Pengertian Metode ekstraksi Ekstrak

2.1.3 Sinonim

Sinonim dari tanaman bunga lawang Illicium verum Hook.f. adalah Illicium san-ki Perrottet, badian star anise, chinese anise, chinese star anise, indian anise, star anise, true star anise Lim, 2012, sternanis, fructus anisi stellati Tjitrosoepomo, 2005; Upton, et all, 2011, anisum stellatum, anisum badium Wade, 1972.

2.1.4 Kandungan kimia

Bunga lawang mengandung minyak atsiri anethole 85-90, resin, lemak, tanin, pektin, terpen, limoeonene, estradol, safrol, timokuinon, flavonoid, glukosida, saponin, Ali, et al, 2010. Bijinya mengandung minyak atsiri dan resin Parthasaratthy, et al, 2008.

2.1.5 Khasiat

Bunga lawang digunakan untuk pengobatan gangguan pencernaan, obat batuk, antirematik, antidiare, antibakteri Parthasarathy, et al, 2008, pengobatan infeksi saluran pernafasan, dispepsia Fritz, et al, 2008, stimulan, karminatif Tjitrosoepomo, 2005, antifungi, antioksidan Saraswathy, 2013.

2.2 Ekstrak

2.2.1 Pengertian

Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk. Cairan penyari dapat berupa air, eter atau campuran etanol dan air Depkes RI, 1979. Universitas Sumatera Utara Ekstraksi adalah suatu cara menarik satu atau lebih zat dari bahan asal menggunakan suatu cairan penarik atau pelarut. Umumnya dikerjakan untuk simplisia yang mengandung zat-zat berkhasiat atau zat-zat lain untuk keperluan tertentu. Tujuan utama ekstraksi dalam bidang farmasi adalah untuk mendapatkan atau memisahkan sebanyak mungkin zat-zat yang memiliki khasiat pengobatan agar lebih mudah dipergunakan kemudahan diabsorpsi, rasa, pemakaian, dan lain-lain dan disimpan dibandingkan simplisia asal, dan tujuan pengobatannya lebih terjamin Syamsuni, 2006.

2.2.2 Metode ekstraksi

Beberapa metode ekstraksi, yaitu : 1. Maserasi Maserasi berasal dari kata “macerare” artinya melunakkan. Maserat adalah hasil penarikan simplisia dengan cara maserasi Syamsuni, 2006. Maserasi adalah proses pengekstrakan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan Ditjen POM, 2000. 2. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru , umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Serbuk simplisia yang akan diperkolasi tidak langsung dimasukkan kedalam bejana perkolator, tetapi dibasahi atau dimaserasi terlebih dahulu dengan cairan penyari sekurang- kurangnya selama 3 jam. Bila serbuk simplisia tersebut langsung dialiri dengan cairan penyari, maka cairan penyari tidak dapat menembus keseluruh sel dengan sempurna Depkes, 1979; Ditjen POM, 2000. Universitas Sumatera Utara 3. Sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan menggunakan alat soklet sehingga terjadi ekstraksi kontiniu dengan jumlah pelarut relative konstan dengan adanya pendingin balik Ditjen POM, 2000. 4. Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya selama waktu tertentu dalam jumlah pelarut terbatas yang relative konstan dengan adanya pendingin balik Ditjen POM, 2000. 5. Digesti Digesti merupakan maserasi kinetik dengan pengadukan pada temperatur yang tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50 O C Ditjen POM, 2000.

2.3 Bau Mulut