terhadap Perda yang dibentuk berdasarkan pembagian kewenangan secara vertikal berdasrkan peraturan perundang-undangan, tidak hanya dibatasi pada rumusan
dalam peraturan perundang-undangan yang ada, tetapi dapat berkembang dan diperluas atas dasar kebijakan pemerintah dalam pemberian otonomi, kebjakan
pemrintah pusat, daerah propinsi dan daerah lain sesuai dengan fungsi pemerintahan yang diletakan pada pemerintahan dan daerah. Karena itu, salah
satu alasan dilakukan pengawasan represif terhadap Perda adalah dasar kepentingan umum yang dapat merupakan perwujudan peraturan putusan
kebijaksanaan. Pengawasan represif terhadap Perda pada dasarnya adalah pengujian dibidang administrasi yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang atas
dasar atribusi UU yang disesuaikan dengan fungsi pemerintahan, sehingga peraturan perundangan yang lebih tinggi lainnya termasuk peraturan putusan
kebijaksanaan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pengawasan.
F. Sanksi Terhadap Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2011
Tentang Pajak Bumi Dan Bangunan Kelurahan dan Perkotaan terhadap wajib Pajak Bumi dan Bangunan
Sering dengan luasnya ruang lingkup dan keragaman bidang urusan pemerintahan yang masing-masing bidang itu diatur dengan peraturan tersendiri,
macam dan sanksi dalam rangka penegakan peraturan itu menjadi beragam. Pada umumnya macam-macam dan jenis sanksi itu dicantumkan dan ditentukan secara
tegas dalam peraturan perundang-undangan bidang administrasi tertentu. Secara umum dikenal beberapa macam sanksi dalam hukum administrasi, yaitu
Universitas Sumatera Utara
1. Paksaan pemerintahan bestuursdwang
2. Penarikan kembali keputusan yang menguntungkan izin, subsidi dan
pembayaran 3.
Pengenaan uang paksa oleh pemerintah dwangsom 4.
Pengenaan denda administratif administratieve boete Sanksi tersebut tidak dapat diterapkan secara keseluruhan pada suatu
bidang administrasi Negara tertentu. Sanksi paksaan pemerintahan misalnya, sudah barang tentu tidak dapat diterapkan dalam bidang kepegawaian dan
ketenagakerjaan. Akan tetapi, dapat terjadi dalam suatu bidang administrasi diterapkan lebih keempat macam sanksi tersebut, seperti bidang lingkungan.
58
a. Paksaan pemerintahan bestuursdwang
Berdasarkan Undang-undang Hukum Administrasi Negara “onder bestursdwang wordt verstaan, het feitelijk handelen door of vanwegeen
bestuursorgaan wegnemen, ontruimen, beletten, in de vorige toestand herstellen of verricihten is of wordt gedaan, gehouden of nageleten, paksaan pemerintahan
merupakan tindakan nyata yang dilakukan oleh organ pemerintah atau atas nama pemerintah untuk memindahkan, mengosongkan, menghalang-halangi,
memperbaiki pada keadaan semula apa yang telah dilakukan atau sedang dilakukan yang bertentangan dengan kewajiban-kewajiban.
59
Dalam kepustakaan Hukum Administrasi Negara, ada dua istilah mengenai paksaan pemerintahan ini, yaitu bestuursdwang dan politiedwang. Istilah yang
58
Siti Sundari Rangkuti. Hukum Lingkungan dan Kebijakan Lingkungan, Surabaya: Arilanga Universitas Press, 1996, hal 192
59
Afdeling, Article. 521. Algemene Wet Bestuursrectht, 1992.
Universitas Sumatera Utara
sebelumnya sering digunakan adalah politiedwang. Menurut Philipus M. Hadjon
60
digunakannya istilah bestuursdwang untuk mengakhiri kesalahpahaman yang dapat ditimbulkan oleh kata “politie” dalam penyebutan politiedwang
paksaan polisi. Polisi sama sekali tidak terlibat dalam pelaksanaan politiedwang bestuursdwang.
