Streptococcus mutans bersifat asidogenik, yaitu menghasilkan asam dan mampu tinggal pada lingkungan asam. Bakteri ini mampu menempel pada
permukaan gigi dan menghidrolisis sisa makanan menjadi komponen glukosa dan fruktosa kemudian oleh enzim glukosiltransferase dan fruktosiltransperase
akan diubah menjadi dekstran dan fruktan. Oleh karena kemampuan ini, Streptococcus mutans dapat menyebabkan melekatnya bakteri dan sisa-sisa
makanan pada email gigi. Pada akhirnya terjadilah akumulasi bakteri, dekstran dan fruktan pada permukaan email gigi sehingga membentuk plak sebagai
pencetus karies gigi dan menimbulkan bau yang kurang sedap Brooks, et al., 2005; Tortora, et al., 2001.
2.6 Obat Kumur
Obat kumur adalah sediaan yang digunakan untuk mencuci mulut, tenggorokan dan gigi dengan maksud untuk membasmi mikroorganisme dan
menghilangkan bau mulut Jas, 2007. Sediaan ini sebaiknya aman digunakan setiap hari, tidak mendukung pertumbuhan bakteri, rasa sediaan dapat diterima,
sebaiknya larutan jernih dan berbusa untuk mendorong konsep pembersihan mulut, dapat menyegarkan nafas serta meninggalkan rasa segar di mulut
setelah menggunakannya Mitsui, 1997. Menurut Farmakope Indonesia edisi III 1979, obat kumur
gargarismagargle adalah sediaan berupa larutan, umumnya pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan
infeksi tenggorokan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Mitsui 1997 ada 3 tipe obat kumur, yaitu: a.
Tipe langsung Tipe ini digunakan langsung tanpa ada perlakuan tertentu. Sangat mudah
digunakan dan banyak diaplikasikan. b.
Tipe konsentrat Pada tipe ini larutan dasar ditambahkan dengan sejumlah air ketika akan
digunakan. c.
Tipe bubuk Pada tipe ini, sediaan obat kumur berupa bubuk. Bubuk dilarutkan dalam
sejumlah air tertentu ketika ingin digunakan.
2.7 Komposisi Obat Kumur
1. Bahan aktif
Secara spesifik dipilih untuk kesehatan rongga mulut. Seperti antimikroba, antiinflamasi.
2. Pelarut
Biasanya air atau alkohol, digunakan untuk melarutkan bahan aktif, bahan perasa atau bahan-bahan tambahan lain untuk memperlama masa simpan.
3. Surfaktan.
Surfaktan berfungsi sebagai agen pembusa dan membantu pengangkatan plak dan memungkinkan pembersihan hingga ke sela-sela gigi. Surfaktan
juga digunakan untuk mencapai produk akhir yang jernih. Sebagai surfaktan dapat digunakan sodium lauril sulfat, Tween 80 Mitsui,1997.
Universitas Sumatera Utara
Selain bahan tersebut, menurut Jas 2007 obat kumur juga mengandung zat tambahan lain berupa korigensia saporis, odoris, koloris
untuk memperbaiki rasa, aroma maupun warna. Obat kumur harus memiliki rasa dan aroma yang dapat diterima dan memiliki sensasi rasa yang
menyegarkan mulut. Sebagai bahan korigensia yang umum dipakai adalah peppermint oil, mentol, spearmint oil, sakarin.
2.8 Uraian Bahan