif terhadap perekonomian”.
4. Sistem Pemungutan Pajak Harus Sederhana : “Sistem pemungutan pajak harus
sederhana dimaksudkan agar wajib pajak tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya, bahkan seharusnya sistem pemungutan
pajak harus dapat mendorong wajib pajak untuk dapat memenuhi kewajiban perpajakannya”.
34
Dari syarat-syarat yang diuraiakan tersebut dapat dikatakan bahwa optimalnya pemungutan pajak bisa tercapai apabila dalam pemungutannya
memperhatikan syarat-syarat yang menjamin lancarnya proses pemungutan pajak, seperti misalnya harus memenuhi syarat yuridis, memenuhi rasa keadilan, proses
yang sederhana, tidak mengganggu perekonomian.
E. Kewajiban Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Kelurahan dan
Perkotaan
Tugas wajib pajak adalah memenuhi kewajiban sebagai wajib pajak yaitu membayar pajak sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan, sebagai
akibat telah dinikmatinya atau diterimanya manfaat dari obyek pajak. Dapat dikatakan bahwa antara hak dan kewajiban wajib pajak harus seimbang.
Kondisi seperti itu akan dirasakan membebani wajib pajak yang tanahnya ditetapkan atau terkena kawasan jalur hijau, karena tanah-tanah yang terkena atau
termasuk kawasan jalur hijau tidak dapat dimanfaatkan selain untuk peruntukan
34
Ibid, hal 19
Universitas Sumatera Utara
lahan hijau atau lahan pertanian. Pengharapan yang layak dari pemilik tanah yang terkena kawasan jalur hijau supaya dapat memperlakukan tanah-tanah mereka
untuk tujuan yang lebih bermanfaat seperti untuk rumah tinggal, tempat usaha, dikontrakkan kepada investor, yang hasilnya mampu memberikan nilai tambah
untuk peningkatan taraf hidup. Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Kelurahan dan Perkotaan
adalah NJOP. Besarnya NJOP sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan setiap tiga tahun, kecuali untuk Objek Pajak tertentu dapat ditetapkan setiap tahun
sesuai dengan perkembangan wilayahnya. Penetapan besarnya NJOP sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan oleh Kepala Daerah.
Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Kelurahan dan Perkotaan ditetapkan sebagai berikut :
a. Untuk NJOP sampai dengan Rp. 1.000.000.000,00 satu milyar rupiah
ditetapkan sebesar 0,2 nol koma dua persen pertahun; b.
untuk NJOP diatas Rp. 1.000.000.000,00 satu milyar rupiah ditetapkan sebesar 0,3 nol koma tiga persen pertahun.
Besaran Pokok Pajak Bumi dan Bangunan Kelurahan dan Perkotaan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf a atau b dengan dasar pengenaan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 setelah dikurangi Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 5. Hasil perhitungan besaran Pokok Pajak Bumi dan Bangunan yang terhutang sebagaimana dimaksud pada ayat 1
ditetapkan minimal sebesar Rp. 20.000,00 dua puluh ribu rupiah
Universitas Sumatera Utara
F. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan Kelurahan dan Perkotaan