61
Meskipun demikian, dalam berbagai kepustakaan dan yurisprudensi masih ditemukan istilah politiedwang. A.M. Donner menggunakan
istilah politiedwang,
62
termasuk Algemene Bepaliedwang van Administratief Recht” juga menggunakan istilah politiedwang. F.A.M. Stoink dan J.G. Steen
menggunakan kedua istilah ini sekaligus, yaitu ; politiedwang of bestuursdwang.
63
Berkenaan dengan paksaan pemerintahan ini, F.A.M. Stroink dan J.G. Steenbeek mengatakan sebagai berikut “eenzeer belangrijke administratieve recht
te handhaven is de politie-of bestuursdwang, Bestuursoganen hebben de bevogdheid om, zo nodig met gewelld, de naleving van bepaalde wettelijke
voorschften door of ten laste van de burger feitelijk le realiseren
64
Kewenangan paling penting yang dapat dijalankan oleh pemerintah untuk menegakkan hukum
administrasi materiil adalah paksaan terhadap peraturan perundang-undangan tertentu atau kewajiban tertentu.
Kewenangan paksaan pemerintah bestuursdwangbevoegheid dapat diuraikan sebagai kewenangan organ pemerintahan untuk melakukan tindakan
60
Philipus M. Hadjon, Op.cit. hal 251
61
Donner AM., Nederlands Bestuursrecht, Samson H.D. Tjeenk Willink Apphen aan Rijn, 1987, hal 15
62
Versteden C.J.N., Inleiding ALgemen Bestuursrecht, Somson H.D. Tjeenk Willink, Alphen aan dan Rijn, 1984, hal 207
63
F.A.M Stroink. en. J.G. Steenbeck. Inleiding in het Staat-en Administratief Rech. Alphen aan den Rijn : Samson H.D. Tjeenk Wilink, 1985
64
Ibid
Universitas Sumatera Utara
nyata mengakhiri situasi yang bertentangan dengan norma hukum yang dilakukan warga Negara.
65
Dalam istilah hukum, ada perbedaan antara kewenangan bevoddheid dengan kewajiban verplicchting. Kewenangan mengandung makna hak dan
kewajiban rechten en plichen dalam dan untuk melakukan tindakan hukum tertentu, sedangkan kewajiban hanya menunjukkan keharusan untuk mengambil
tindakan hukum tertentu. Berdasarkan berbagai yurisprudensi di Negeri Belanda atau peraturan perundang-undangan di Indonesia, tampak bahwa pelaksanaan
paksaan pemerintah adalah wewenang yang diberikan undang-undang kepada pemerintah, bukan kewajiban.
Kewenangan pemerintah untuk menggunakan bestuursdwang merupakan kewenangan yang bersifat bebas vrijebevoegheid, dalam arti pemerintah diberi
kebebasan untuk mempertimbangkan menurut inisiatifnya sendiri apakah menggunakan bestuursdwang atau tidak bahkan menerapkan sanksi lainnya.
b. Penggunaan uang paksa dwangsom
Menurut N.E. Algra, Dwangsom straf of poenalities, bedragdrat, krachtens beding in een verbintenis verschuldigd is bij niet nakoming, niet
volledige of niet itijdge nakoming cq. Onderscheiden van de vergoeding van kosten, schaden en interessen.
66
uang paksa sebagai hukuman atau denda, jumlahnya berdasarkan syarat dalam perjanjian, yang harus dibayar karena tidak
menunaikan, tidak sempurna melaksanakan atau tidak sesuai waktu yang
65
H.D. van WijkWilliem Konijenbelt, Hoofdstukken van Administratief Recht, Vuga, S Gravenhage, 1995, hal 17
66
Algra, N.E. Rechtsgeleed Handwoordenboek. Twede Druk. Gromingen: J.B. Uitgeversmaatshappij, N.V. 1951, hal 102
Universitas Sumatera Utara
ditentukan, dalam hal ini berbeda dengan biaya ganti kerugian, kerusakan dan pembayaran bunga. Dalam hukum administrasi, pengenaan uang paksa ini dapat
dikenakan kepada seseorang atau warga Negara yang tidak mematuhi atau melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai alternatif dari
tindakan paksaan pemerintahan. c.
Pengenaan Denda Administratif Denda administratif kestuurslijke boetes dapat dilihat contohnya pada
denda fiscal yang ditarik oleh inspektur pajak dengan cara meninggikan pembayaran dari ketentuan semula sebagai akibat kesalahannya.
