Asas-Asas Asuransi Tinjauan Yuridis Terhadap Hak Tertanggung dalam Klaim Asuransi Kesehatan (Studi pada PT. Sun Life Financial cab. Medan)

lainnya. Sehingga tidak realistis apabila ada nasabah yang mengharapkan tingkat keamanan yang tinggi dan hasil investasi yang besar sekaligus. Namun demikian, dibandingkan dengan investasi langsung pada deposito maka menempatkan dana pada pasar uang dapat lebih menguntungkan. Hal ini dikarenakan sistem suku bunga bertingkat tier system seperti yang telah dijelaskan di muka. Meskipun relatif aman namun kehati-hatian tetap diperlukan jika ingin membeli produk unit link pasar uang ini. Pasalnya, ada jenis unit link yang investasinya ditempatkan pada surat utang. Meskipun berjangka pendek namun jika penerbit surat utang terlambat atau gagal menebus kembali surat utangnya maka NAB-nya bisa turun dibawah 1.000. Artinya bisa saja returnnya lebih rendah dibandingkan return deposito langsung, namun hal ini jarang terjadi.

C. Asas-Asas Asuransi

Sebagaimana dengan kebanyakan bisnis-bisnis lainnya, maka suatu asuransi juga di awali dengan suatu kontrak atau perjanjian. Hanya saja terms dan conditions bagi kontrak asuransi tersebut sering sudah dalam bentuk standar yang di kenal dengan sebutan “polis” asuransi. Disamping asas-asas yang umum berlaku suatu kontrak, maka terhadap suatu kontrak asuransi berlaku juga asa-asas sebagai berikut: 17 17 Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2012, hlm 256 Universitas Sumatera Utara 1. Asas indemnity Asas ini mengajarkan bahwa tujuan utama dari kontrak asuransi adalah untuk membayar ganti kerugian manakala terjadi resiko atas objek yang dijamin dengan asuransi tersebut.Misalnya, jika asuransi kebakaran terhadap suatu rumah dan rumah tersebut terbakar, maka harga rumah tersebut harus diganti sebesar yang ditetapkan dalam kontrak asuransi tersebut. 2. Asas kepentingan yang dapat di asuransikan Asas ini mengajarkan bahwa agar suatu kontrak asuransi dapat dilaksanakan, maka objek yang di asuransikan tersebut haruslah merupakan suatu kepentingan yang dapat diasuransikan, yakni kepentingan yang dapat dinilai dengan uang sesuai dengan hukum yang berlaku, maka kepentingan tersebut pada prinsipnya harus sudah ada pada saat kontrak asuransi ditandatangani. 3. Asas keterbukaan Asas iktikad baik ini mengajarkan bahwa pihak tertanggung haruslah terbuka penuh dalam artian dia haruslah membuka semua hal penting yang berkenaan dengan objek yang diasuransikan tersebut. Jika ada informasi yang tidak terbuka atau tidak benar padahal informasi tersebut begitu penting, sehingga seandainya perusahaan asuransi mengetahui sebelumnya, dia tidak akan mau menjaminnya, meskipun tertanggung dalam iktikad baik, membawa akibat terhadap batalnya konrak asuransi tersebut sesuai dengan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Universitas Sumatera Utara 4. Asas subrograsi untuk kepentingan penanggung Asas subrograsi ini mengajarkan bahwa apabila karena alas an apapun terhadap objek yang sama pihak tertanggung memperoleh juga ganti rugi dari pihak ketiga, maka pada prinsipnya, tertanggung tidak boleh mendapat ganti rugi 2 dua kali, sehingga ganti rugi dari pihak ketiga tersebut akan menjadi haknya pihak perusahaan asuransi. Pihak tertanggung bahkan harus bertanggung jawab jika dia melakukan tindakan yang dapat menghambat pihak perusahaan asuransi untuk mendapat hak dari pihak ketiga tersebut. 5. Asas Kontrak bersyarat Kontrak asuransi merupakan kontrak bersyarat. Dalam hal ini, dalam kontrak asuransi tersebut ditentukan suatu syarat bahwa njika nantinya terjadi sesuatu peristiwa tertentu misalnya kebakaran, maka sejumlah uang ganti rugi akan dibayar oleh penanggung. Akan tetapi jika peristiwa tersebut tidak terjadi maka uang ganti rugi tersebut tidak diberikan. Kontrak bersyarat seperti kongtrak asuransi disebut kontrak dengan syarat tangguh.Artinya pihak penanggung ditangguhkan terlebih dahulu sebelum peristiwa tersebut terjadi. Dan jika peristiwa tersebut tidak terjadi sama sekali, maka pihak penanggung sama sekali tidak perlu direalisasi. 6. Asas kontrak Untung-untungan Universitas Sumatera Utara Kontrak asuransi merupakan kontrak untung-untungan, karena menurut KUH Perdata suatu kongtrak untung-untungan merupakan suatu perbuatan yang hasilnya mengenai untung-ruginya baik semua pihak maupun bagi pihak tertentu saja, bergantung pada kejadian yang belum tentu. Dalam hal kontrak asuransi pihak penanggung akan diuntungkan apabila tidak terjadi peristiwa yang dipertanggungkan itu.

D. Polis dan Premi