Spektrofotometri UV - Visible

dilihat pada kualitas minyak dan masalah pemurtihan selama pembersihan. Dalam penggilingan sisi positif yang lain banyak diabaikan.  Keck seng menggunakan kondensasi sterilisasi yang lemah. Dalam hal ini dilakukan untuk mengecilkan tandan buah setelah pengupasan dan menggunakan pnghancur tandan yang tinggi. Menggunakan uap bertekanan rendah untuk pemanasan CPO pada suhu di bawah 50ºC. http:www.deptan.go.id

2.9 Spektrofotometri UV - Visible

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinyal dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diadsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan dari spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, garating atau celah optis. Universitas Sumatera Utara Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinu, monokromator, sel pengadsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk menngukur perbedaan adsorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. S.M.Khopkar, 1990 Prinsip spektrofotometer adalah sinar monokromatis dipisahkan dari sinar polikromatis dengan monokromator. Kemudian sinar monokromatis tersebut dilewatkan pada media larutan sampel, dan sebagian intensitas sinar diserap oleh media sedangkan sisanya akan diteruskan keluar media. Kemudian perbedaan intensitas yang diserap dan diteruskan tadi ditangkap oleh amplifier sebagai persen transmitan. Universitas Sumatera Utara Gambar Skema : Tim Penulis PS, 1998 Spektrofotometer UV – Visible adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dekat 190 – 380 nm dan sinar tampak 380 – 780 nm dengan memakai instrument spektrofotometer. Radiasi ultraviolet jauh 100 – 190 nm tidak dipakai, sebab pada daerah radiasi tersebut diadsorbsi oleh udara. Adakalanya spektrofotometer UV – Vis yang beredar diperdagangan memberikan rentangan pengukuran panjang gelombang 780 Universitas Sumatera Utara nm merupakan daerah radiasi infra merah. Oleh sebab itu pengukuran diatas panjang gelombang 780 nm harus dipakai detektor dengan kualitas sensitif terhadap radiasi infra merah.. Spektrofotometer UV – Vis melibatkan energi eelektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometer UV – Vis lebih banyak dipakai untuk analisa kuantitatif dibandingkan kualitatif Spektrofotometer UV – Vis dapat melakukan penentuan terhadap sampel yang berupa larutan gas atau uap. Untuk sampel yang berupa larutan harus diperhatikan beberapa persyaratan pelarut yang dipakai antara lain : • Pelarut yang dipakai tidak mengandung sistem ikatan rangkap terkonjugai pada struktur molekulnya dan tidak berwarna • Tidak terjadi interaksi molekul dengan senyawa yang dianalisis • Kemurniaannya harus tinggi Pada umumnya pelarut yang digunakan dalam analisis spektrofotometri UV – Vis adalah air, etaniol, sikloheksana dan isopropanol. Namun demikian perlu diperhatikan absorbsi pelarut yang dipakai daerah UV – Vis yaitu polaritas pelarut yang dipakai, karena akan sangat berpengaruh terhadap pergeseran spektrum molekul yang dianalisis. Universitas Sumatera Utara Panjang gelombang dimana akan terjadinya eksitas elektronik memberikan absorban yang maksimum sebagai panjang gelombang maksimum. Penentuan panjang gelombang maksimum yang tetap dapat dipakai untuk identifikasi molekul bersifat karekteristik sebagai data sekunder. Dengan demikian spektrum UV – Vis dapat dipakai untuk tujuan kualitatif data sekunder dan kuantitatif. Analisis dengan spektrometer UV – Vis selalu melibatkan pembacaan absorban radiasi elektromagnetik yang diteruskan. Keduanya dikenal sebagai absorban tanpa satuan dan ditransmisikan dalam satuan persen. Mulja M, 1995. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas dan Konsistensi Mutu Crude Palm Oil (CPO) di Pabrik Kelapa Sawit Pt. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sei Mangkei Perdagangan

9 90 41

Penentuan Kadar Karoten Pada Crude Palm Oil (Cpo) Dengan Menggunakan Pelarut N-Heksan Secara Spektrofotometri

34 211 43

Proyeksi Volume Penjualan Crude Palm Oil (CPO) Untuk Tahun 2007 - 2011 PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk Medan

3 52 55

Analisis Konsistensi Mutu Dan Rendemen CPO (Crude Palm Oil) Di Pabrik Kelapa Sawit Tamiang PT. Padang Palma Permai

3 50 107

Penentuan Nilai Dobi (Deterioration Of Bleachability Index) Pada Minyak Sawit Mentah (Crude Palm Oil) Dengan Spektrofotometri UV

56 330 52

Penentuan Deoteration Of Bleachability Index (DOBI) Pada Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Coconut Oil (CNO) Secara Spektrofotometri di PT. Palmcoco Laboratories

0 0 11

Penentuan Deoteration Of Bleachability Index (DOBI) Pada Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Coconut Oil (CNO) Secara Spektrofotometri di PT. Palmcoco Laboratories

0 0 2

Penentuan Deoteration Of Bleachability Index (DOBI) Pada Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Coconut Oil (CNO) Secara Spektrofotometri di PT. Palmcoco Laboratories

0 0 5

Penentuan Deoteration Of Bleachability Index (DOBI) Pada Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Coconut Oil (CNO) Secara Spektrofotometri di PT. Palmcoco Laboratories

0 0 30

Penentuan Deoteration Of Bleachability Index (DOBI) Pada Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Coconut Oil (CNO) Secara Spektrofotometri di PT. Palmcoco Laboratories

0 0 1