Kontrak asuransi merupakan kontrak untung-untungan, karena menurut KUH Perdata suatu kongtrak untung-untungan merupakan
suatu perbuatan yang hasilnya mengenai untung-ruginya baik semua pihak maupun bagi pihak tertentu saja, bergantung pada kejadian yang
belum tentu. Dalam hal kontrak asuransi pihak penanggung akan diuntungkan apabila tidak terjadi peristiwa yang dipertanggungkan itu.
D. Polis dan Premi
Polis asuransi merupakan isi dari kontrak asuransi, disitu antara lain diperinci hak-hak dan kewajiban dari pihak penanggung dan tertanggung, syarat-syarat dan
prosedur pengajuan klaim jika terjadi peristiwa yang di asuransikan, prosedur dan cara pembayaran premi oleh pihak tertanggung, dan hal-hal lain yang dianggap
perlu. Secara teoritis polis asuransi adalah kongtrak yang bias dinegosiasikan, meskipun dalam kenyataannya banyak perusahaan asuransi tidak berkenan untuk
menegosiasikan isi polis asuransi, dan sudah merupakan perjanjian standar baku sehingga tidak akan diubah lagi, sehingga bagi pihak tertanggung berada pada
posisi “menerima atau menolak” perusahaan asuransi tersebut.
18
18
Munir Fuady, op. cit. hlm259
Sedangkan Premi asuransi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh tertanggung kepada penanggung sehubungan dengan diadajannya polis
tertanggung, terdiri dari premi untuk Asuransi Dasar dan Premi untuk Asuransi tambahan.
Universitas Sumatera Utara
Penanggung berdasarkan perikatannya yang timbul dari perjanjian asuransi tersebut, adalah wajib untuk menandatangani polis, yang ditawarkan kepadanya
didalam waktu tertentu dan menyerahkan kembali kepada tertanggung. Mengenai waktunya adalah telah ditentukan oleh undang-undang. Apabila perjanjian
asuransi itu langsung diikat antara penanggung sendiri dengan tertanggung atau oleh orang yang diberi wewenang untuk itu, maka polis ditandatangani dan
diserahkan kembali oleh penanggung di dalam waktu 24 jam setelah penawaran Pasal 259 KUHD.
19
Isi polis untuk semua asuransi dapat dilihat didalam Pasal 256 KUHD, yang mengatakan bahwa surat polis bagi segala macam asuransi harus memuat:
Akan tetapi jika perjanjian asuransi itu diikat dengan perantaran seorang makelar di dalam asuransi, maka waktu di mana polis harus ditandatangani dan
diserahkan kembali, ialah didalam waktu 8hari setelah perjanjian asuransi itu diikat Pasal260 KUHD. Apabila ada kealpaan mengenai ketentuan-ketentuan
waktu, baik mengenai yang pertama dan kedua, maka menurut Pasal 261 KUHD penanggung atau makelar untuk kepentingan si tertanggung diwajibkan mengganti
kerugian yang mungkin ditimbulkan kealpaan itu.
20
1. Hari ditutupnya asuransi
2. Nama orang yang menutup asuransi atas tanggungan sendiri atau atas
tanggungan orang ketiga 3.
Suatu uraian yang cukup jelas mengenai barang yang diasuransikan 4.
Jumlah uang untuk diadakan asuransi
19
Djoko Prakoso, op. cit. hlm 63
20
Ibid, hlm 69
Universitas Sumatera Utara
5. Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh si penanggung
6. Waktu pada saat bahaya mulai berlaku untuk tanggungan
sipenanggung dan saat berakhirnya 7.
Premi pertanggungan tersebut 8.
Pada umumnya semua kleadaan yang kiranya penting bagi si penanggung untuk diketahuinya dan segala syarat yang diperjanjikan
antara para pihak. Premi yang dibayar oleh pembeli asuransi tergantung kepada sifat kontrak
yang telah dibuat antara perusahaan asuransi dengan tertanggung.
21
1. Premi meningkat
Pembayaran Premi disini makin lama makin bertambah besar. Pada waktu tahun-tahun permulaan premi asuransi yang di bayar rendah, tetapi setelah
itu makin lama makin bertambah tinggi dari tahun ke tahunnya, pembayaran premi meningkat setiap tahunnya karena umur pemegang
polis bertambah lama bertambah naik tua berarti resiko meningkat pula dan kemungkinan untuk meninggal dunia lebih cepat.
2. Premi merata
Pada level premium besarnya premi yang harus dilunasi oleh pemegang polis untuk setiap tahunnya sama merata besarnya. Sesungguhnya pada
tahun-tahun permulaan pembayaran premi lebih besar daripada natural premium, sedangkan pada tahun berikutnya pembayaran premi lebih
rendah bila kita bandingkan dengan increasing premium.
21
Abbas Salim, op.cit, hlm 30
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jiwa dan kesehatan seseorang dapat di asuransikan untuk keperluan orang yang berkepentingan, baik untuk selama hidupnya maupun waktu yang ditentukan
dalam perjanjian. Adanya kenyataan bahwa setiap hari manusia selalu dihadapkan pada resiko jatuh sakit atau kecelakaan dan harus dirawat dirumah
sakit.Sementara biaya berobat ke rumah sakit semakin lama semakin mahal sehingga sulit terjangkau oleh oranh-orang dengan penghasilan biasa. Maka
kebutuhan akan jenis auransi yang dapat mengcover resiko kehilangan keuangan financial loss akibat tingginya biaya berobat ini semakin besar pula.
Setiap orang dapat mengasuransikan dirinya, asuransi jiwa dan kesehatan bahkan dapat diadakan untuk kepentingan pihak ketiga. Asuransi jiwa dan
kesehatan bahkan dapat diadakan selama hidup atau selama jangka waktu tertentu yang ditetapkan dalam perjanjian. Pihak-pihak yang mengikatkan diri secara
timbale balik itu disebut penanggung dan tertanggung
2
2
http:www.nauli.co.cc200807makalah-asuransi.jiwa.html diakses pada tanggal 25 maret 2014
.Penanggung dengan menerima premi memberikan pembayaran tanpa menyebutkan kkepada orang
yang ditunjuk sebagai penikmatnya. Hal ini untuk menghindari atau memperkecil adanya kemungkinan tidak diduga, oleh karena itu apabila mereka tidak
melimpahkan resiko tersebut kepada perusahaan asuransi akan jauh lebih besar kemungkinan kerugian yang diderita dalam kehidupan pribadinya karena
Universitas Sumatera Utara
kehidupan manusia sejak lahir sampai meninggal selalu dikelilingi suatu resiko akan menderita bermacam-macam kerugian sebagai akibat dari suatu peristiwa
yang tidak diduga sebelumnya. Salah satu subsistem yang terdapat dalam Sistem kesehatan ialah
Subsistem Pembiayaan Kesehatan maka untuk dapat memahami dengan lengkap Sistem kesehatan perlulah dipahami pula tentang Sub sistem Pembiayaan
Kesehatan tersebut. Posisi,makna dan hakekat kesehatan adalah hak bagi seluruh warganegara
dan investasi bagi bangsa negara untuk hari ini dan masa kedepan, oleh karena itu tentunya semua warga Negara berhak atas kesehatannya, terlebih khusus bagi
masyarakat. Maka di perlukan suatu system yang mengatur pelaksanaan bagi upaya pemenuhan hak warga Negara untuk tetap hidup sehat, dengan
mengutamakan pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat
3
Pemerintah dalam memandang pelayanan jaminan kesehatan yang termandatkan dalam Undang-Undang Dasar 19945 pasal 28 h dan pasla 34 ayat
2 serta Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Sosial Nasional telah mengamanatkan tentang system jaminan sosial yang bertujuan
untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup byang layak bagi setiap peserta dan anggota keluarganya. Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk
perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar terpenuhi kebutuhan daar hidupnya yang layak.
3
Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan. Bina Rupa Aksara, Edisi ketiga halaman 5
Universitas Sumatera Utara
Sejak tahun 2005, Pemerintah Indonesia telah mengembangkan program Askeskin yang kemudian diubah menjadi Pogram Jamkesmes . Perubahan ini
dimaksudkan sebagai pilihan untuk menata susistem pelayanan kesehatan yang searah dengan subsistem pembiayaan kesehatan. System jaminan kesehatan ini
akan mendorong perubahan-perubahan mendasar seperti penataan standarisasi pelayanan, standarisasi tarif, penataan formularium dan penggunaan obat nasional,
yang berampak pada kendali mutu dan kendali biaya. Setiap asuransi pasti ada manfaat, dan secara umum manfaat dari berasuransi
adalah: 1.
Memberikan jaminan perlindungan dari resiko-resiko kerugian yang diderita satu pihak.
2. Meningkatkan efesiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan
pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.
3. Transfer Resiko, dengan membayar premi yang relative kecil, seseorang
ataupun perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya risiko ke perusahaan asuransi.
4. Pemerataan biaya, yaitu bukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang
jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti membayar sendiri kerugian yang timbul nyang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.
5. Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan
jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.
Universitas Sumatera Utara
6. Sebagai tabungan karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan
dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar . hal ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa unit link.
7. Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha.
Sedangkan Fungsi Asuransi adalah: •
Transfer Resiko dengan membayar premi yang relative kecil, seseorang ataupun perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian
atas hidup resiko kepada perusahaan asuransi. •
Kumpulan dana Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan
asuransi sebagai dana untuk membayar risiko yang terjadi. Pada dasarnya asuransi kesehatan adalah sebuah program dengan risiko
ditanggung bersama risk sharing dalam bentuk premi dengan sistem kapitalis
4
4
Sistem jaminan kesehatan di Indonesia sejak dulu belum mampu menghasilkan output di mana masyarakat semakin sadar terhadap hak-hak
informasi,transparansi pelayanan dan akuntabilitas kesehatan yang diperoleh. Hal ini diperparah dengan karakteristik pelayanan kesehatan yang cenderung
mengalami fenomena asimetris of information yakni ketidakseimbangan informasi pelayanan kesehatan terhadap kebutuhan masyarakat sehingga realitas inilah
sebagai salah satu faktor yang memicu kenaikan biaya pelayanan kesehatan.Selain
http:www.jari.or.id diakses pada tangggal 25 maret 2014
Universitas Sumatera Utara
itu di masyarakat Indonesia permasalahan yang sering timbul adalahbagaimana sebuah asuransi menindaklanjuti klaim klaim yang timbul atas
pertanggungan yang diperjanjikan di polis antara penanggung dan tertanggung,sehingga memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat tentang
tanggungjawab dari perusahaan perusahaan asuransi yang ada di Indonesia saat ini
5
1. Apakah yang menjadi Hak-hak tertanggung didalam Asuransi pada PT
Sun Life cab. Medan? .Setelah melihat uraian tersebut diatas maka penulis mengambil judul tentang
:“Tanggung jawab penanggung terhadap pengajuan klaim asuransi kesehatan oleh tertanggung di PT Sun Life cab. Medan“
B. Perumusan Masalah