Pemeriksaan stabilitas sediaan Penentuan pH sediaan Metode uji aktivitas antibakteri sediaan secara in vitro

3.16.1 Pemeriksaan stabilitas sediaan

Meliputi bentuk, warna, dan bau yang diamati secara visual Ditjen POM, 1995. Sediaan dinyatakan stabil apabila warna, bau, dan penampilan tidak berubah secara visual selama penyimpanan. Pengamatan dilakukan pada suhu kamar pada minggu ke 0, 1, 2, 3 dan minggu ke 4.

3.16.2 Penentuan pH sediaan

Penentuan pH sediaan menggunakan pH meter Cara: alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar pH netral pH 7,0 dan larutan dapar pH asam pH 4,0 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan kertas tissue. Elektroda dicelupkan dalam larutan obat kumur tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan harga pH sediaan Rawlins, 2003. Pengamatan dilakukan pada suhu kamar pada hari ke 0, 7, 14, 21, dan hari ke 28.

3.16.3 Metode uji aktivitas antibakteri sediaan secara in vitro

Metode uji aktivitas antibakteri sediaan secara in vitro ini digunakan untuk mengetahui aktivitas antibakteri SOK EBL yang dilakukan dengan pengukuran aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar menggunakan cakram kerta dengan cara mengukur diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri terhadap SA dan SM. Universitas Sumatera Utara Metode pengujian ini dilakukan dengan cara: Dimasukkan 0,1 ml inokulum ke dalam cawan petri, kemudian ditambahkan 20 ml media nutrient agar steril yang telah dicairkan dan ditunggu hingga suhu mencapai 45 O C, dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Setelah itu diletakkan cakram kertas yang telah dicelupkan ke dalam obat kumur dengan berbagai konsentrasi ke dalam cawan petri. Kemudian diinkubasi pada suhu 36-37 O C selama 18-24 jam. Selanjutnya daerah hambat disekitar cakram kertas diukur dengan menggunakan jangka sorong. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan pengujian terhadap blanko Ditjen POM, 1995. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Tanaman

Hasil identifikasi tanaman yang dilakukan Herbarium Medanese, Universitas Sumatera Utara, hasilnya adalah bunga lawang Illicium verum Hook.f. dari famili Illiciaceae. Hasil identifikasi tanaman dapat dilihat pada lampiran 1.

4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia

Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia bunga lawang. No. Pemeriksaan Hasil Syarat 1 Kadar abu total 3,8 4 2 Kadar abu tidak larut dalam asam 0,7 - 3 Kadar sari larut dalam air 22,8 - 4 Kadar sari larut dalam etanol 23,5 - 5 Kadar air 3,9 8-12 Keterangan: = Pharmacognostic Methods for Analysis of Herbal Drugs: European Pharmacopoeia, 2008; = Chemistry of Spices, 2008. Penetapan kadar abu total dilakukan untuk mendestruksi senyawa organik dan turunannya sehingga yang tersisa senyawa anorganik misalnya logam K, Ca, Na, Pb, Hg, silika. Penetapan kadar abu tidak larut asam dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa anorganik yang tidak larut dalam asam misalnya silika, logam-logam berat seperti Hg dan Pb. Penetapan kadar sari larut dalam air untuk mengetahui kadar senyawa yang bersifat polar, Universitas Sumatera Utara