67
Menurut P. de Haan dkk “anders dan de administratieve dwangsom die gericht os op het
verkrijgen van een feitelike situatie in oveerseenstemming met de dorm wormt de administratieve boete niet meer dan eer reactive op een normovertreding die
geircht is op het toevogen van een zeker leed. Vooral in het belastingsrecht komt de administratieve boete voor. In alle gevallen leg teen administratief organ,
zondar tussenbomsi van de rechter een straf op. berbeda dengan pengenaan uang paksa administrasi yang ditujukkan untuk mendapatkan situasi konkret yang
sesuai dengan norma, denda administrasi tidak lebih dari sekadar reaksi terhadap pelanggaran norma, yang ditujukan untuk menambah hukuman yang pasti,
terutama denda administrasi yang terdapat dalam hukum pajak. Bagaimanapun juga, organ administrasi dapat memberikan hukuman tanpa perantaraan hakim.
68
Pengenaan denda administrative tanpa perantaraan hakim ini tidak berarti pemerintah dapat menerapkannya secara arbiter sewenang-wenang. Pemerintah
67
Williemkonijnen H.D. van Wijk, Op.cit, hal 523
68
Haan P. de, et. al. Bestuursrecht in de sociale rechsstaat. Deel 1, Kluwer.Deventar, 1999, hal 101
Universitas Sumatera Utara
harus tetap memperhatikan asas-asas hukum administrasi, baik tertulis maupun tidak tertulis.
Pembuat undang-undang dapat memberikan wewenang kepada organ pemerintah untuk menjatuhkan hukuman yang berupa denda geldboete terhadap
seseorang yang telah melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan. Pemberian wewenang langsung atributie mengenai sanksi punitif ini dapat
ditemukan dalam peraturan perundang-undangan. Sanksi ini biasanya terdapat dalam hukum pajak, jaminan social dan hukum kepegawaian.
69
Pada umumnya dalam berbagai peraturan perundang-undangan, hukuman yang berupa denda ini
telah ditentukan. Berkenaan dengan denda administrasi ini, dalam Algeme Bepalingen van Administratief Recht, disimpulkan bahwa administratieve boete
kunnen slechts worden opgelegd uit kracht van een bevoegdhied die is voorzien bij een wet in formele zin.
70
Sanksi yang diberikan terhadap Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pajak Bumi Dan Bangunan Kelurahan dan Perkotaan
terhadap wajib Pajak Bumi dan Bangunan antara lain ; a.
Sanksi terhadap wajib pajak 1.
Dalam hal wajib pajak dalam hal tahun diajukan tidak atau kurang dalam dalam hal pembayaran pajak dikenakan sanksi administratif berupa bunga
sebesar 2 setiap bulan untuk paling lama 15 bulan setiap bulan. 2.
Tidak membayar setelah jatuh tempo pembayaran dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 setiap bulan ditagih melalui STPD.
69
Ibid
70
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahas Indonesia, Jakarta: 2012, hal 1019
Universitas Sumatera Utara
3. Pajak yang terutang berdasarkan SPPT, SKPD, Surat Keputusan
Keberatan dan Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh wajib pajak pada waktunya dapat ditagih dengan surat paksaan.
71
b. Sanksi terhadap petugas pemungut pajak
1. Pejabat dan tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang karena
kealpaannya tidak memenuhi kewajiban merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat 1 dan ayat 2 dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 satu tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 4.000.000,- empat juta rupiah.
2. Pejabat dan tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang dengan
sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam pasal
27 ayat 1 dan ayat 2 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 dua tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,- sepuluh
juta rupiah. 3.
Penuntutan terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat 1 dan ayat 2 hanya dilakukan atas pengaduan orang yang kerahasiannya
dilanggar. 4.
Tuntutan pidana dimaksud ayat 1 dan ayat 2 sesuai dengan sifatnya adalah menyangkut kepentingan pribadi seseorang atau Badan selaku
Wajib Pajak, karena itu dijadikan tindak pidana pengaduan.
72
71
Perda Nomor 3 Tahun 2011, Op.cit., Pasal 13 dan 15
72
Ibid, Pasal 1, 2, 3 dan 4
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN