b. Visi dan Misi Sunlife Financial Indonesia 1 Misi Sunlife Financial Indonesia
Membantu keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengankemapanan finansial.
2 Visi Sunlife Financial Indonesia
Menjadi salah satu dari lima perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia.
3 Nilai-nilai Sunlife Financial Indonesia a Integritas
Sunlife Financial Indonesia berkomitmen untuk menerapkan standar tertinggi dalam etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik.
b Keterikatan
Sunlife Financial Indonesia menghargai perbedaan, karyawan yang berpotensi dan memotivasi, mendukung serta memberikan penghargaan atas
kontribusi yang telah mereka berikan kepada perusahaan.
c Berfokus Pada Nasabah
Sunlife Financial Indonesia menyediakan solusi keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah dan selalu mementingkan tercapainya tujuan finansial mereka
d Sempurna
Sunlife Financial Indonesia menerapkan pelaksanaan operasional yang sempurna melalui staf yang bekerja bersama kami, produk dan layanan yang
berkualitas, dan manajemen risiko yang berbasis nilai .
Universitas Sumatera Utara
e Nilai
Sunlife Financial Indonesia memberikan nilai lebih bagi nasabah dan pemegang saham serta komunitas di setiap negara tempat Sunlife Financial
Indonesia beroperasi. Cabang-cabang hukum publik yang berkaitan dan berpengaruh atas hukum
konsumen umumnya adalah hukum administrasi, hukum pidana dan hukum internasional terutama konvensi-konvensi internasional yang berkaitan dengan
praktek bisnis, maupun Resolusi PBB tentang perlindungan konsumen sepanjang telah diratifikasi oleh Indonesia sebagai salah satu anggota.
32
selaku penguasa. Kewenangan mengawasi dan bertindak dalam penerapan hukum yangberlaku oleh aparat pemerintah yang diberikan wewenang untuk itu, sangat
perlu bagi perlindungan konsumen.Berbagai instansi berdasarkan peraturan perundangundangantertentu diberikan kewenangan untuk menyelidiki, menyidik,
menuntut, dan mengadili setiap perbuatan pidana yang memenuhi unsur-unsur dari normanorma hukum yang berkaitan.
Diantara cabang hukum ini, tampaknya yang paling berpengaruh pada hubungan dan masalah yang termasuk hukum konsumen atau perlindungan
konsumen adalah hukum pidana dan hukum administrasi negara sebagaimana diketahui bahwa hukum publik pada pokoknya mengatur hubungan hukum antara
instansi-instansi pemerintah dengan masyarakat, selagi instansi tersebut bertindak
33
32
http:repository.usu.ac.idbitstream12345678915211perdata-sabarudin2.pdf, diakses pada tanggal 25 maret 2014
33
http:www.ibnurochimconnection.com200908bab-viii-perlindungan-hukum.html,diakses pada tanggal 25 maret 2014
Universitas Sumatera Utara
Dalam kehidupan bernegara, peran negara cenderung terlalu kuat di hadapan warga negaranya, untuk itu, warga negara membutuhkan perlindungan
legal agar terhindar dari perbuatan pemerintah sebagai representasi negara, yang merugikan warga negaranya sendiri.Macam macam perbuatan pemerintah yang
bisa merugikan masyarakat tersebut adalah, perbuatan pemerintah dalam bidang pembuatan peraturan perundang-undangan regeling, perbuatan pemerintah
dalam penerbitan ketetapan beschikking, dan perbuatan pemerintah dalam bidang keperdataan. Jenis Perlindungan Hukum yang dapat diberikan oleh hukum
kepada warga negaranya adalah sebagai berikut, warga negara berhak atas perlindungan hukum terhadap perbuatan pemerintah yang bertentangan dengan
hukum yang melanggar hak warga negara.
77
Dalam hal perlindungan hukum bidang perdata, penguasa dapat dianggap melakukan perbuatan melanggar hukum karena melanggar hak subyektif orang
bila penguasa tersebut melakukan perbuatan yang bersumber pada hubungan hukum perdata dengan warga negara serta melanggar ketentuan dalam hukum
tersebut. Dalam hal perlindungan hukum bidang publik, penguasa melakukan perbuatan yang bersumber pada hukum publik serta melanggar ketentuan kaidah
hukum tersebut. Sebab dalam kriteria perbuatan melawan hukum Negara tidak dapat digugat, hal ini sesuai dengan pendapat Kranenburg, yang menyatakan
bahwa konsep Negara sebagai lembaga kekuasaan dikaitkan dengan konsep hukum sebagai keputusan kehendak oleh kekuasaan, sehingga tidak ada tanggung
gugat negara, namun negara dalam konsep dapat dibedakan negara sebagai
Universitas Sumatera Utara
penguasa dan negara sebagai fiskus, oleh karenanya sebagai penguasa negara memang tidak dapat digugat, namun sebagai fiskus negara dapat digugat.
Dengan demikian warga negara harus mendapat perlindungan di mana pada perlindungan hukum dalam Bidang Hukum Publik itu dapat berupa
perlindungan hukum preventif dalam arti rakyat diberi kesempatan untuk ajukan keberatan, sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif,
tujuannya untuk mencegah sengketa. Terdapat juga perlindungan hukum represif di mana ini bertujuan untuk menyelesaikan sengketa.
34
Perlindungan Hukum akibat dikeluarkannya keputusan ditempuh melalui MA dengan cara hak uji materiil. Mahkamah Konstitusi menguji Undang-Undang
terhadap konstitusi.Tolok ukur uji materiil meliputi apakah bertentangantidak dengan peraturan yang lebih tinggi dan apakah bertentangantidak dengan
kepentingan umum. Untuk peraturan daerah caranya adalah dengan pembatalan oleh organ yang berwenang tanpa melalui proses peradilan.
35
Dalam hukum perdata yang lebih banyak digunakan atau berkaitan dengan azas-azas hukum mengenai hubunganmasalah konsumen adalah buku ketiga
tentang perikatan dan buku keempat mengenai pembuktian dan daluarsa.Buku ketiga memuat berbagai hubungan hukum konsumen.Seperti perikatan, baik yang
terjadi berdasarkan perjanjian saja maupun yang lahir berdasarkan
Undangundang.Hubungan hukum konsumen adalah untuk memberikan sesuatu,
34
http:www.ibnurochimconnection.com200908bab-viii-perlindungan-hukum.html, diakses pada tanggal 25 maret 2014
35
http:www.ibnurochimconnection.com200908bab-viii-perlindungan-hukum.html, diakses pada tanggal 25 maret 2014
Universitas Sumatera Utara
berbuatsesuatu, dan tidak berbuat sesuatu Pasal 1234 KUHPerdata.Hubungan konsumen ini juga dapat kita lihat pada ketentuan Pasal 1313 sampai Pasal 1351
KUHPerdata. Pasal 1313 mengaturhubungan hukum secara sukarela diantara
8
konsumen dan produsen, dengan mengadakan suatu perjanjian tertentu. Hubungan hukum ini menimbulkan hak dan kewajiban pada masing-masing
pihak.
36
khususnya di Indonesia, sedangkan di negara maju, hal ini mulai dibicarakan bersamaan dengan berkembangnya industri dan teknologi.
Perikatan karena Undang-undang atau akibat sesuatu perbuatanmenimbulkan hak dan kewajiban tertentu bagi masing-masing pihak
ketentuan Pasal 1352 KUHPerdata.Selanjutnya diantara perikatan yang lahir karena Undang-undang yang terpenting adalah ikatan yang terjadi karena akibat
sesuatu perbuatan yang disebut juga dengan perbuatan melawan hukum ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata.Sedangkan pertanggung jawaban perbuatan
itu tidak saja merupakan perbuatan sendiri tetapi juga dari orang yang termasuk tanggung jawabnya seperti yang diatur pada Pasal 1367-1369 KUHPerdata.
Perlindungan konsumen adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan perlindungan hukum yang diberikan kepada konsumen dalam usahanya untuk
memenuhi kebutuhannya dari hal-hal yang sangat merugikan konsumen itu sendiri. Dalam bidang hukum, istilah ini masih relatif baru
37
36
http:repository.usu.ac.idbitstream12345678915211perdata-sabarudin2.pdf, diakses pada tanggal 25 maret 2014
37
Janus Sidabolok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2000, Halaman. 9
Sebelum sampai kepada bentuk perlindungan konsumen, terlebih dahulu akan dipaparkan secara
singkat mengenai sejarah perlindungan konsumen. Sejarah perkembangan
Universitas Sumatera Utara
perlindungan konsumen sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia.Perkembangan perekonomian yang pesat telah menghasilkan berbagai jenis
dan variasi dari masing-masing jenis barang danatau jasa yang dapat dikonsumsi.Di samping itu, globalisasi dan perdagangan bebas yang didukung
oleh kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika telah memperluas ruang gerak arus transaksi barang danatau jasa melintasi batasbatas wilayah suatu
negara, sehingga barang danatau jasa yang ditawarkanbervariasi, baik produksi luar negeri maupun dalam negeri.Konsumen yang keberadaannya sangat tidak
terbatas, dengan strata yang sangat bervariasi, menyebabkan produsen melakukan kegiatan pemasaran dan distribusi produk barang atau jasa dengan cara-cara yang
seefektif mungkin agar dapat mencapai konsumen yang sangat majemuk tersebut. Untuk itu semua carapendekatan diupayakan sehingga mungkin menimbulkan
berbagai dampak pada tindakan yang bersifat negatif, bahkan tidak terpuji, yang berawal dari itikad buruk.
Dampak buruk yang lazim terjadi antara lain, menyangkut kualitas atau mutu barang, informasi yang tidak jelas bahkan menyesatkan, pemalsuan
dansebagainya. Konsep pemasaran pada awalnya memfokuskan pada produk dan pada
membuat produk yang lebih baik yang berdasarkan pada standar nilai internal.Hal ini dilakukan dengan tujuan memperoleh laba, dengan menjual atau membujuk
pelanggan potensil untuk menukar uangnya dengan produk perusahaan. Kedua, pada dekade 60-an, mengalihkan fokus pemasaran dari produk kepada pelanggan,
Universitas Sumatera Utara
sasaran masih tetap pada laba, tetapi cara pencapaian menjadi lebih luas yaitu dengan bantuan pemasaran marketing mix atau 4P product, price, promotion and
place produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Konsep ketiga sebagai konsep baru pemasaran dengan pembaharuan menjadi konsep strategi, yang pada
dasarnya mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yanglebih luas
Di samping itu juga terjadi perubahan pada tujuan pemasaran, yaitu dari laba menjadi keuntungan pihak yang berkepentingan yaitu orang perorangan atau
kelompok yang mempunyai kepentingan dalam kegiatan perusahaan, termasuk di dalamnya karyawan, manajemen, pelanggan, masyarakat dan negara. Kondisi
seperti ini, pada suatu sisi memberikan manfaat bagi konsumen karena kebutuhan akan barang danatau jasa yang diinginkan dapat terpenuhi,serta semakin terbuka
lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang danatau jasa sesuai dengan keinginan dan kemampuan konsumen. Kondisi dan fenomena
tersebut pada sisi lainnya dapat mengakibatkan kedudukan pelaku usaha dan konsumen menjadi tidak seimbang, di mana konsumen berada pada posisi yang
lemah. Konsumen yang menjadi objek aktivitas bisnis untuk meraup keuntungan
yang sebesar-besarnya oleh pelaku usaha melalui kiat promosi, cara penjualan serta penerapan perjanjian standar sangat merugikan konsumen.
38
38
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003, Halaman. 12.
Universitas Sumatera Utara
Hal tersebut bukanlah gejala regional saja, tetapi menjadi permasalahan yang mengglobal dan melanda seluruh konsumen di dunia. Timbulnya kesadaran
konsumen ini telah melahirkan salah satu cabang baru ilmu hukum, yaitu hukum perlindungan konsumen atau yang kadang kala dikenal juga dengan
hukumkonsumen consumers law. Perlindungan hukum bagi konsumen adalah dengan melindungi hak-hak
konsumen. Walaupun sangat beragam, secara garis besar hak-hak konsumen dapat dibagi dalam tiga hak yang menjadi prinsip dasar, yaitu:
1. Hak yang dimaksudkan untuk mencegah konsumen dari kerugian, baik kerugian personal, maupun kerugian harta kekayaan;
2. Hak untuk memperoleh barang danatau jasa dengan harga wajar; dan 3. Hak untuk memperoleh penyelesaian yang patut terhadap permasalahan yang
terjadi. Diundangkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen pada 20 April 1999 oleh pemerintah transisi Kabinet Reformasi Pembangunan Presiden B. J. Habibie tampaknya diringi dengan
harapan terwujudnya wacana baru hubungan konsumen dengan pelaku usaha produsen, distributor, pengecer, pengusahaperusahaan, dan sebagainya dalam
menyongsong millennium baru yang sudah di ambang pintu .
Universitas Sumatera Utara
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 menempatkan tertanggung dalam posisi tawar yang cukup kuat dan dalam Pasal 4 undang-undang ini memberikan
hak-hak tertanggung sebagai berikut:
39
1. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang danatau jasa; 2.
hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;
3. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
4. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif; 5.
hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang danatau jasa tsb sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan; 6.
hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa;
7. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa
yang digunakan.
Pihak tertanggung wajib untuk membayarkan premi yaitu dengan ketentuan:
40
a. Premi awal harus dibayarkan bersamaan dengan surat Pengajuan Asuransi
Jiwa SPAJ
39
http:hukumperdataunhas.wordpress.com20131122hak-dan-kewajiban-tertanggung-ditinjau- dari-sudut-pandang-hukum-perlindungan-konsumen diakses pada tanggal 25 maret 2014
40
PolisAurasi Jiwa Sun life financial pasal 12
Universitas Sumatera Utara
b. Premi yang dibayarkan oleh tertanggung akan dianggap diterima apabila
telah diuangkan oleh penanggung. c.
Selama polis masih berlaku, maka pihak tertanggung dapat melakukan penambahan premi sewaktu-waktu yang akan dialokasikan dalam dana
alokasi Brilliance sebagaimana tercantum dalam ringkasan polis. d.
Besarnya premi yang harus dibayarkan damn frekwensi pembayaran tercantum pada Ringkasan Polis dan dapat dibayarkan tanpa perlu
memperhatikan apakah tagihan telah diterima. e.
Penagihan premi yang tidak berhasil dilakukan di alamat penagihan atau melalui cara penagihan lainnya yang diselenggarakan oleh penangggung
tidak membebaskan tertanggung dari pembayaran premi. f.
Tertanggung dimungkinkan untuk tidak membayar Premi yang jatuh tempo apabila nilai dana investasi yang dimiliki oleh tertanggung
mencukupi untuk membayar biaya viaya dalam polis. Mengenai Penempatan Premi dalam Sun Life financial:
a. Premi yang telah dibayarkan akan dialokasikan berdasarkan alokasi premi
yang tercantum dalam Ringkasan Polis untuk membeli unit dengan menggunakan harga unit pada tanggal perhitungan berikutnya sesuai
dengan pilihan dana investasi brilliance yang tertera dalam surat perjanjian pengajuan asuransi jiwa SPAJ
b. Jika tidak ada intruksi tertulis dari pihak tertanggung atas perubahan dana
investasi brilliance maka uang yang dialokasikan dari premi akan
Universitas Sumatera Utara
ditempatkan sesuai dengan intruksi awal seperti yang tertera pada ringkasan polis.
c. Pihak penanggung akan membebankan biaya-biaya sebagaimana
tercantum dalam polis ini apabila pihak tertanggung melakukan perubahan dana investasi brilliance yang dilakukan lebih dari 2 dua kali dalam 1
satu tahun polis. Sunlife Financial selalu terbuka dalam menerima pendapat dan saran dari
berbagai pihak untuk terus mengembangkan, memperbaharui dan meningkatkan kinerja melalui kemampuan opeasional. Dengan berfokus pada perspektif
kehidupan nasabah, Sunlife Financial akan selalu berupaya untuk memahami kebutuhan masyarakat secara personal, baik membantu para nasabah mencari
solusi perencanaan financial serta saat perusahaan asuransi ini terpanggil untuk turut membantu masyarakat di sekitar tempat perusahaan ini bekerja melalui
program tanggung jawab social perusahaan. Pemberlakuan polis yang dilakukan oleh Sunlife Financial Indonesiadimulai berlakunya pada tanggal pengeluaran
polis dan premi pertama telah dibayar dengan lunas. Tujuan dari penyusunan polis ini adalah untuk memberikan manfaat-
manfaat yang dapat dirasakan oleh pemegang polis, misalnya dalam polis asuransi jiwa, manfaat yang akan diterima oleh pemegang polis akan benar-benar dapat
dirasakan pada saat terjadinya kematian. Adapun manfaat polis dalam keadaan terjadinya kematian pemegang polis, maka manfaat yang akandibayarkan dapat
ditujukan kepada penerima manfaat. Penerima manfaat adalah pihak-pihak yang ditunjuk oleh pemilik polis dalam surat permohonan untuk polis asuransi.
Universitas Sumatera Utara
Pemilik polis dapat dari waktu ke waktu mengubah penerima manfaat yang ditunjuk secara mutlak, tanpa memerlukan persetujuan dari penerima
manfaat yang telah ditunjuk secara mutlak.
41
Pinjaman premi dikenakan bunga dengan suku bunga yang akan ditetapkan Sunlife Financial dari waktu ke waktu. Bunga timbul setiap hari dan
harus dibayar setiap tahun. Pembayaran Premi yang dilakukan Sunlife Financial dilakukan secara
tahunan, semesteran, dan dapat juga secara triwulan.Pembayaran premi dilakukan dalam bentuk mata uang rupiah atau dollar, dan dapat juga dengan menggunakan
alat pembayaran yang lainnya yang dianggap sah.Tempat pembayaran premi dapat dilakukan di Kantor Sunlife di seluruh Indonesia. Masa tenggang waktu
Grace Period pembayaran premi pada Sunlife Financial Indonesia adalah maksimal 30 hari. Dalam hal premi tidak dibayar pada saat jatuh tempo atau
dalam tenggang waktu tersebut maka polis ini akan berakhir dengan sendirinya pada tanggal jatuh tempo dari premi yang tidak dibayar, kecuali jika pinjaman
diberikan untuk membayar premi sesuai dengan ketentuan pinjaman premi. Premi yang tidak dibayar akan dibayarkan secara otomatis oleh pinjaman. Jika pinjaman
yang tersedia kurang dari jumlah premi sepenuhnya, pinjaman akandigunakan untuk melanjutkan berlakuna polis selama masih memungkinkan.
42
Sunlife Indonesia atas permintaan tertulis akan memberikan pinjaman polis. Jumlah maksimum pinjaman adalah sebesar 80 dari nilai tunai yang dijamin
berdasarkan polis ditambah nilai tunai variable dikurangi bunga atas pinjaman
41
Sunlife Financial, Briliant Participant Book, Sales Training Department, Halaman 36.
42
Sunlife Financial, Ibid., Halaman 38
Universitas Sumatera Utara
sampai dengan tanggal ulang tahun polis berikutnya. Pinjaman polis dikenakan bunga dengan suku bunga yang akan ditetapkan Sunlife Financial dari waktu ke
waktu. Bunga timbul setiap hari dan harus dibayar setiap tahun. Bungayang tidak
dibayar akan ditambahkan pada pinjaman polis. Apabila pinjaman dan bunga sama besarnya dengan nilai tunai yang dijamin ditambah nilai tunai variable, polis
berakhir. Yang dimaksud dengan Nilai Tunai terjamin adalah sejumlah uang yang dibayarkan kepada pemilik polis jika perjanjian asuransi dihentikan sebelum masa
asuransinya berakhir, yang besarnya tercantum dalam polis.Nilai tunai terjamin merupakan sejumlah uang yang dapat digunakan untuk pinjaman polis. Yang
dimaksud dengan nilai tunai variable adalah nilai tunai yangditentukan Sunlife Financial sekali setahun dimana nilai ini akan dibayarkan pada saat tertanggung
meninggal dunia, pada saat penebusan polis atau ulang tahun polis. Dalam waktu 5 tahun sejak batalnya polis karena premi atau pinjaman
polis tidak dibayar, polis dapat diberlakukan kembali dengan memberikan buktibukti yang memuaskan kepada Sunlife Financial bahwa tertanggung dapat
diasuransikan, dan membayar setiap tunggakan premi dan pinjaman polis yang belum dibayar, berikut bunganya dari saat tanggal batalnya polis dengan suku
bunga yang akan ditetapkan oleh Sunlife Financial dari waktu ke waktu. Setelahpolis berlaku selama dua tahun terhitung dari tanggal terakhir
pemulihan polis, selama tertanggung masih hidup, keabsahannya tidak dapat dibantah kecuali menyangkut penipuan atau premi tidak dibayar. Apabila
tertanggung meninggal dunia karena bunuh diri yang dilakukan baik dalam
Universitas Sumatera Utara
keadaan waras atau tidak waras kurang dari dua tahun setelah tanggal
pengeluaran polis atau tanggal terakhir pemulihan kembali polis, Sunlife Financial Indonesia hanya akan membayar kepada penerima manfaat yang telah
ditunjukjumlah premi yang telah ditambah nilai tunai variable dikurangi dengan pinjaman berikut bunganya.
B. Tata Cara Mengajkan Klaim Asuransi Kesehatan pada PT. Sun Life