BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat- alat
• Spektrofotometri UV – Visible Cary 50
• Beaker Glass 100 ml
pyrex •
Kuvet •
Labu ukur 100 ml pyrex
• Neraca Analitik
• Spatula
3.1.2 Bahan-bahan
•
Crude Palm Oil CNO
•
Crude Coconut Oil CNO
• N-Heksan CH
3
-CH
2
-CH
2
-CH
2
-CH-CH
3
Universitas Sumatera Utara
3.2 Prosedur penelitian 3.2.1 Persiapan sampel
Sampel yang diperlukan untuk analisa DOBI adalah sampel CPO dan CNO. Sebelum dilakukan analisa, maka sampel CPO dan CNO dipersiapkan terlebih dahulu
yaitu dengan cara memanaskan sampel CPO dan CNO di dalam oven pada suhu 80
⁰C selama 15 menit agar sampel homogen dan mudah dalam melakukan penimbangan dan memperoleh hasil yang maksimum.
3.2.2a Penentuan DOBI untuk sampel CPO pada range visibel 446 nm dengan pelarut N-Heksan
a. Dimasukkan larutan normal heksan dalam masing – masing kuvet
b. Diukur absorbansi pada λ 446 nm danλ 269 nm
c. Diambil nilai absorbansi yang terkecil sebagai larutan blanko dan nilai
absorbansi yang terbesar sebagai tempat sampel d.
Ditimbang sampel sebanyak 0,5 gram dalam labu takar 100 ml yang telah dipanaskan dalam oven pada suhu 80°C
e. Dilarutkan dengan N-Heksan sampai garis tanda
f. Diukur serapan atom pada λ 446 nm dengan cell 1 cm dengan N-Heksan
sebagai larutan blanko
Universitas Sumatera Utara
g. Dicatat nilai absorbansi yang dihasilkan
3.2.2b Penentuan DOBI untuk sampel CPO pada range UV 269 nm dengan pelarut N-Heksan
a. Dimasukkan larutan normal heksan dalam masing – masing kuvet
b. Diukur absorbansi pada λ 446 nm dan λ 269 nm
c. Diambil nilai absorbansi yang terkecil sebagai larutan blanko dan nilai
absorbansi yang terbesar sebagai tempat sampel d.
Ditimbang sampel sebanyak 0,5 gram dalam labu takar 100 ml yang telah dipanaskan dalam oven pada suhu 80°C
e. Dilarutkan dengan N-Heksan sampai garis tanda
f. Diukur serapan atom padaλ 269 nm dengan cell 1 cm dengan N-Heksan
sebagai larutan blanko g.
Dicatat nilai absorbansi yang dihasilkan
3.2.3a Penentuan DOBI untuk sampel CNO pada range visible 446 nm dengan pelarut N- Heksan
a. Dimasukkan larutan normal heksan dalam masing – masing kuvet
b. Diukur absorbansi pada λ 446 nm dan λ 269 nm
c. Diambil nilai absorbansi yang terkecil sebagai larutan blanko dan nilai
absorbansi yang terbesar sebagai tempat sampel
Universitas Sumatera Utara
d. Ditimbang sampel sebanyak 0,5 gram dalam labu takar 100 ml yang telah
dipanaskan dalam oven pada suhu 80°C e.
Dilarutkan dengan N-Heksan sampai garis tanda f.
Diukur serapan atom padaλ 446 nm dengan cell 1 cm dengan N-Heksan sebagai larutan blanko
g. Dicatat nilai absorbansi yang dihasilkan
3.2.3b Penentuan DOBI untuk sampel CNO pada range UV 269 nm dengan pelarut N – Heksan
a. Dimasukkan larutan normal heksan dalam masing – masing kuvet
b. Diukur absorbansi pada λ 446 nm dan λ 269 nm
c. Diambil nilai absorbansi yang terkecil sebagai larutan blanko dan nilai
absorbansi yang terbesar sebagai tempat sampel d.
Ditimbang sampel sebanyak 0,5 gram dalam labu takar 100 ml yang telah dipanaskan dalam oven pada suhu 80°C
e. Dilarutkan dengan N-Heksan sampai garis tanda
f. Diukur serapan atom padaλ 269 nm dengan cell 1 cm dengan N-Heksan
sebagai larutan blanko g.
Dicatat nilai absorbansi yang dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil